Deskripsi Data Hasil Evaluasi Tindakan Siklus I

110 Walaupun telah mencapai KKM yang telah ditentukan, akan tetapi subyek masih memerlukan bantuan dalam mengerjakan soal tes.

5. Refleksi Tindakan Siklus I

Berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan pada tindakan siklus I diketahui bahwa hasil tes prestasi belajar IPA kelas dasar 3 anak tunagrahita kategori ringan mengalami peningkatan dibandingkan hasil tes kemampuan awal, peningkatan sudah mencapai kriteria keberhasilan yang ditentukakan yaitu sebesar 70. Data prestasi belajar IPA pada siklus I dapat dilihat pada tabel sebagai berikut. Tabel 14. Rekapitulasi Prestasi Belajar IPA Kelas Dasar 3 Anak Tunagrahita Kategori Ringan di SLB Negeri 1Sleman Yogyakara Siklus I Subyek Kemampuan awal Pasca tindakan siklus I Peningkatan Skor Pencapaian Skor Pencapaian Skor Pencapaian WAF 60 60,00 77 77,00 17 17,00 Kategori Cukup Baik Tabel 14 menunjukan bahwa skor yang diperoleh WAFmengalami peningkatan dari 60 60,00 pada tes kemampuan awal menjadi 77 77,00 pada tes pasca tindakan siklus I dengan peningkatan skor sebesar 17 17,00. Kategori skor subyek meningkat dari kategori cukup menjadi baik. Skor yang diperoleh subyek telah memenuhi kriteria yang ditentukan sebesar 70. Lebih jelasnya mengenai hasil tes pasca tindakan siklus I tentang prestasi belajar IPA kelas dasar 3 anak tunagrahita kategori ringan di SLB Negeri 1 Yogyakarta dapat dilihat pada gambar berikut: 111 Gambar 14. Diagram batang prestasi belajar IPA kelas dasar 3 anak tunagrahita kategori ringan di SLB Negeri 1 Sleman Yogyakarta Siklus I. Gambar 14 menunjukan hasil prestasi belajar IPA kelas dasar 3 anak tunagrahita kategori ringan di SLB Negeri 1Sleman Yogyakarta setelah dilaksanakan tindakan berupa penggunaan media video pada siklus I. Pencapaian skor yang diperoleh WAF pada kemampuan awal 60 60,00 meningkat menjadi 77 77,00 pada pasca tindakan siklus I dengan presentase peningkatan sebesar 17,00 dan kategori peningkatan WAF meningkat dari cukup menjadi baik. Prestasi belajar IPA yang diperoleh siswa tunagrahita kategori ringan pasca tindakan siklus I mengalami peningkatan dibandingkan dengan kemampuan awal. Subjek WAF sudah mencapai kriteria ketuntasan yang telah ditetapkan sebesar 70. 60.00 77.00 0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 80.00 90.00 100.00 kemampuan awal tes pasca tindakan siklus 1 kemampuan awal tes pasca tindakan siklus 1 112 Selama proses pelaksanaan siklus I, ada kalanya subyek beralih perhatian, terutama saat ada siswa lain yang berjalan di belakang kelas yang terlihat dari jendela kelas maupun saat ada siswa lain yang tiba-tiba masuk ke dalam kelas. Subyek juga sering meletakan kepala di atas meja, terutama saat guru bertanya kepada subyek tentang materi pembelajaran, sehingga guru sering menegur subyek. Guru berusaha memberi motivasi berupa pujian setiap subyek mampu menjawab pertanyaan dengan benar atau dapat berpartisipasi dengan baik. Pemberian pujian dimaksudkan sebagai penguat untuk meningkatakan motivasi subyek dalam mengikuti proses pembelajaran. Setiap akhir pembelajaran, guru memberikan evaluasi guna mengetahui kemampuan subyek dalam pembelajaran IPA materi memahami bagian-bagian utama tubuh hewan. Materi pembelajaran IPA yang diberikan pada siklus I adalah memahami bagian-bagian utama tubuh hewan ayam, burung, sapi, anjing, kucing, ular, ikan dan lebah. Sedangkan materi pembelajaran IPA tentang memahami bagian- bagian utama tubuh hewan yang belum dikuasai subyek selama proses tindakan siklus I akan diberikan lagi pada siklus II. Materi tersebut antara lain memahami bagian-bagian utama tubuh hewan burung, anjing, kucing, ular dan lebah. Berdasarkan pengamatan dan evaluasi pada siklus I, dapat diketahui bahwa ada beberapa permasalahan dalam pelaksanaan membaca permulaan siswa tunagrahita kategori ringan, antara lain. 113 a. Terdapat materi pembelajaran IPA tentang memahami bagian- bagian utama tubuh hewan yang belum dipahami secara maksimal. Siswa masih belum mampu menyebutkan beberapa bagian-bagian utama tubuh hewan burung, anjing, kucing, ular dan lebah, menyebutkan beberapa fungsi bagian-bagian utama tubuh hewan burung, anjing, kucing, ular dan lebah, sehingga guru harus memberi bantuan berulang-ulang. Hewan kucing dan anjing memiliki bagian-bagian tubuh yang lebih banyak sehingga siswa sering kesulitan dalam menyebutkan beberapa bagian- bagian tubuh hewan tersebut dan masih memerlukan banyak bantuan verbal maupun non verbal dalam menjawab pertanyaan. b. Media video terlalu cepat dalam menjelaskan bagian-bagian tubuh hewan lebah, ular dan burung sehingga siswa masih kurang tepat dalam menyebutkan beberapa bagian-bagian tubuh hewan tersebut. c. Adanya siswa lain yang menganggu proses pembelajaran, sehingga konsentrasi siswa dalam belajar terganggu. Permasalahan-permasalahan tersebut perlu diatasi untuk perbaikan pada pelaksanaan tindakan siklus II. Pelaksanaan mediavideo dalam meningkatkan prestasi belajar IPA pada anak tunagrahita kategori ringan berjalan lancar meskipun adanya permasalahan tersebut.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN UPAYA PEMBELAJARAN BINA DIRI MENGGOSOK GIGI MELALUI MEDIA VIDEO ANIMASI PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI SEDANG KELAS IV SDLB DI SLB NEGERI PEMBINA YOGYAKARTA.

8 63 222

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MENGGUNAKAN MEDIA FLASH CARD PADA SISWA TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN KELAS I SEKOLAH DASAR DI SLB C WIYATA DHARMA 2 SLEMAN YOGYAKARTA.

0 6 185

PENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA OPERASI PERKALIAN DENGAN MEDIA DAKON PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS V A DI SLB N 1 YOGYAKARTA.

4 28 210

EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK MODIFIKASI TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN KELAS IV DI SLB YAPENAS YOGYAKARTA.

0 4 178

KEEFEKTIFAN MEDIA LKS WORD SQUARE TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN KELAS V DI SLB KASIH IBU YOGYAKARTA.

1 2 188

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MENGGUNAKAN PENDEKATAN LINGKUNGAN ALAM SEKITAR PADA SISWA TUNAGRAHITA RINGAN KELAS III SDLB DI SLB NEGERI 1 SLEMAN YOGYAKARTA.

0 0 185

PENGGUNAAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA PADA SISWA TUNAGRAHITA RINGAN KELAS IV SDLB DI SLB NEGERI 2 YOGYAKARTA.

0 0 141

TINGKAT KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN DI SLB NEGERI PEMBINA GIWANGAN UMBULHARJO YOGYAKARTA.

1 4 102

MOZAIK SEBAGAI MEDIA PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS 1 SDLB-C SLB NEGERI 2 YOGYAKARTA.

4 11 153

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BUKU POP-UP PADA ANAK TUNAGRAHITA KATEGORI RINGAN KELAS IV DI SLB DHARMA RENA RING PUTRA 1 YOGYAKARTA.

1 6 161