bahwa responden dengan pandangan subjektif terhadap pemanfaatan pengobatan tradisional buruk dan jarang menggunakan pengobatan tradisional
pada saat mengalami gangguan kesehatan ada sebanyak 24 orang dari 36 orang 66,7. Responden dengan pandangan subjektif terhadap pemanfaatan
pengobatan tradisional buruk dan kadang - kadang menggunakan pengobatan tradisional pada saat mengalami gangguan kesehatan ada sebanyak 10 orang
dari 36 orang 27,8. Responden dengan pandangan subjektif terhadap pemanfaatan pengobatan tradisional dan sering menggunakan pengobatan
tradisional pada saat mengalami gangguan kesehatan ada sebanyak 2 orang dari 36 orang 5,6.
Responden dengan pandangan subjektif terhadap pemanfaatan pengobatan tradisional baik dan jarang menggunakan pengobatan tradisional
pada saat mengalami gangguan kesehatan ada sebanyak 22 orang dari 59 orang 37,3. Responden dengan pandangan subjektif terhadap pemanfaatan
pengobatan tradisional baik dan kadang - kadang menggunakan pengobatan tradisional pada saat mengalami gangguan kesehatan ada sebanyak 24 orang
dari 59 orang 40,7. Responden dengan pandangan subjektif terhadap pemanfaatan pengobatan tradisional baik dan sering menggunakan pengobatan
tradisional pada saat mengalami gangguan kesehatan ada sebanyak 13 orang dari 59 orang 22,0.
5.3.16. Gambaran Kesesuaian
Penyakit dengan
Diagnosis Medis
Responden Pada Masyarakat di Wilayah Cengkareng Tabel 5.17. Distribusi Responden Berdasarkan Kesesuaian Penyakit
dengan Diagnosis Medis Responden Terhadap Pemanfaatan Pengobatan Tradisional Pada Masyarakat di Wilayah Cengkareng
Kesesuaian Penyakit
Dengan Diagnosis
Medis Perilaku Penggunaan Pengobatan
Tradisional Masyarakat Total
Jarang Kadang -
Kadang Sering
n n
n N
Masalah pada otot dan
sendi 30
56,6 18
34,0 5
9,4 53
100 Kolesterol
tinggi 7
33,3 8
38,1 6
28,6 21
100 Asam urat
5 33,3
8 53,3
2 13,3
15 100
Diabetes 4
100 4
100 Stroke
2 100
2 100
Total 46
48,4 34
35,8 15
15,8 95
100
Berdasarkan tabel 5.17. pengelompokan responden berdasarkan penyakit yang pernah diderita dan dilakukan penyembuhan dengan
menggunakan pengobatan tradisional dibagi menjadi 5, yaitu: responden yang memiliki penyakit masalah pada otot dan sendi, kolesterol tinggi, asam urat,
diabetes, dan stroke. Responden yang memiliki masalah pada otot dan sendi ada sebanyak 53 orang 55,8. Responden yang memiliki kolesterol tinggi
sebanyak 21 orang 22,1. Responden yang memiliki asam urat sebanyak 15 orang 15,8. Responden yang memiliki diabetes 4,2. Responden yang
memiliki penyakit stroke sebanyak 2 orang 2,1. Dari data tersebut, diketahui bahwa responden dengan masalah pada
otot dan sendi yang jarang diobati dengan pengobatan tradisional ada sebanyak
30 orang dari 53 orang 56,6. Responden dengan masalah pada otot dan sendi yang jarang diobati atau diterapi dengan pengobatan tradisional ada
sebanyak 18 orang dari 53 orang 34,0. Responden dengan masalah pada otot dan sendi yang jarang diobati atau diterapi dengan pengobatan tradisional
ada sebanyak 5 orang dari 53 orang 9,4. Untuk responden dengan kolesterol tinggi yang jarang diobati dengan
pengobatan tradisional ada sebanyak 7 orang dari 21 orang 33,3. Responden dengan kolesterol tinggi yang jarang diobati atau diterapi dengan
pengobatan tradisional ada sebanyak 8 orang dari 21 orang 38,1. Responden dengan kolesterol tinggi yang jarang diobati atau diterapi dengan
pengobatan tradisional ada sebanyak 6 orang dari 21 orang 28,6. Untuk responden dengan asam urat yang jarang diobati atau diterapi
dengan pengobatan tradisional ada sebanyak 5 orang dari 15 orang 33,3. Responden dengan asam urat yang jarang diobati atau diterapi dengan
pengobatan tradisional ada sebanyak 8 orang dari 15 orang 53,3. Responden dengan asam urat yang jarang diobati atau diterapi dengan
pengobatan tradisional ada sebanyak 2 orang dari 15 orang 13,3. Sedangkan untuk responden dengan diabetes hanya ada 4 orang
100,0 dengan frekuensi kunjungan ke pengobatan tradisional jarang. Dan untuk responden dengan stroke hanya ada 2 orang 100,0 dengan frekuensi
kunjungan ke pengobatan tradisional sering.
5.4. Analisis Bivariat Variabel Independen Terhadap Variabel
Dependen 5.4.1. Hubungan Faktor Predisposisi Terhadap Perilaku Pengobatan
Tradisional Tabel 5.18.
P Value Variabel – Variabel Hubungan Faktor Predisposisi
Terhadap Pemanfaatan Pengobatan Tradisional Pada Masyarakat di Wilayah Cengkareng
No. Variabel
P Value
1. Usia
0,016 2.
Jenis kelamin 0,019
3. Status pernikahan
0,097 4.
Tingkat pendidikan 0,136
5. Pengetahuan
0,046 6.
Perkerjaan 0,299
7. Jumlah angota keluarga yang tinggal dalam satu
rumah 0,023
8. Sukuetnis
0,007 9.
Agama 0,048
10. Jarak rumah dengan pengobatan tradisional
0,289 11.
Penilaian tentang sehat dan sakit 0,007
12. Sikap
0,332 Menurut hasil uji statistik dengan uji chi square dengan nilai alpha
sebesar 0,05 didapatkan p value untuk variabel usia, jenis kelamin, pengetahuan tentang pengobatan tradisional, jumlah anggota keluarga yang
tinggal dalam satu rumah, sukuetnis, agama, penilaian tentang sehat dan sakit berturut
– turut sebesar 0,016; 0,019; 0,046; 0,023, 0,007, 0,048; dan 0,007. Maka dapat disimpulkan varibel
– variabel tersebut terdapat hubungan yang signifikan dengan perilaku penggunaan pengobatan tradisional masyarakat
karena p value hasil uji statistik variabel – variabel tersebut 0,05.
Menurut uji statistik dengan uji chi square dengan nilai alpha sebesar 0,05 didapatkan beberapa variabel faktor predisposisi yang menunjukan tidak