15
Sleman dengan pokok bahasan memahami bagian-bagian utama tubuh hewan. Peningkatan ditandai dengan presentase hasil test yang
diperoleh siswa setelah tindakan mencapai atau melebihi kriteria ketuntasan minimal mata pelajaran IPA siswa tunagrahita kategori
ringan kelas dasar 3 yaitu 70 dari pada presentase hasil test kemampuan awal sebelum tindakan.
3. Media Video
Media video yang dimaksud dalam penelitian ini adalah bahan ajar yang mengkombinasikan antara gambar bergerak dan audio yang
menyertainya. Media video menyajikan gambar mengenai materi pembelajaran IPA tentang memahami bagian-bagian utama tubuh
hewan. Media video berisi tentang bagian utama tubuh hewan, bagian tubuh hewan yang berbahaya, dan fungsi bagian-bagian tubuh hewan.
16
BAB II KAJIAN TEORI
A. Kajian Tentang Anak Tunagrahita Kategori Ringan
1. Pengertian Anak Tunagrahita Kategori Ringan
Anak tunagrahita merupakan seseorang anak yang memiliki kondisi yang kompleks, memiliki tingkat intelegensi dibawah rata-rata
dan mengalami hambatan dalam berfikir adaptif. Tunagrahita atau keterbelakangan mental merupakan kondisi di mana perkembangan
kecerdasannya mengalami hambatan sehingga tidak mencapai tahap perkembangan yang optimal Sutjihati Somantri, 2006: 105.
Menurut Endang Rochyadi Zaenal Alimin 2005:111 sebagian besar dari anak tunagrahita mengalami gangguan dalam
perhatian dan konsentrasi. Selain mudah terpecah perhatiannya, durasi mereka juga pendek. Akibat dari perhatian dan konsentrasi mereka
buruk itulah kerap kali anak tunagrahita mengalamai kegagalan di dalam belajar.
“Anak tunagrahita adalah anak yang secara signifikan memiliki kecerdasan di bawah rata-rata anak pada umumnya dengan
disertai hambatan dalam penyesuaian diri dengan lingkungan sekitarnya
” Nunung Apriyanto, 2012: 21. Secara umum hambatan belajar yang dihadapi anak tunagrahita
mencakup hambatan
yang berhubungan
dengan masalah
perkembangan kognitif, motorik, dan perilaku adaptif Endang Rochyadi dan Zaenal Alimin, 2005: 105. Hambatan intelektual dan