dan meningkatkan relaksasi, suasana hati, dan kesejahteraan. Hal ini berguna untuk banyak masalah muskuloskeletal, nyeri punggung,
osteoarthritis, fibromyalgia, dan terkilir. Pijat juga dapat mengurangi depresi pada orang dengan sindrom kelelahan kronis, mudah sembelit
bila teknik ini dilakukan di daerah perut, menurunkan pembengkakan
setelah mastektomi
pengangkatan payudara,
mengurangi gangguan tidur, dan meningkatkan citra diri. Di tempat kerja, pijat telah terbukti dapat mengurangkan stres dan meningkatkan
kewaspadaan mental. Sebuah studi Cambron, 2006 menemukan bahwa pijat jaringan dapat mengurangi tingkat tekanan darah
pengurangan rata - rata 10,4 mm Hg dalam tekanan sistolik dan penurunan tekanan diastolik sebesar 5,3 mm Hg.
Studi lain menunjukkan bahwa pijat memiliki efek menguntungkan pada rasa sakit langsung dan suasana hati di antara
pasien dengan kanker tingkat lanjut Kutner, 2008. Menurut studi klinis yang dilakukan Furlan, 2008, menunjukkan bahwa pijat
mengurangi rasa sakit punggung kronis lebih efektif daripada perlakuan lainnya termasuk akupunktur dan perawatan medis
konvensional untuk kondisi ini, dan dalam banyak kasus, biayanya juga kurang dari perlakuan lainnya.
Ibu dan bayi yang baru lahir juga tampak manfaat dari pijat. Ibu yang dilatih untuk memijat bayi mereka sering merasa kurang
tertekan dan memiliki ikatan emosional yang lebih baik dengan bayi mereka. Bayi yang menerima pijatan dari ibu mereka juga cenderung
lebih sedikit menangis, dan lebih aktif, waspada, dan ramah. Bayi prematur yang menerima terapi pijat telah menunjukkan penambahan
berat badan lebih cepat daripada bayi prematur yang tidak menerima terapi ini. Bayi yang menerima pijat secara teratur juga mendapat tidur
lebih baik, mengurangi masalah kembung perut atau kolik, dan memiliki kesadaran tubuh yang lebih baik serta pencernaan lebih
teratur Beider, 2007. Studi yang dilakukan Vennesy pada tahun 2007 yang
menyentuh tentang pengobatan secara fisik ini menunjukkan bahwa pijat bisa menjadi pengobatan yang efektif untuk anak - anak muda
dan remaja dengan berbagai masalah kesehatan, termasuk: 1.
Autism: Anak - anak autistik, yang biasanya tidak suka disentuh, menunjukkan perilaku yang kurang autis dan lebih sosial serta
perhatian setelah menerima terapi pijat dari orang tua mereka. 2.
Dermatitis atopik: Anak - anak dengan masalah ini, tampaknya berkurangan kemerahan, bersisik serta gatal - gatal dan gejala
lain jika menerima pijat. Pijat sebaiknya tidak digunakan saat kondisi kulit meradang secara aktif.
3. Attention Deficit Hyperactivity Disorder ADHD: Pijat dapat
memperbaiki suasana hati pada anak dengan ADHD dan membantu mereka merasa kurang gelisah dan hiperaktif.
4. Bulimia: Studi menunjukkan bahwa remaja dengan gangguan
makan merasa kurang tertekan dan cemas setelah menerima terapi pijat.
5. Diabetes: Pijat dapat membantu mengatur kadar gula darah dan
mengurangi kecemasan dan depresi pada anak dengan diabetes. 6.
Rheumatoid arthritis: Anak - anak remaja dengan rheumatoid arthritis JRA telah terbukti kurang mengalami rasa sakit,
kekakuan pada waktu pagi, dan kecemasan hasil daripada terapi pijat.
Orang - orang yang mempunyai kondisi seperti gagal jantung, gagal ginjal, infeksi pada vena superfisial atau selulitis pada bahagian
kaki dan lain - lain, pengumpalan darah pada kaki, masalah koagulasi, dan infeksi kulit yang bisa berjangkit. Bagi pasien yang menderita
kanker, perlu mendapatkan pengesahan daripada dokter mereka karena pijatan ini bisa merusakkan tisu yang rapuh akibat dari
kemoterapi atau pengobatan radiasi. Begitu juga dengan pasien goiter, ekzema dan lesi - lesi kulit lainnya ketika masih sedang kambuh serta
pasien yang menderita osteoporosis, demam tinggi, kurang sel darah putih, masalah mental dan yang sedang pulih dari pembedahan harus
mengelakan dari melakukan pijatan ini.
2.2.2.3. Akupunktur
Akupunktur adalah cara pengobatan yang menggunakan cara menusuk jarum pada titik - titik tertentu pada tubuh badan manusia
dan digunakan untuk mengembalikan serta mempertahankan kesehatan seseorang dengan menstimulasi titik - titik itu.
Indikasi melakukan akupunktur WHO, 1991:
1. Saluran pencernaan dan lambung, untukmengatasi berbagai
masalah fungsional seperti masalah ekskresi asam lambung, nyeri kolik, otot dan peradangan,
2. Saluran nafas, untuk mengatasi kondisi alergi dan meningkatkan
daya tubuh, 3.
Mata, kelainan mata yang bersifat radang dan fungsional otot serta refraksi,
4. Mulut; untuk mengatasi rasa nyeri setelah pencabutan gigi
ataupun peradangan kronis, 5.
Saraf, otot dan tulang; yaitu masalah yang berkaitan dengan nyeri, kelemahan, kelumpuhan serta peradangan pada sendi.
Akupunktur juga dapat digunakan sebagai terapi alternatif untuk penyakit yang secara konvensional belum jelas pengobatannya
dan apabila pengobatan konvensional sudah kurang bereaksi terhadap panyakit tersebut. Akupunktur juga dapat digunakan secara beriringan
dengan terapi konvensional ini dan terbukti dapat membantu penderita yang diserang penyakit berat seperti stroke dalam rehabilitasi mereka.
Seperti yang telah diketahui, semua jenis pengobatan pasti ada kontraindikasinya. Bagi akupunktur, kontraindikasinya adalah bagi
penderita yang dalam keadaan hamil. Selain itu, penderita yang menggunakan pacu jantung ataupun pacemaker juga dinasihatkan
untuk tidak memilih pengobatan akupunktur ini. Dan dalam kerja menusuk, seorang akupunkturis tidak bisa menusuk dekat daerah
tumor ganas dan juga pada kulit yang sedang meradang. WHO juga sedang meninjau tentang perlindungan dan pencegahan terhadap
penularan Hepatitis dan HIVAIDS melalui jarum akupunktur. Praktisi akupunktur dan masyarakat yang menggunakan khidmat
pengobatan akupunktur ini diharapkan diberi pendidikan tentang risiko yang bisa dialami dan cara kerja yang benar untuk menanggung
ulangan keadaan ini.
2.2.2.4. Akupressur
Akupressur berasal dari kata accus dan pressure, yang berarti jarum dan menekan. Istilah ini dipakai untuk cara penyembuhan yang
menggunakan teknik penekanan dengan jari pada titik – titik
akupunktur sebagai pengganti penusukan jarum pada system penyembuhan akupunktur. Tujuan penekanan pada titik
– titik akupressur adalah melancarkan aliran energy untuk dapat
menjalankan fungsinya. Fungsi organ – organ tubuh akan terganggu
jika tidak mendapatkan aliran energi yang cukup. Gangguan fungsi tubuh akan mengganggu keseimbangan system tubuh Kementerian
Kesehatan, 2012.
2.3. Pemanfaatan Pengobatan
Menurut Levey dan Loomba 1973, yang dimaksud dengan Pengobatan adalah setiap upaya yng diselenggarakan sendiri atau bersama-sama dalam suatu
organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan seseorang, keluarga, kelompok dan masyarakat Ilyas, 2003.
Pengobatan merupakan suatu produk yang unik jika dibandingkan dengan produk jasa lainnya, karena Pengobatan memiliki tiga
ciri utama, yaitu: 1.
Uncertainly
Pengobatan bersifat uncertainly artinya adalah Pengobatan tidak dapat dipastikan waktu, tempat dan besarnya biaya yang dibutuhkan maupun tingkat
urgensi dari pelayanan tersebut. 2.
Asymetry of Information Suatu keadaan kesehatan dengan penggunaan atau pembeli jasa Pengobatan.
Pemanfaatan Pengobatan adalah hasil dan proses pencarian Pengobatan oleh seseorang maupun kelompok. Pengetahuan tentang faktor yang mendorong individu
membeli kesehatan merupakan informasi kunci untuk mempelajari utilisasi Pengobatan. Mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi pemanfataan utilisasi
Ilyas, 2003.
2.4. Perilaku Pemanfaatan Pengobatan
2.4.1. Definisi Perilaku
Pemanfaatan Pengobatan adalah hasil dari proses pencarian Pengobatan oleh seseorang maupun kelompok. Pengetahuan tentang faktor
yang mendorong individu membeli Pengobatan merupakan informasi kunci untuk mempelajari utilisasi Pengobatan. Mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi pencarian Pengobatan berarti juga mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi pemanfaatanutilisasi. Menurut Andersen R 1968
perilaku orang sakit berobat ke Pengobatan secara bersama dipengaruhi oleh faktor predisposisi predisposing factors, faktor pemungkin enabling
factors, dan faktor kebutuhan need factors. Menurut Notoadmodjo 2007 perilaku pencarian pengobatan adalah
perilaku individu maupun kelompok atau penduduk untuk melakukan atau mencari pengobatan. Perilaku pencarian di masyarakat terutama di negara
yang sedang berkembang sangat bervariasi, respons seseorang apabila sakit adalah sebagai berikut:
Pertama, tidak bertindak atau tidak melakukan apa-apa no action, alasannya antara lain bahwa kondisi yang demikian tidak akan mengganggu
kegiatan atau kerja mereka sehari-hari. Mungkin mereka beranggapan bahwa tanpa bertindak apapun simptom atau gejala yang dideritanya akan lenyap
dengan sendirinya. Hal ini menunjukkan bahwa kesehatan belum merupakan prioritas di dalam hidup dan kehidupannya.
Kedua, tindakan mengobati sendiri self treatment dengan alasan yang sama seperti telah diuraian. Alasan tambahan dari tindakan ini adalah
karena orang atau masyarakat tersebut sudah percaya kepada diri sendiri, dan sudah merasa bahwa berdasar pengalaman yang lalu usaha sendiri sudah
mendatangkan kesembuhan. Hal ini mengakibatkan pengobatan keluar tidak diperlukan.