5.4.3. Hubungan Faktor Kebutuhan Terhadap Perilaku Pengobatan Tradisional
Tabel 5.20. P Value Variabel
– Variabel Hubungan Faktor Kebutuhan Terhadap Pemanfaatan Pengobatan Tradisional Pada Masyarakat di
Wilayah Cengkareng
No. Variabel
P Value 1.
Pandangan Subjektif Terhadap Pengobatan Tradisional
0,012 2.
Kesesuaian Penyakit dengan Diagnosis Medis 0,004
Menurut hasil uji statistik dengan uji chi square dengan nilai alpha sebesar 0,05 didapatkan p value untuk variabel pandangan subjektif terhadap
pemanfaatan pengobatan tradisional dan kesesuaian penyakit dengan diagnosis medis sebesar 0,012 dan 0,004. Oleh karena itu, dapat disimpulkan kedua
variabel tersebut terdapat hubungan yang signifikan dengan perilaku penggunaan pengobatan tradisional masyarakat.
86
BAB VI PEMBAHASAN
6.1. Keterbatasan Penelitian
Cara pengumpulan data dengan kuesioner memiliki beberapa kelemahan, antara lain :
1. Kuesioner yang digunakan merupakan daftar pertanyaan dan langsung dijawab
sehingga dapat
mengakibatkan bias
respon yaitu
kecenderungan responden untuk memberikan jawaban tidak sesuai
dengan kondisi aktual. Namun, dalam penelitian ini, untuk
meminimalkan bias tersebut, pengisian kuesioner dipandu langsung
dengan cara wawancara oleh peneliti.
2. Tidak melihat data dengan observasi maupun wawancara mendalam sehingga tidak mendapatkan informasi mengenai faktor
– faktor yang lebih dalam dan lebih menyeluruh. Observasi dan wawancara
mendalam dapat memberikan pemahaman mendalam terhadap perilaku
masyarakat sekaligus sebagai cara untuk validasi pernyataan responden. 6.2.
Faktor Predisposisi Perilaku Pencarian Pengobatan Tradisional
Faktor predisposisi adalah faktor yang mempermudah dan mendasari untuk terjadinya perilaku pencarian pengobatan tradisional.
Faktor ini dibagi menjadi 3, yaitu mencakup:
1. Demografi, meliputi: usia, jenis kelamin, dan status pernikahan
2. Struktur sosial, meliputi: tingkat pendidikan, pekerjaan, jumlah anggota keluarga dalam satu rumah, sukuetnis, agama, serta jarak
rumah dengan pengobatan tradisional
3.
Kepercayaan, meliputi: penilaian tentang sehat dan sakit, sikap terhadap pengobatan tradisional, serta pengetahuan tentang pengobatan
tradisional.
6.2.1. Usia
Kalau dilihat dari usia, responden dengan usia muda
≤ 30
tahun hanya sebanyak 19 orang 20 yang melakukan pencarian pengobatan ke pengobatan tradisional. Namun, dari kalangan usia
muda dapat terlihat, kepatuhan terhadap penggunaan pengobatan tradisional lebih baik dibandingkan usia tua 30 tahun. Hal ini
terlihat dari persentase frekuensi sering pada kelompok responden usia
≤ 30 tahun.
Hal tersebut mungkin dipengaruhi oleh perbedaan pola pikir dan cara pandang terhadap pengobatan tradisional. Pada
kalangan usia muda dalam penelitian ini, 31,6 responden mengatakan sering ke pengobatan tradisional. Mungkin pada
kalangan muda sudah lebih banyak mengetahui manfaat pengobatan tradisional dengan benar untuk meningkatkan derajat
kesehatannya. Pada usia tua, penggunaan pengobatan tradisional dapat dikatakan masih belum patuh. Hal ini terlihat dari data yang