153
Tabel 24. Faktor Penghambat dan Faktor Pendukung Program Pendidikan yang Diselenggarakan oleh Pemerintah
Program Pendidikan yang Diselenggarakan oleh Pemerintah Faktor Penghambat
Faktor Pendukung
Aspirasi dan kesadaran masyarakat terhadap pendidikan masih rendah.
Keinginan masyarakat memperbaiki nasib menjadi
lebih baik  dengan melalui pendidikan.
Perubahan aspirasi kerena trend pendidikan, dari sekolah pertanian
menjadi sekolah otomotif. Program pendataan yang
dilakukan penilik luar sekolah menunjukkan hasil banyak
warga yang sekolahnya terhenti.
Masyarakat belum sepenuhnya percaya terhadap pendidikan dan
pemerintah. Adanya program kejar paket
ABC dengan harapan masyarakat menyadari
petingnya pendidikan.
Masyarakat memiliki sifat pesimis. Masyarakat belum tertarik dan
merasa program pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah
belum sesuai dengan kondisi masyarakat
Faktor  penghambat  pendidikan  di  Desa  Sikayu  yang  paling mendasar  adalah  ekonomi,  motivasi  yang  masih  rendah,  kesadaran
pendidikan  yang  rendah,  dan  memberatkan  orangtua.  Faktor pendukung  pendidikan  meliputi  adanya  beasiswa, nasib  anak  harus
lebih baik dari nasib orangtua, dan antusiasme anak untuk melanjutkan sekolah.
154
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan  rumusan  masalah,  hasil  penelitian  dan  pembahasan  serta temuan  penelitian  yang  sudah  dilakukan,  maka  dapat  diambil  kesimpulan
sebagai berikut: 1. Implementasi Pendidikan Nonformal di Desa Sikayu
Implementasi  pendidikan  nonformal  di  Desa  Sikayu  meliputi pendidikan  massa,  pendidikan  orang  dewasa,  dan  pendidikan  perluasan.
Pendidikan  massa  meliputi  pemberantasan  buta  aksara  kejar  paket ABC,  pelatihan  menjahit,  program  PNMP  menjahit,  membuat
aksesoris,  pupuk  kompos,  mengelola  tanaman  pangan  lokal.  Pendidikan dewasa  meliputi  kaderisasi  PKK  dan  organisasi  pemuda.  Pendidikan
perluasan  meliputi  seminar  lokakarya,  pelatihan tani  dan  menanam tanaman lokal.
Penyelenggara  pendidikan  nonformal  di  Desa  Sikayu  dilakukan oleh  pemerintah  dan  masyarakat.  Pengimplementasian
pendidikan nonformal yang  diselenggarakan  oleh  pemerintah  di  Desa  Sikayu telah
ditentukan  oleh  pemerintah  pusat  tanpa  adanya inovasi. Inovasi  tersebut berkaitan dengan  usaha  pemerintah  mengarahkan  masyarakat  agar  lebih
mandiri  dan    memiliki  inisiatif  untuk  berinovasi.Hal  tersebut  membuat masyarakat  kurang  maksimal  dalam  mengembangkan  potensi  diri  dan
potensi  alam, karena  pemerintah  yang  berwenang  terhadap  pendidikan
155
nonformal  di  Desa  Sikayu  kurang  memberikan  pengarahan  agar masyarakat  Desa  Sikayu  bisa  berinovasi  dan  tidak  hanya  mengikuti
program  yang  sudah  ada. Sedangkan  penyelenggaraan  pendidikan nonformal  yang  dilakukan  melalui  organisasi  masyarakat  merupakan
inisiatif dari masyarakat. 2. Pendidikan Nonformal di Desa Sikayu
Pendidikan  nonformal  di  Desa  Sikayu  diselenggarakan  oleh pemerintah, aparatur desa, dan masyarakat. Pemerintah menyelenggarakan
pendidikan  nonformal  melalui  program  PNPM  dengan  memberikan pelatihan  membuat  aksesoris  dengan  bahan  dasar  akrilik  dan  pengolahan
hasil pertanian
lokal. Sedangkan
pendidikan nonformal
yang diselenggarakan  oleh  masyarakat  diwujudkan  dalam  kegiatan  PKK  dan
KCC.  Kegiatan  PKK  meliputi  pelatihan  menjahit,  pembuatan  pupuk kompos,  dan  penyelenggaraan  PAUD.  Kegiatan  pendidikan  nonformal
yang  dilakukan  oleh  KCC  adalah  kegiatan  kewirausahaan berupa  jual pulsa,  cuci  motor,  dan  tagihan  listrik.  Kegiatan  sosial  berupa  pengadaan
perpustakaan, membantu lawatan dan membantu hajatan. Pendidikan
nonformal yang
sudah terselenggara
perlu dioptimalkan,  agar  masyarakat  terberdayakan  secara  maksimal.  Selain
upaya  pemberdayaan  melalui  pendidikan  nonformal  perlu  adanya pemberian  motivasi  kepada  masyarakat.  Motivasi  ini  diperlukan  karena
masyarakat  Desa  Sikayu  memiliki  karakteristik  mental  yang  pesimis. Masyarakat  merasa  pesimis  apabila  melihat  usaha  yang  dilakukan  orang
156
lain  gagal,  karena  kemungkinan  besar  jika  mencoba  juga  akan mendapatkan hasil yang sama. Begitu pula sebaliknya apabila usaha yang
dilakukan  orang  lain  berhasil  maka  masyarakat  lai  akan  beramai-ramai mencoba.  Adanya  motivasi  dan  dukungan  dari  pemerintah  diharapkan
mampu mengurangi sifat pesimis masyarakat Desa Sikayu. 3. Faktor Penghambat dan Faktor Pendukung Pendidikan di Desa Sikayu
Faktor penghambat terselenggaranya pendidikan  yang berasal dari internal  adalah  anak  merasa  biaya  sekolah  dapat  memberatkan  orangtua,
anak ingin menghasilkan uang, anak memilih untuk bekerja, anak kurang termotivasi  untuk  sekolah,  dan  pengaruh  lingkungan  teman  sebaya,
Sedangkan  faktor  penghambat  eksternal  adalah  kesulitan  ekonomi, kesadaran pendidikan masyarakat masih minim dan sering merasa pesimis,
letak  sekolah  yang  jauh  dan  jurusan  tidak  variatif,  orangtua  kurang memperhatikan  kebutuhan  pendidikan  anak,  dan  orangtua  tidak  pernah
memberikan  motivasi  kepada  anak  untuk  tetap  bersekolah.  Lalu  faktor penghambat  yang  dirasakan  oleh  pemerintah  adalah  aspirasi  masyarakat
terhadap  pendidikan  masih  minim,  terjadi  perubahan  aspirasi  pendidikan karena trend pendidikan,  masyarakat  belum  sepenuhnya  percaya  kepada
pemerintah  dan  pendidikan  bahwa  melalui  pendidikan  dapat  memajukan kehidupan,  masyarakat  merasa  pesimis  bahwa  belum  tentu  masyarakat
menempuh  pendidikan  yang  tinggi  dapat  meraih  sukses,  dan  dari  sekian banyak program pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah belum
sepenuhnya membuat masyarakat tertarik terhadap pendidikan.
157
Faktor  pendukung  terselenggaranya  pendidikan  di  Desa  Sikayu terdiri  dari  faktor  internal  dan  eksternal,  faktor  internal  tersebut  adalah
orangtua memiliki pemikiran bahwa masa depan anak harus lebih baik dari orangtuanya,  dan  antusiasme  anak  yang  berkeinginan  untuk  melanjutkan
sekolah  dapat  menjadikan  orangtua  bersemangkat  untuk  mendukung sekolah  anaknya.  Faktor  pendukung  eksternal  adalah  dengan  adanya
beasiswa  dan  subsidi  pendidikan  memberikan  kesempatan  kepada orangtua  untuk  menghemat  dana  dan  mulai mempercayai  bahwa
pendidikan adalah soluis terbaik untuk meningkatkan kompetensi. Seiring berjalannya  waktu,  orangtua  mulai  menyadari  jika  pendidikan  adalah
warisan  terbaik  bagi  anak.  Faktor  pendukung  bagi  pemerintah  meliputi adanya  keinginan  masyarakat  untuk  mengubah  nasib  melalui  pendidikan,
program pendataan yang dilaksanakan oleh pemerintah menunjukkan hasil cukup  banyak  anak  yang  sebenarnya  ingin  sekolah  dan  kemudian
diikutsertakan  pada  program  PMU.  Melalui  program  kejar  paket  dapat mengurangi angka buta aksara dan meningkatkan pendidikan masyarakat.
B. Saran
Beberapa  saran  bagi  masyarakat  Desa  Sikayu  setelah  melihat  hasil penelitian:
1. Bagi pemerintah desa hendaknya segera melanjutkan program kejar paket yang beberapa saat lalu sempat terhenti guna mengurangi angka buta huruf
di masyarakat.
158
2. Peningkatan  kesadaran  pendidikan  hendaknya  dilakukan  oleh  berbagai pihak  dengan melibatkan  masyarakat salah  satunya dalam  kegiatan  PKK
karena dapat  mendorong  kesadaran  masyarakat  terhadap  pendidikan terutama bagi kaum ibu.
3. Pelaksanaan pelatihan guna memberdayakan masyarakat alangkah baiknya dilakukan  secara  kontinyu, agar  masyarakat  yang  tidak  mendapatkan
pendidikan  formal  dapat memliki  keterampilan sehingga  menghasilkan karya sendiri.
4. Peningkatan adanya peningkatan peran pemuda untuk bekerjasama dengan aparatur desa agar  generasi muda dapatmengetahui potensi desa dan mau
mngembangkannya. 5. Pihak  pemerintah  daerah,  aparatur desa,  masyarakat,  dan  pemuda saling
bekerjasama untuk
membangun kesadaran
masyarakat terhadap
pendidikan bak formal, nonformal, dan informal. 6. Pemerintah  diharapkan  terus  mengupayakan  program  pendidikan  yang
mampu  menarik  minat  masyarakat  sehingga  masyarakat  menjadi  percaya bahwa pendidikan merupakan investasi yang berharga bagi masa depan.
7. Perlu  adanya  kolaborasi  tiga bidang  pendidikan,  yaitu  pendidikan  formal dan  pendidikan  nonformal  untuk  memaksimalkan  sumberdaya  manusia
dan sumberdaya alam yang ada di Desa Sikayu.
C. Keterbatasan Penelitian
Penelitian  ini  sudah  diupayakan  semaksimal  mungkin  agar  sesuai dengan  maksud  dan  tujuan  yang  telah  ditetapkan.  Akan  tetapi  penelitian  ini