Kerangka Berfikir KAJIAN TEORI

54 Gambar 10. Bagan Kerangka Berfikir Peningkatan Prestasi Belajar IPA dengan menggunakan Media Video

G. Hipotesis

Hipotesis dari penelitian ini yaitu prestasi belajar IPA siswa tunagrahita kategori ringan kelas dasar 3 di SLB Negeri 1 Sleman dapat ditingkatkan melalui penggunaan media video. Siswa tunagrahita kategori ringan memiliki keterbatasan dalam perilaku adaptif, kesulitan dalam berfikir abstrak, kecenderungan berfikir konkrit, keterbatasan kemampuan memusatkan perhatian, daya ingat rendah, dan mudah lupa. Permasalahan : Prestasi belajar IPA pada materi mememahami bagian-bagian utama tubuh hewan rendah. Tindakan : Guru menggunakan media video dalam pembelajaran IPA. Prestasi belajar siswa meningkat pada materi mememahami bagian- bagian utama tubuh hewan. Kelebihan media video adalah dapat melengkapi pengalaman-pengalaman dasar dari siswa dengan memperkenalkan, membentuk, memperkaya, serta memperjelas pengertian dan konsep yang abstrak. Pesan yang disampaikan melalui media video lebih menarik perhatian sehingga akan timbul rangsangan atau motivasi untuk belajar. 55

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pendekatan pada penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dilengkapi dengan analisis kualitatif untuk memaknai proses tindakan. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelititan tindakan kelas atau classroom action research CAR. Penelitian tindakan kelas dalam penelitian ini berkolaborasi dengan guru kelas dasar 3 di SLB Negeri 1 Sleman Yogyakarta. Bentuk kolaborasi antara peneliti dengan guru kelas adalah kolaborasi pada saat merancang program, pelaksanaan program dan merefleksi program yang telah dijalankan dalam suatu siklus. Tindakan yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah penerapan media video untuk meningkatkan prestasi belajar IPA pada siswa tunagrahita kategori ringan kelas dasar 3 di SLB Negeri 1 Sleman Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan bersama dengan guru kelas untuk meningkatkan prestasi belajar IPA siswa tunagrahita kategori ringan kelas dasar 3 di SLB Negeri 1 Sleman Yogyakarta menggunakan media video.

B. Desain Penelitian

Penelitian tindakan kelas pada penelitian ini menggunakan model Kemmis dan Mc. Taggart. Desain pada penelitian ini disajikan dalam bentuk bagan sebagai berikut: 56 Gambar 11. Desain PTK yang Model Kemmis dan Mc. Taggart 2010:132 Menurut Suharsimi Arikunto 2010:17 desain yang penelitian tindakan yang dikemukakan ini berbentuk siklus atau putaran. Setiap siklus terdiri dari empat langkah, yaitu 1 perencanaan, 2 pelaksanaan, 3 pengamatan, 4 refleksi. Adapun penjelasan dari tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut :

1. Perencanaan

Perencanaan adalah langkah yang dilakukan ketika akan memulai tindakan. Perencanaan dilakukan oleh peneliti berkolaborasi dengan guru kelas. Supaya perencanaan lengkap dan mudah dipahami oleh semua pihak, maka perencanaan harus menggambarkan: a apa yang 57 harus dilakukan oleh siswa, b kapan dan jam berapa dilakukan, c dimana dilakukan, d jika diperlukan peralatan atau sarana berwujud apa, e jika sudah selasai, apa tindakan selanjutnya.

2. Pelaksanaan

Pelaksanaan adalah implementasi dari perencanaan yang sudah dibuat yang dilakukan oleh guru kelas. Adapun hal-hal yang diperhatikan selama proses pelaksanaan tindakan adalah: a apakah ada kesesuaian antara pelaksanaan tindakan dengan perencanaan tindakan, b apakah proses tindakan yang dilakukan siswa cukup lancar, c bagaimanakah situasi proses tindakan, d apakah siswa melaksanakan dengan bersemangat, e bagaimanakah hasil keseluruhan dari tindakan itu.

3. Pengamatan

Pengamatan adalah proses mencermati jalannya pelaksanaan tindakan. Kegiatan pengamatan dilakukan oleh peneliti terkait hal-hal yang sudah disebutkan dalam pelaksanaan tindakan penggunaan media video untuk meningkatkan prestasi belajar IPA pada siswa tunagrahita kategori ringan kelas dasar 3 di SLB Negeri 1 Sleman Yogyakarta. Pengamatan dilakukan dengan pedoman observasi atau check list. Pengamat melakukan pengamatan terhadap apa yang dilakukan oleh guru, siswa maupun peristiwanya.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN UPAYA PEMBELAJARAN BINA DIRI MENGGOSOK GIGI MELALUI MEDIA VIDEO ANIMASI PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS IV SDLB DI SLB NEGERI PEMBINA YOGYAKARTA.

8 63 222

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MENGGUNAKAN MEDIA FLASH CARD PADA SISWA TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN KELAS I SEKOLAH DASAR DI SLB C WIYATA DHARMA 2 SLEMAN YOGYAKARTA.

0 6 185

PENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA OPERASI PERKALIAN DENGAN MEDIA DAKON PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS V A DI SLB N 1 YOGYAKARTA.

4 28 210

EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK MODIFIKASI TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN KELAS IV DI SLB YAPENAS YOGYAKARTA.

0 4 178

KEEFEKTIFAN MEDIA LKS WORD SQUARE TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN KELAS V DI SLB KASIH IBU YOGYAKARTA.

1 2 188

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MENGGUNAKAN PENDEKATAN LINGKUNGAN ALAM SEKITAR PADA SISWA TUNAGRAHITA RINGAN KELAS III SDLB DI SLB NEGERI 1 SLEMAN YOGYAKARTA.

0 0 185

PENGGUNAAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA PADA SISWA TUNAGRAHITA RINGAN KELAS IV SDLB DI SLB NEGERI 2 YOGYAKARTA.

0 0 141

TINGKAT KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN DI SLB NEGERI PEMBINA GIWANGAN UMBULHARJO YOGYAKARTA.

1 4 102

MOZAIK SEBAGAI MEDIA PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS 1 SDLB-C SLB NEGERI 2 YOGYAKARTA.

4 11 153

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BUKU POP-UP PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN KELAS IV DI SLB DHARMA RENA RING PUTRA 1 YOGYAKARTA.

1 6 161