Evaluasi: Konsep Pembelajaran Sejarah

ditegakkan lewat system dan model pendidikan yang bersifat bebas dan ega liter” Asri Budiningsih, 2008:5. Dari definisi dan pengertian diatas mengenai siswa atau peserta didik, dapat disimpulkan bahwa siswa atau peserta didik adalah seseorang yang berusaha mengembangkan potensi diri dengan cara belajar dan tergabung atau ikut serta dalam jalur, jenjang atau jenis pendidikan tertentu.

B. Penelitian yang Relevan

Dalam hal ini peneliti mengambil skripsi sebelumnya sebagai penelitian terdahulu yang relevan: 1. Judul : Penerapan Model Pembelajaran Two Stay Two Stray Untuk Meningkatkan dan Mengembangkan Kemampuan Siswa Memecahkan Masalah Studi Pada Mata Pelajaran Memberikan Pelayanan Kepada Pelanggan Di Kelas X APk SMK Muhammadiyah 2 Malang. Jenis penelitian tersebut adalah penelitian tindakan kelas yang terdiri dari dua siklus yakni siklus I dan siklus II. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahwa model pembelajaran Two Stay Two Stray dapat meningkatkan dan mengembangkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah pada mata pelajaran memberikan pelayanan kepada pelanggan, kendala yang dihadapi selama pembelajaran Two Stay Two Stray terlaksana, dan respon guru serta siswa mengenai model pembelajaran Two Stay Two Stray. Data penelitian diambil dari hasil pre-test dan pos-test siklus I dan II, lembar observasi kegiatan peneliti selama mengajar, catatan lapangan mengenai pelaksanaan pembelajaran Two Stay Two Stray TSTS, dan lembar observasi kemampuan siswa. Dari penelitian terdahulu yang relevan di atas mempunyai kesamaan dalam penggunaan model pembelajaran dan data penelitian menggunakan pretest dan posttest. Perbedaannya penelitian ini menggunakan metode tindakan kelas, sedangkan peneliti menggunakan metode eksperimen. 2. Proses Interaksi Berpikir Siswa dalam Pembelajaran Kooperatif Model Two Stay Two Stray TSTS Kelas VIII Semester II di SMPN 4 Malang. Disusun oleh Siti Nafsitah. Kegiatan pembelajaran yang merupakan bagian dari pendidikan terdapat proses interaksi berpikir siswa untuk melengkapi struktur kognitifnya sehingga memiliki keterhubungan antara konsep-konsep pengetahuan di dalamnya. Metode menghafal tanpa disertai pemahaman menyebabkan struktur kognitif siswa akan terpisah antara satu bagian dengan bagian yang lainnya, sehingga kegiatan pembelajaran menjadi kurang bermakna bagi siswa. Metode pembelajaran kooperatif Two Stay Two Stray TSTS adalah metode pembelajaran yang mengoptimalkan kegiatan interaksi siswa untuk melengkapi struktur kognitifnya. Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian dilakukan pada siswa kelas VIIIA semester II di SMPN 4 Malang dengan mengambil empat siswa sebagai subjek penelitian dengan karakteristik heterogen dalam kemampuan akademis. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan terjadinya proses interaksi berpikir siswa dalam pembelajaran kooperatif model Two Stay Two Stray TSTS kelas VIIIA semester II di SMPN 4 Malang. Adapun persamaan yang mendasar dalam penelitian ini dengan penelitian terdahulu ialah menggunakan model TSTS dalam berpikir siswa, perbedaannya dalam penelitian terdahulu merupakan proses interaksi sedangkan penelitian ini kemampuan berpikir siswanya. Pengambilan data menggunakan deskriptif sedangkan penelitian ini menggunakan pretest-posttest.

C. Kerangka Pikir

Pelajaran sejarah merupakan bagian dari ilmu sosial yaitu ilmu yang bermula timbul dari rasa ingin tahu manusia, dan rasa keingintahuan tersebut membuat manusia selalu memahami dan memecahkan masalah hidup secara integrasi. Pelajaran sejarah termasuk salah satu mata pelajaran yang masih dianggap sulit oleh siswa SMA. Proses pembelajaran sejarah di SMA Negeri 2 Kotabumi masih didominasi oleh guru melalui pembelajaran konvensional. Siswa lebih banyak memperoleh informasi dari guru sehingga siswa masih sulit untuk menemukan konsep sendiri pada materi pembelajaran tanpa memperhatikan aktivitas belajar yang berpusat pada siswa. Hal tersebut dapat menyebabkan siswa kurang menggali kemampuan yang dimiliki, termasuk kemampuan berpikir kritis. Dalam upaya menggali kemampuan berpikir kritis siswa pada pelajaran sejarah, dilakukan dengan penerapan model Two Stay Two Stray TSTS yang dirancang untuk mengajak siswa menerima pelajaran dengan cara yang menyenangkan.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray Terhadap Keterampilan Menyimak Siswa Kelas V MIN 15 Bintaro Jakarta Selatan

1 10 130

Perbedaan Hasil Belajar Antara Siswa yang Menggunakan Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jigsaw Pada Konsep Pencernaan

2 14 198

Pengaruh teknik kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS) dengan Guided Note Taking (GNT) terhadap hasil belajar siswa pada konsep archaebacteria dan eubacteria: kuasi eksperimen di SMA Negeri 1 Kota Tangerang Selatan.

0 9 243

PENGARUH KETERAMPILAN METAKOGNISI TERHADAP KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI DAN BERPIKIR KRITIS FISIKA SISWA SMP MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS)

3 20 49

PENGGUNAAN MODEL KOMBINASI TWO STAY TWO STRAY (TSTS) DAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH KELAS XI IPS DI SMA MUHAMMADIYAH 2 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

2 18 59

perbedaan hasil belajar peserta didik menggunakan pendekatan sts, sets, dan stem pada pembelajaran konsep virus

3 22 77

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE “TWO STAY TWO STRAY” (TSTS) Peningkatan Hasil Belajar Ipa Melalui Metode “Two Stay Two Stray” (Tsts) Pada Siswa Kelas Iv Sdn 02 Jatiharjo Kecamatan Jatipuro Tahun Ajaran 2011/2012.

0 1 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI AKUNTANSI 2 SMK NEGERI 1 TEMPEL TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 0 194

Pengaruh Model Two Stay Two Stray Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Siswa

1 0 9

Keyword: Cooperative Learning, Two Stay Two Stray (TSTS), question card,

0 5 14