16
BAB II KAJIAN TEORI
A. Kajian Tentang Anak Tunagrahita Kategori Ringan
1. Pengertian Anak Tunagrahita Kategori Ringan
Anak tunagrahita merupakan seseorang anak yang memiliki kondisi yang kompleks, memiliki tingkat intelegensi dibawah rata-rata
dan mengalami hambatan dalam berfikir adaptif. Tunagrahita atau keterbelakangan mental merupakan kondisi di mana perkembangan
kecerdasannya mengalami hambatan sehingga tidak mencapai tahap perkembangan yang optimal Sutjihati Somantri, 2006: 105.
Menurut Endang Rochyadi Zaenal Alimin 2005:111 sebagian besar dari anak tunagrahita mengalami gangguan dalam
perhatian dan konsentrasi. Selain mudah terpecah perhatiannya, durasi mereka juga pendek. Akibat dari perhatian dan konsentrasi mereka
buruk itulah kerap kali anak tunagrahita mengalamai kegagalan di dalam belajar.
“Anak tunagrahita adalah anak yang secara signifikan memiliki kecerdasan di bawah rata-rata anak pada umumnya dengan
disertai hambatan dalam penyesuaian diri dengan lingkungan sekitarnya
” Nunung Apriyanto, 2012: 21. Secara umum hambatan belajar yang dihadapi anak tunagrahita
mencakup hambatan
yang berhubungan
dengan masalah
perkembangan kognitif, motorik, dan perilaku adaptif Endang Rochyadi dan Zaenal Alimin, 2005: 105. Hambatan intelektual dan
17 kemampuan adaptif anak tunagrahita dapat berakibat pada proses
pembelajaran dan penyesuaian sosial anak baik disekolah maupun di lingkungan masyarakat.
Menurut American Association on Intellectual and Development Disabilities menjelasakan bahwa :
“There are three major criteria for intellectual disability: significant
limitations in
intellectual functioning, significant
limitations in adaptive behavior, and onset before the age of 18 ”.
Maksud dari pernyataan di atas ialah ada 3 kriteria utama untuk
tunagrahita yaitu keterbatasan fungsi intelektual yang signifikan, keterbatasan dalam perilaku adaptif, dan berawal sebelum usia 18
tahun. Tin Suharmini 2009: 44 menjelaskan bahwa perkembangan
kognitif anak tunagrahita lebih lambat dibandingkan dengan anak normal. Anak tunagrahita mengalami kesenjangan yang signifikan
antara kemampuan berfikir mental age dengan perkembangan usia chonological age. Anak tunagrahita memiliki MA yang lebih rendah
dibandingkan CAnya. Anak tunagrahita memiliki MA dibawah CA dengan selisih 3 tahun atau lebih.
Menurut Endang Rochyadi Dan Zaenal Alimin 2005: 12-18 seseorang dapat dikategorikan tunagrahita jika memiliki dua hal
seperti, perkembangan intelektual yang rendah dan hambatan dalam keterampilan perilaku adaptif. Masalah-masalah yang dihadapi oleh
anak tunagrahita secara umum meliputi; masalah belajar, masalah