Tahap Perancangan Penelitian Prosedur Penelitian

1. Model Pembelajaran Two Stay Two Stray TSTS Model Pembelajaran Two Stay Two Stray TSTS adalah dua tinggal dua tamu dimana setiap kelompok akan memberi kesempatan kepada kelompok untuk membagikan hasil dan informasi dengan kelompok lain. Penggunaan model pembelajaran kooperatif Two Stay Two Stray TSTS akan mengarahkan siswa untuk aktif, baik dalam berdiskusi, tanya jawab, mencari jawaban, menjelaskan dan juga menyimak materi yang dijelaskan oleh teman. Selain itu, alasan menggunakan model pembelajaran Two Stay Two Stray TSTS ini karena terdapat pembagian kerja kelompok yang jelas tiap anggota kelompok, siswa dapat bekerjasama dengan temannya, dapat mengatasi kondisi siswa yang ramai dan sulit diatur saat proses belajar mengajar. 2. Kemampuan berpikir kritis Kemampuan berpikir kritis yaitu kemampuan berpikir bagi seseorang dalam membuat keputusan yang dapat dipercaya dan dapat bertanggung jawab yang mempengaruh hidup seseorang. Indikator kemampuan berpikir kritis meliputi interpretasi, analisis, evaluasi, inferensi, dan penjelasan. Kemampuan berpikir kritis dalam penelitian ini adalah hasil belajar kognitif siswa telah setelah diberikan perlakuan berupa model Two Stay Two Stray TSTS. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini berupa nilai atau skor yang diperoleh siswa dengan instrumen berbentuk pilihan ganda pada materi pembelajaran Muncul dan Berkembangnya Kerajaan-Kerajaan Hindu Buddha di Indonesia.

3. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat untuk mengukur suatu penelitian. “Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial y ang diamati” Sugiyono, 2012:148. Jumlah instrumen penelitian tergantung pada jumlah varibel yang diberikan definisi operasionalnya. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen untuk mengukur Kemampuan berpikir kritis siswa, yaitu tes hasil belajar pada pelajaran sejarah. Instrumen penelitian tes hasil belajar siswa berupa perangkat tes formatif tipe soal objektif yang diberikan kepada siswa pada akhir materi yang telah ditentukan untuk mengukur dan mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran sejarah. Kompetensi Dasar : 1.2 Menganalisis Perkembangan Kehidupan Negara- negara Kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia. Tabel.4 Kisi- Kisi Instrumen No Dimensi Indikator Soal 1 Interpretasi a. Mengenali kerajaan- kerajaan hindu budha di Indonesia. b. Mengklasifikasi bukti-bukti peninggalan dari kerajaan Hindu dan kerajaan Budha. c. Menjelaskan muncul dan berkembangnya kerajaan Hindu-Budha di Indonesia. 7 2 Analisis a. Membedakan kerajaan- kerajaan yang bercorak hindu dan bercorak Budha. b. Adakah hubungan disetiap 3 kerajaan Hindu-Budha tersebut. 3 Evaluasi a. Menilai kerajaan-kerajaan Hindu-Budha yang mengalami puncak kejayaanya atau keemasannya yaitu kerajaan majapahit, alasannya. 3 4 Inferensi b. Mengambil keputusan tentang bukti arkeologi pengaruh tradisi Hindu- Budha dan fungsi bangunan- bangunannya. c. Penalaran bahwa kerajaan Majapahit pernah mengalami masa kejayaannya, bagaimana dalam struktur birokrasi kerajaan tersebut. 5 5 Penjelasan a. Menjelaskan sistem dan struktur sosial masyarakat pada masa kerajaan- kerajaan Hindu. b. Mengidentifikasi faktor- faktor penyebab runtuhnya kerajaan Hindu-Budha di Indonesia. 2 Jumlah soal 20 Sumber: Buku Sejarah SMA kelas XI IPS penerbit Erlangga dan LKS sejarah untuk SMAMA kelas XI program IPS Semester 1 penerbitPratama Mitra Aksara serta Internet sebagai bahan penunjang materi.

G. Validitas dan Reabilitas Alat Ukur

Instrumen sebagai alat pengumpul data harus betul-betul dirancang dan dibuat sedemikian rupa sehingga menghasilkan data empiris sebagaimana adanya. Suatu alat penilaian dikatakan mempunyai kualitas yang baik apabila alat tersebut memiliki atau memenuhi dua hal, yakni ketetapan atau kejegaannya atau reabilitasnya.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray Terhadap Keterampilan Menyimak Siswa Kelas V MIN 15 Bintaro Jakarta Selatan

1 10 130

Perbedaan Hasil Belajar Antara Siswa yang Menggunakan Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jigsaw Pada Konsep Pencernaan

2 14 198

Pengaruh teknik kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS) dengan Guided Note Taking (GNT) terhadap hasil belajar siswa pada konsep archaebacteria dan eubacteria: kuasi eksperimen di SMA Negeri 1 Kota Tangerang Selatan.

0 9 243

PENGARUH KETERAMPILAN METAKOGNISI TERHADAP KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI DAN BERPIKIR KRITIS FISIKA SISWA SMP MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS)

3 20 49

PENGGUNAAN MODEL KOMBINASI TWO STAY TWO STRAY (TSTS) DAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH KELAS XI IPS DI SMA MUHAMMADIYAH 2 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

2 18 59

perbedaan hasil belajar peserta didik menggunakan pendekatan sts, sets, dan stem pada pembelajaran konsep virus

3 22 77

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE “TWO STAY TWO STRAY” (TSTS) Peningkatan Hasil Belajar Ipa Melalui Metode “Two Stay Two Stray” (Tsts) Pada Siswa Kelas Iv Sdn 02 Jatiharjo Kecamatan Jatipuro Tahun Ajaran 2011/2012.

0 1 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI AKUNTANSI 2 SMK NEGERI 1 TEMPEL TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 0 194

Pengaruh Model Two Stay Two Stray Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Siswa

1 0 9

Keyword: Cooperative Learning, Two Stay Two Stray (TSTS), question card,

0 5 14