pengobatan tradisional pada saat mengalami gangguan kesehatan ada sebanyak 3 orang dari 27 orang 11,1.
Untuk responden dengan jenis pekerjaan wiraswastapedagang yang jarang menggunakan pengobatan tradisional pada saat mengalami gangguan
kesehatan ada sebanyak 9 orang dari 20 orang 45,0. Responden dengan jenis pekerjaan wiraswastapedagang yang kadang - kadang menggunakan
pengobatan tradisional pada saat mengalami gangguan kesehatan ada sebanyak 8 orang dari 20 orang 40,0. Responden dengan jenis pekerjaan
wiraswastapedagang yang sering menggunakan pengobatan tradisional pada saat mengalami gangguan kesehatan ada sebanyak 3 orang dari 20 orang
15,0. Untuk responden dengan jenis pekerjaan buruhpekerja kasar yang
jarang menggunakan pengobatan tradisional pada saat mengalami gangguan kesehatan ada sebanyak 2 orang dari 5 orang 40,0. Responden dengan jenis
pekerjaan buruhpekerja kasar yang kadang - kadang menggunakan pengobatan tradisional pada saat mengalami gangguan kesehatan ada sebanyak 3 orang dari
5 orang 60,0. Sedangkan untuk responden dengan jenis pekerjaan buruhpekerja kasar tidak ada yang sering menggunakan pengobatan tradisional
pada saat mengalami gangguan kesehatan 0.
5.3.7. Gambaran Jumlah Anggota Keluarga Responden di Wilayah Cengkareng
Tabel 5.8. Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah Anggota Keluarga Masyarakat di Wilayah Cengkareng
Jumlah Anggota
Keluarga Perilaku Penggunaan Pengobatan
Tradisional Masyarakat Total
Jarang Kadang -
Kadang Sering
n n
n n
Ideal
24 52,2
11 23,9
11 23,9
46 100
Tidak Ideal
22 44,9
23 46,9
4 8,2
49 100
Total 46
48,4 34
35,8 15
15,8 95
100
Keterangan: Pengelompokan didasarkan pada jumlah keluarga yang ideal oleh BKKbN yaitu 4 empat orang dalam 1 satu keluarga.
Berdasarkan tabel 5.8. pengelompokan berdasarkan jumlah anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah dengan responden dibagi menjadi 2,
yaitu: responden dengan jumlah anggota keluarga ideal dan responden dengan jumlah anggota keluarga tidak ideal. Responden dengan jumlah anggota
keluarga ideal sebanyak 46 orang 48,4. Serta responden dengan jumlah anggota keluarga tidak ideal sebanyak 49 orang 51,6. diketahui bahwa
responden dengan jumlah anggota keluarga ideal yang jarang menggunakan pengobatan tradisional pada saat mengalami gangguan kesehatan ada sebanyak
24 orang dari 46 orang 52,2. Responden dengan jumlah anggota keluarga ideal yang kadang - kadang menggunakan pengobatan tradisional pada saat
mengalami gangguan kesehatan ada sebanyak 11 orang dari 46 orang 23,9. Responden dengan jumlah anggota keluarga ideal yang sering menggunakan
pengobatan tradisional pada saat mengalami gangguan kesehatan ada sebanyak 11 orang dari 46 orang 23,9.
Untuk responden dengan jumlah anggota keluarga tidak ideal yang jarang menggunakan pengobatan tradisional pada saat mengalami gangguan
kesehatan ada sebanyak 22 orang dari 49 orang 44,9. Responden dengan jumlah anggota keluarga tidak ideal yang kadang - kadang menggunakan
pengobatan tradisional pada saat mengalami gangguan kesehatan ada sebanyak 23 orang dari 49 orang 46,9. Responden dengan jumlah anggota keluarga
tidak ideal yang sering menggunakan pengobatan tradisional pada saat mengalami gangguan kesehatan ada sebanyak 4 orang dari 49 orang 8,2.
5.3.8. Gambaran SukuEtnis Responden di Wilayah Cengkareng Tabel 5.9. Distribusi Responden Berdasarkan SukuEtnis Asal Keluarga
Masyarakat di Wilayah Cengkareng
SukuEtnis Perilaku Penggunaan Pengobatan
Tradisional Masyarakat Total
Jarang Kadang
– Kadang
Sering n
n n
n Suku Betawi
9 36,0
9 36,0
7 28,0
25 100
Suku Jawa 23
60,5 11
28,9 4
10,5 38
100
Suku Batak 5
83,3 1
16,7 6
100
Suku Melayu 1
16,7 2
33,3 3
50,0 6
100
Suku Sunda 4
80,0 1
20,0 5
100
Etnis Tionghoa 5
45,5 6
54,5 11
100
Suku Bali
4 100
4 100
Total 46
48,4 34
35,8 15
15,8 95
100
Berdasarkan tabel 5.9. pengelompokan responden berdasarkan sukuetnis asal keluarga dibagi menjadi 7 kelompok, yaitu: responden yang
berasal dari Suku Betawi, Suku Jawa, Suku Batak, Suku Melayu, Suku Sunda, Suku Bali dan Etnis Tionghoa. Responden yang berasal dari Suku Betawi
sebanyak 25 orang 26,3, Suku Jawa sebanyak 38 orang 40, Suku Batak
sebanyak 6 orang 6,3, Suku Melayu sebanyak 6 orang 6,3, Suku Sunda sebanyak 5 orang 5,3, Suku Bali sebanyak 4 orang 4,2, dan Etnis
Tionghoa sebanyak 11 orang 11,6. diketahui bahwa responden yang berasal dari Suku Betawi dan jarang
menggunakan pengobatan tradisional pada saat mengalami gangguan kesehatan ada sebanyak 9 orang dari 25 orang 36,0. Responden yang
berasal dari Suku Betawi dan kadang - kadang menggunakan pengobatan tradisional pada saat mengalami gangguan kesehatan ada sebanyak 9 orang dari
25 orang 36,0. Responden yang berasal dari Suku Betawi dan sering menggunakan pengobatan tradisional pada saat mengalami gangguan
kesehatan ada sebanyak 9 orang dari 25 orang 28,0. Untuk responden yang berasal dari Suku Jawa dan jarang menggunakan
pengobatan tradisional pada saat mengalami gangguan kesehatan ada sebanyak 23 orang dari 38 orang 60,5. Responden yang berasal dari Suku Jawa dan
kadang - kadang menggunakan pengobatan tradisional pada saat mengalami gangguan kesehatan ada sebanyak 11 orang dari 38 orang 28,9. Responden
yang berasal dari Suku Jawa dan sering menggunakan pengobatan tradisional pada saat mengalami gangguan kesehatan ada sebanyak 4 orang dari 38 orang
10,0. Untuk responden yang berasal dari Suku Batak tidak ada yang jarang
menggunakan pengobatan tradisional pada saat mengalami gangguan kesehatan 0. Responden yang berasal dari Suku Batak dan kadang - kadang
menggunakan pengobatan tradisional pada saat mengalami gangguan kesehatan ada sebanyak 5 orang dari 6 orang 83,3. Responden yang berasal
dari Suku Batak dan sering menggunakan pengobatan tradisional pada saat mengalami gangguan kesehatan ada sebanyak 1 orang dari 6 orang 16,7.
Untuk responden yang berasal dari Suku Melayu dan jarang menggunakan pengobatan tradisional pada saat mengalami gangguan
kesehatan ada sebanyak 1 orang dari 6 orang 16,7. Responden yang berasal dari Suku Melayu dan kadang - kadang menggunakan pengobatan tradisional
pada saat mengalami gangguan kesehatan ada sebanyak 2 orang dari 6 orang 33,3. Responden yang berasal dari Suku Melayu dan sering menggunakan
pengobatan tradisional pada saat mengalami gangguan kesehatan ada sebanyak 3 orang dari 6 orang 50,0.
Untuk responden yang berasal dari Suku Sunda dan jarang menggunakan pengobatan tradisional pada saat mengalami gangguan
kesehatan ada sebanyak 4 orang dari 5 orang 80,0. Responden yang berasal dari Suku Sunda dan kadang - kadang menggunakan pengobatan tradisional
pada saat mengalami gangguan kesehatan ada sebanyak 1 orang dari 5 orang 20,0. Tetapi tidak ada responden yang berasal dari Suku Sunda dan sering
menggunakan pengobatan tradisional pada saat mengalami gangguan kesehatan 0.
Untuk responden yang berasal dari Suku Tionghoa dan jarang menggunakan pengobatan tradisional pada saat mengalami gangguan
kesehatan ada sebanyak 5 orang dari 11 orang 45,5. Responden yang berasal dari Suku Tionghopa dan kadang - kadang menggunakan pengobatan
tradisional pada saat mengalami gangguan kesehatan ada sebanyak 6 orang dari 11 orang 54,4. Tetapi tidak ada responden yang berasal dari Suku Tionghoa
dan sering menggunakan pengobatan tradisional pada saat mengalami gangguan kesehatan 0.
Untuk responden yang berasal dari Suku Bali dan jarang menggunakan pengobatan tradisional pada saat mengalami gangguan kesehatan ada sebanyak
4 orang 100,0. Namun tidak ada responden yang berasal dari Suku Tionghoa secara kadang
– kadang dan sering menggunakan pengobatan tradisional pada saat mengalami gangguan kesehatan.
5.3.9. Gambaran Agama Responden di Wilayah Cengkareng Tabel 5.10. Distribusi Responden Berdasarkan Agama yang Dianut
Masyarakat di Wilayah Cengkareng
Agama Perilaku Penggunaan Pelayanan
Kesehatan Tradisional Masyarakat Total
Jarang Kadang
– Kadang
Sering n
n n
n Islam
38 52,1
22 30,1
13 17,8
73 100
Kristen Katolik
4 36,4
7 63,3
11 100
Protestan
3 60
2 40,0
5 100
Budha
2 100
2 100
Hindu 2
100 2
100
Konghuchu 2
100 2
100
Total
46 48,4
34 35,8
15 15,8
95 100
Berdasarkan tabel 5.10. pengelompokan agama yang dianut responden
dibagi menjadi 6, yaitu: responden yang beragama Islam, Kristen Katolik, Protestan, Budha, Hindu,dan Konghuchu. Responden yang menganut agama
Islam sebanyak 73 orang 76,8, Kristen Katolik sebanyak 11 orang 11,6, Protestan sebanyak 5 orang 5,3, Budha sebanyak 2 orang 2,1, Hindu
sebanyak 2 orang 2,1, dan Konghuchu sebanyak 2 orang 2,1. Dari