Jumlah Anggota Keluarga Keterbatasan Penelitian

yang memiliki metode pengobatan khas untuk mengembangkan pariwisata dalam hal kesehatan.

6.2.9. Agama

Berdasarkan data yang didapatkan dari lapangan pada tabel 5.27. dapat disimpulkan bahwa agama yang dianut oleh responden memiliki hubungan yang signifikan terhadap pengambilan keputusan masyarakat dalam memilih pengobatan tradisional sebagai pengobatan rujukan pada saat mengalami gangguan kesehatan karena memiliki p value sebesar 0,048 atau kurang dari nilai α, yaitu 0,05. Hal ini memperlihatkan bahwa kepercayaan atau keyakinan spriritual masyarakat turut mempengaruhi pengobatan yang dipilihnya. Berdasarkan data pada tabel 5.27 terlihat bahwa agama Islam yang paling banyak melakukan pengobatan ke pengobatan tradisional. Hal ini mungkin karena agama Islam di Indonesia menjadi agama mayoritas dan memang agam Islam yang banyak menganjurkan pengobatan dengan cara tradisional salah satu pengobatan tradisional yang berbasis agama adalah pengobatan sesuai ajaran Rasulullah SAW. Untuk agam non - Islam lebih banyak metode pengobatan dengan cara spiritual masing – masing yang berbasis hipnoterapi.

6.2.10. Jarak Rumah ke Pengobatan Tradisional

Berdasarkan data yang didapatkan dari lapangan pada tabel 5.28. dapat disimpulkan bahwa jarang rumah responden ke pengobatan tradisional tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap pengambilan keputusan masyarakat dalam memilih pengobatan tradisional sebagai pengobatan rujukan pada saat mengalami gangguan kesehatan karena memiliki p value sebesar 0,289 atau lebih dari nilai α, yaitu 0,05. Jika dikaitkan kondisi transportasi dan geografis di wilayah Cengkareng, kemudahan transportasi dan akses jalan yang cukup baik tidak menjadikan jarak dari rumah ke pengobatan tradisional suatu hambatan. Sehingga masyarakat dapat melakukan pemilihan transportasi untuk mengakses pengobatan tradisional. Melihat hasil analisis statistik pandangan subjektif responden terhadap pemanfaatan pengobatan tradisional yang cukup baik yaitu sebesar 62,1 59 orang memiliki pandangan yang positif terhadap pengobatan tradisional dibandingkan dengan responden yang memiliki pandangan subjektif negatif terhadap pengobatan tradisional sebesar 37,9 36 orang. Pandangan subjektif inilah yang lebih mempengaruhi masyarakat untuk memutuskan pemilihan ke pengobatan tradisional.

6.2.11. Penilaian Tentang Sehat dan Sakit

Berdasarkan data yang didapatkan dari lapangan pada tabel 5.29. dapat disimpulkan bahwa penilaian tentang sehat dan sakit memiliki hubungan yang signifikan terhadap pengambilan keputusan masyarakat dalam memilih pengobatan tradisional sebagai pengobatan rujukan pada saat mengalami gangguan kesehatan karena memiliki p value sebesar 0,007 atau kurang dari nilai α, yaitu 0,05. Hal ini menggambarkan bahwa kemampuan masyarakat yang tinggi dalam menilai arti sehat dan sakit mampu mendorong masyarakat melakukan pengobatan ke pengobatan tradisional. Hal ini ditunjukkan oleh data pada tabel 5.29. semakin buruk kemapuan masyarakat menilai arti sehat dan sakit, semakin kecil kemungkinan mereka memeriksakan kesehatan ke pengobatan tradisional. Berdasarkan teori pencarian pengobatan, masyarakat yang memiliki kemampuan tinggi untuk mengartikan arti sehat dan sakit pada dirinya, maka mereka akan terdorong untuk mencari pengobatan ke pengobatan. Dan semakin buruk masyarakat mampu mengartikan arti sehat dan sakit pada dirinya maka mereka semakin tidak terdorong untuk melakukan pengobatan ke pengobatan mengobati dirinya sendiri di rumah.