Hubungan Faktor Pendukung Terhadap Perilaku Pengobatan Tradisional
terkumpul, sebanyak
55,3 mengatakan
masih jarang
menggunakan pengobatan tradisional. Perilaku seperti ini muncul, mungkin karena semakin beragamnya penyakit yang diderita oleh
responden dan kemauan yang tinggi untuk menggunakan pengobatan yang baru selain pengobatan konvensional.
Tingginya frekuensi dengan kategori jarang pada usia tua dapat dilihat sebagai akibat dari ketidakpuasan pengobatan
konvensional atau kedokteran modern di Indonesia. Sehingga pada kalangan tua, banyak yang mencoba pengobatan tradisional
sebagai alternatif
untuk pengobatannya
seiring dengan
bertambahnya usia dan banyaknya gangguan kesehatan yang dialaminya serta didukung ketidakpuasan terhadap pengobatan
konvensional atau kedokteran modern. Hasil penelitian ini sejalan dengan data pada penelitian
yang dilakukan oleh Sudibyo Supardi dan Andi Leny Susyanti 2010 yang menyatakan bahwa pengobatan tradisional lebih
banyak dipilih oleh kaum usia muda ≤ 30 tahun dibandingkan usia tua 30 tahun. Usia memiliki hubungan dengan tahap daur,
seiring bertambahnya usia, pengetahuan yang dimiliki seseorang akan memberikan pelajaran bagi diri sendiri. Dan secara
berkelanjutan akan membentuk selera seseorang untuk memilih dalam melakukan konsumsi termasuk dalam mengonsumsi atau
menggunakan pengobatan Bilson Simamora, 2008. Adanya
perbedaan selera dalam memilih pengobatan tradisional pada kelompok usia ≤ 30 tahun dengan 30 tahun dikarenakan mungkin
adanya pengalaman yang kurang baik terhadap pengobatan konvensional. Sehingga kalangan usia ≤ 30 tahun memilih dan
menggunakan pengobatan tradisional untuk meningkatkan derajat kesehatannya.
Dalam upaya promosi kesehatan, untuk mengurangi ketergantungan pada metode pengobatan Barat pada pengobatan
dan melihat antusias kalangan usia muda dalam memilih pengobatan tradisional. Diperlukan langkah promosi mengenai
pengobatan tradisional mulai dari usia sekolah. Selain itu, upaya promosi melalui pendidikan dengan media televisi, radio, dan
melalui dunia maya juga perlu digalakan mengingat kecanggihan teknologi sudah maju pesat. Sehingga, masyarakat tidak hanya
mengetahui metode pengobatan atau pengobatan konvensional. Masyarakat juga mampu memahami pengobatan tradisional dengan
baik dan mampu memanfaatkannya dengan tepat pada saat mengalami gangguan kesehatan.