Pengertian Anak Tunagrahita Kategori Ringan

19 kemampuan anak tunagrahita ringan dapat dikembangkan melalui pendidikan secara minimal dalam bidang akademik fungsional, penyesuaian sosial, dan ketrampilan kerja. Pembelajaran akademik fungsional yang diberikan kepada anak tunagrahita kategori ringan salah satunya adalah pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.

2. Karakteristik Anak Tunagrahita Kategori Ringan

Anak tunagrahita memiliki beberapa karakteristik. Menurut Mumpuniarti 2007: 15-17, karakteristik anak tunagrahita kategori ringan sebagai berikut : a. Karakteristik fisik tidak berbeda dengan anak normal. b. Perkembangan kognitifnya terbatas pada tahap operasional konkret. c. Kesulitan untuk berfikir abstrak. d. Keterbatasan kemampuan menyangkut perhatian, ingatan, dan kemampuan generalisasi. e. Miskin perbendaharaan bahasa. Menurut Sutjihati Somantri 2006: 106-107, karakteristik anak tunagrahita kategori ringan adalah sebagai berikut: a. Anak tunagrahita kategori ringan tidak mengalami gangguan fisik dan tampak seperti anak normal pada umumnya. b. Tidak mampu melakukan penyesuaian sosial secara independen. c. Kesulitan berfikir abstrak. d. Dapat dididik menjadi tenaga kerja semi-skilled. 20 e. Tidak dapat merencanakan masa depan, karena tidak dapat membayangkan konsekuensi dari suatu perbuatan. f. Kurang mampu untuk mempertimbangkan sesuatu, sehingga sering berbuat kesalahan. Menurut American Association on Intellectual and Developmental Disabilities, anak tunagrahita kategori ringan memiliki keterbatasan dalam ketrampilan perilaku adaptif yang terdiri dari: “1 Conceptual skills—language and literacy; money, time, and number concepts; and self-direction. 2 Social skills — interpersonal skills, social responsibility, self-esteem, gullibility, naïveté i.e., wariness, social problem solving, and the ability to follow rules, obey laws, and avoid being victimized. 3 Practical skills —activities of daily living personal care, occupational skills, healthcare, traveltransportation, schedulesroutines, safety, use of money, use of the telephone .” Maksud dari pengertian diatas adalah 1 Konseptual mengenai ketrampilan bahasa dan membaca, uang, konsep angka, dan pengarahan diri sendiri. 2 Kemampuan sosial meliputi kemampuan berhubungan, tanggung jawab sosial, harga diri, mudah tertipu, naïf kewaspadaan, memecahkan masalah sosial, dan kemampuan untuk mengikuti aturan, mematuhi hukum, dan menghidarkan diri dari menjadi korban. 3 Kemampuan ketrampilan meliputi aktivitas sehari-hari perawatan diri, ketrampilan kerja, kesehatan, perjalanan transportasi, jadwal rutinitas, keselamatan, menggunakan uang, menggunakan telepon. 21 Karakteristik siswa tunagrahita kategori ringan juga diungkapkan oleh Endang Rochyadi dan Zaenal Alimin 2005: 18 yang menyatakan bahwa anak tunagrahita mengalami kesulitan untuk dapat berfikir abstrak, belajar apapun harus terkait dengan obyek yang bersifat konkrit. Kondisi anak tungrahita kategori ringan ini berhubungan dengan kelemahan ingatan jangka pendek, kelemahan dalam bernalar, dan sukar sekali mengembangkan ide. Berdasarkan berbagai uraian dari berbagai ahli tentang karakteristik anak tunagrahita kategori ringan diatas, dapat disimpulkan karakteristik anak tunagrahita kategori ringan adalah sebagai berikut : a. Memiliki karakteristik fisik yang tidak berbeda dengan anak normal. b. Kesulitan dalam berfikir abstrak. c. Perkembangan kognitifnya terbatas pada tahap operasional konkret. d. Keterbatasan dalam perilaku adaptif meliputi ketrampilan bahasa, pengarahan diri, kemampuan sosial, kewaspadaan, memecahkan masalah, dan ketrampilan aktifitas sehari-hari. e. Keterbatasan kemampuan menyangkut perhatian. f. Keterbatasan kemampuan mengingat. g. Keterbatasan kemampuan generalisasi. 22

B. Kajian Tentang Peningkatan Prestasi Belajar IPA

1. Pengertian Prestasi Belajar IPA Pada Anak Tunagrahita

Kategori Ringan Prestasi belajar merupakan refleksi dari hasil belajar. Belajar merupakan suatu proses perubahan perilaku kearah yang lebih baik melalui pengalaman atau latihan. Hasil belajar merupakan perubahan perilaku siswa setelah melaksanakan kegiatan belajar. Perubahan perilaku siswa setelah belajar sesuai dengan tujuan belajar yang ingin dicapai. Menurut Purwanto 2011:45, “belajar dilakukan untuk mengusahakan adanya perubahan perilaku pada individu yang belajar ”. Perubahan perilaku itu merupakan perolehan yang menjadi hasil belajar. Menurut Dimyati dan Mudjiono 2006: 192, prestasi belajar adalah nilai belajar dan pembelajaran yang telah dilaksanakan, yang diawali dengan kegiatan penilaianpengukuran belajar dan pembelajaran. Menurut Oemar Malik 2008:159, hasil belajar menunjuk pada prestasi belajar, sedangkan prestasi belajar itu merupakan indikator adanya derajat perubahan tingkah laku siswa. Prestasi belajar ditunjukan dengan nilai test yang diberikan oleh guru sesuai dengan tingkat penguasaan materi atau isi pelajaran yang dicapai siswa setelah melakukan kegiatan belajar. Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan prestasi belajar merupakan hasil penguasaan materi pembelajaran

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN UPAYA PEMBELAJARAN BINA DIRI MENGGOSOK GIGI MELALUI MEDIA VIDEO ANIMASI PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS IV SDLB DI SLB NEGERI PEMBINA YOGYAKARTA.

8 63 222

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MENGGUNAKAN MEDIA FLASH CARD PADA SISWA TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN KELAS I SEKOLAH DASAR DI SLB C WIYATA DHARMA 2 SLEMAN YOGYAKARTA.

0 6 185

PENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA OPERASI PERKALIAN DENGAN MEDIA DAKON PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS V A DI SLB N 1 YOGYAKARTA.

4 28 210

EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK MODIFIKASI TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN KELAS IV DI SLB YAPENAS YOGYAKARTA.

0 4 178

KEEFEKTIFAN MEDIA LKS WORD SQUARE TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN KELAS V DI SLB KASIH IBU YOGYAKARTA.

1 2 188

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MENGGUNAKAN PENDEKATAN LINGKUNGAN ALAM SEKITAR PADA SISWA TUNAGRAHITA RINGAN KELAS III SDLB DI SLB NEGERI 1 SLEMAN YOGYAKARTA.

0 0 185

PENGGUNAAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA PADA SISWA TUNAGRAHITA RINGAN KELAS IV SDLB DI SLB NEGERI 2 YOGYAKARTA.

0 0 141

TINGKAT KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN DI SLB NEGERI PEMBINA GIWANGAN UMBULHARJO YOGYAKARTA.

1 4 102

MOZAIK SEBAGAI MEDIA PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS 1 SDLB-C SLB NEGERI 2 YOGYAKARTA.

4 11 153

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BUKU POP-UP PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN KELAS IV DI SLB DHARMA RENA RING PUTRA 1 YOGYAKARTA.

1 6 161