22
B. Kajian Tentang Peningkatan Prestasi Belajar IPA
1. Pengertian Prestasi Belajar IPA Pada Anak Tunagrahita
Kategori Ringan
Prestasi belajar merupakan refleksi dari hasil belajar. Belajar merupakan suatu proses perubahan perilaku kearah yang lebih baik
melalui pengalaman atau latihan. Hasil belajar merupakan perubahan perilaku siswa setelah melaksanakan kegiatan belajar. Perubahan
perilaku siswa setelah belajar sesuai dengan tujuan belajar yang ingin dicapai. Menurut Purwanto 2011:45,
“belajar dilakukan untuk mengusahakan adanya perubahan perilaku pada individu yang
belajar ”. Perubahan perilaku itu merupakan perolehan yang menjadi
hasil belajar. Menurut Dimyati dan Mudjiono 2006: 192, prestasi belajar
adalah nilai belajar dan pembelajaran yang telah dilaksanakan, yang diawali
dengan kegiatan
penilaianpengukuran belajar
dan pembelajaran. Menurut Oemar Malik 2008:159, hasil belajar
menunjuk pada prestasi belajar, sedangkan prestasi belajar itu merupakan indikator adanya derajat perubahan tingkah laku siswa.
Prestasi belajar ditunjukan dengan nilai test yang diberikan oleh guru sesuai dengan tingkat penguasaan materi atau isi pelajaran yang
dicapai siswa setelah melakukan kegiatan belajar. Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan
prestasi belajar merupakan hasil penguasaan materi pembelajaran
23 sesuai dengan tujuan pembelajaran ditunjukan dengan nilai test yang
diberikan guru setelah siswa melaksanakan kegiatan pembelajaran. Menurut Trianto 2010: 136,
“Ilmu pengetahuan alam adalah suatu kumpulan teori yang sistematis, penerapannya secara umum
terbatas pada gejala-gejala alam, lahir dan berkembang melalui metode ilmiah seperti observasi dan eksperimen serta menuntut sikap
ilmiah seperti rasa ingin tahu, terbuka dan jujur ”.
Menurut Edi Purwanto 2007:2, pembelajaran IPA bagi anak tunagrahita bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan hingga
dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Parwoto 2007:210, pembelajaran sains bagi anak berkebutuhan khusus
khususnya anak tunagrahita memerlukan waktu yang lebih lama dan dengan menggunakan metodik khusus. Istilah sains secara khusus
dimaknai sebagai ilmu pengetahuan alam. Pembelajaran IPA bagi anak tunagrahita kategori ringan didasarkan pada manfaat dalam
kehidupan sehari-hari khususnya yang berhubungan dengan alam sekitar. Keterbatasan kemampuan anak tunagrahita dalam berfikir
abstrak menyebabkan anak kesulitan dalam mengembangkan kemampuan pemahamannya sehingga memerlukan pengalaman
konkrit dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, pembelajaran IPA bagi anak tunagrahita kategori ringan memerlukan contoh
maupun benda
konkrit untuk
mengembangkan kemampuan
pemahaman anak tunagrahita kategori ringan.
24 Berdasarkan uraian di atas maka pengertian prestasi belajar IPA
pada anak tunagrahita kategori ringan adalah hasil penguasaan materi pembelajaran IPA anak tunagrahita kategori ringan sesuai dengan
tujuan pembelajaran IPA ditunjukan dengan nilai test yang diberikan guru setelah siswa melaksanakan kegiatan pembelajaran IPA.
2. Materi Pembelajaran IPA
Ilmu pengetahuan alam merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan sekolah luar biasa. Menurut Maslichah Asya’ari 2006:
24 materi ilmu pengetahuan alam di sekolah dasar terbagi menjadi 5 topik yaitu makhluk hidup dan proses kehidupan terdiri dari manusia,
tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan serta kesehatan; benda atau materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi benda cair, padat dan
gas; energi dan perubahannya meliputi gaya, bunyi, panas, magnet, listrik cahaya dan pesawat sederhana; bumi dan alam semesta meliputi
tanah, bumi, tata surya, dan benda-benda langit lainnya; sains, lingkungan teknologi dan masyarakat. Dalam penelitian ini materi
yang disampaikan untuk siswa tunagrahita kategori kelas dasar 3 adalah makhluk hidup dan proses kehidupan.
Adapun materi pokok yang disampaikan dalam mata pelajaran ilmu pengetahuan alam bagi anak tunagrahita kategori ringan kelas
dasar 3 menurut Standar Isi Kurikulum yang terdapat di Badan Standar Nasional Pendidikan 2006: 85 yaitu memahami bagian-
bagian utama tubuh hewan. Berkaitan dengan materi memahami
25 bagian-bagian utama tubuh hewan pada mata pelajaran IPA dapat
menjadi dasar siswa untuk megidentifikasi bagian utama tubuh hewan, mengidentifikasi bagian utama tubuh hewan yang berbahaya,
mengetahui fungsi-fungsi bagian utama tubuh hewan sehingga tercipta sikap positif dalam diri siswa. Adapun sikap positif tersebut yaitu
memelihara, menjaga, dan melestarikan alam khususnya hewan sebagai kekayaan alam dan ciptaan Tuhan dan siswa tunagrahita
kategori ringan dapat memiliki sikap waspada terhadap hewan jika berinteraksi secara langsung.
3. Tujuan Pembelajaran IPA
Tujuan pembelajaran IPA adalah untuk membekali siswa pengetahuan yang dapat digunakan siswa untuk memahami alam
sekitar. Menurut Masli chah Asy’ari 2006:24 IPA merupakan bagian
dari kehidupan manusia sehingga pembelajaran IPA merupakan interaksi antara siswa dengan lingkungan kehidupannya. Tujuan
pembelajaran IPA adalah memberdayakan siswa seoptimal mungkin untuk memahami atau mengeksplorasi alam sekitarnya guna
mendapatkan pengetahuan yang bermanfaat dalam kehidupannya. Menurut Edi Purwanto 2007: 2 tujuan pembelajaran IPA bagi
anak tunagrahita kategori ringan adalah mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep IPA yang dapat diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari dan
mengembangkan ketrampilan
proses untuk
menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah, dan membuat