Pengetahuan Tentang Pengobatan Keterbatasan Penelitian

dan Komplementer Kementerian Kesehatan pada pengobatan tradisional harus semakin ketat. Mengingat beberapa kasus penyalahgunaan pengobatan di Indonesia masih tergolong tinggi. Hal ini disebabkan karena pengetahuan masyarakat masih rendah mengenai pengobatan tradisional yang sesungguhnya. Hal ini dilakukan agar tidak merugikan masyarakat baik secara finansial maupun secara moril.

6.2.8. SukuEtnis

Berdasarkan data yang didapatkan dari lapangan pada tabel 5.26. dapat disimpulkan bahwa asal sukuetnis keluarga responden memiliki hubungan yang signifikan terhadap pengambilan keputusan masyarakat dalam memilih pengobatan tradisional sebagai pengobatan rujukan pada saat mengalami gangguan kesehatan karena memiliki p value sebesar 0,007 atau kurang dari nilai α, yaitu 0,05. Hal ini menunjukan bahwa kebudayaan di Indonesia memiliki pengaruh terhadap perilaku masyarakat dalam memilih pengobatan. Pengobatan tradisional yang berbasis kearifan lokal berdasarkan data pada tabel 5.26, berturut – turut dari yang paling banyak ke yang paling sedikit berdasarkan kunjungan adalah Suku Jawa, Suku Betawi, Etnis Tionghoa, Suku Batak, Suku Melayu, dan Suku Bali. Hal ini menunjukan bahwa suku – suku di Indonesia masih memiliki kepercayaan terhadap kebudayaan lokal untuk menyembuhkan penyakit atau gangguan kesehatan. Kultur merupakan faktor penentu paling pokok dari perilaku seseorang. Perilaku seseorang umumnya dipelajari dari lingkungan sekitarnya. Sehingga nilai persepsi, preferensi, dan perilaku antara seseorang yang tinggal di suatu daerah dengan yang di daerah lainnya dengan latar belakang suku budaya yang berbeda dan biasanya dalam suatu keturunan suku memiliki kebiasaan atau perilaku yang tidak berbeda jauh Bilson Simamora, 2008. Termasuk dalam pemilihan pengobatan, masing – masing suku memiliki kepercayaan mengenai khasiat pengobatan tradisional. Karena akar dari pengobatan tradisional adalah berasal dari keturunan dan merupakan suatu kebudayaan tradisional dalam bidang kesehatan. Sehingga suku memiliki peran yang besar dalam memilih pengobatan tradisional. Karena suku memiliki pengaruh terhadap pengobatan tradisional, maka perlu dilakukan pembinaan tehadap pengobatan tradisional yang ada pada masing – masing daerah melalui Sentra Pengembangan dan Penerapan Pengobatan Tradisional SP3T pada masing - masing daerah atau provinsi. Agar pengobatan tradisional di Indonesia dapat terinventarisasi dan dikembangkan untuk kebutuhan pengembangan metode pengobatan tradisional. Selain itu juga dapat menjadi keunggulan masing – masing daerah