Program pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah TP

213 Sebagian masyarakat Desa Sikayu sudah menyadari investasi pendidikan merupakan hal yang penting. Keinginan orangtua untuk memperbaiki kehidupan melalui pendidikan, dengan demikian anak diberikan pendidikan sampai tinggi. Adaya beasiswa pendidikan mendorong orangtua untuk tetap menyekolahkan anaknya karena beban ekonomi dinilai menjadi ringan. Program penjaringan yang dilakukan penilik luar sekolah sangat membantu pemerintah dalam menjaring anak putus sekolah. Keinginan anak untuk sekolah membuat orangtua memberikan kepercayaan untuk mengenyam pendidikan lebih lanjut. Mereka menginginkan perubahan nasib menjadi lebih baik.

7. Faktor penghambat terselenggaranya program pendidikan SD

: Dulu saya mengyuruh anak untuk melanjutkan sekolah tetapi anak saya tidak mau, anak saya bilang kalau kasihan kepada orangtua. Kasihan mencari uang untuk biaya pendidikan. MR : Anak saya sekarang sudah lulus SMP, saya memberikan tawaran jika dia ingin melanjutkan sekolah tetapi dia tidak mau, dia lebih memilih untuk bekerja karena teman-temannya juga bekerja. Anak saya bilang mau mencri uang sendiri agar tidak merepotkan orangtua. RD : Hambatan ekonomi. SK : Bagi orang desa yang hanya bertani, halangan yang jelas ada pada bidang ekonomi. Tetapi mau bagaimana lagi jika anak meminta untuk sekolah lagi, maka saya sebagai oangtua hanya bisa mengusahakan untuk mewujudkannya. SR : Walaupun banyak yang bekerja diluar kota namun tetap saja kesadaran untuk menuntut pendidikan masih rendah. TS : Faktor utama pasti dana, dan yang kedua adalah jarak sekolah yang jauh sehingga orangtua tidak bisa mengawasi secara langsung. TP : Ketika keadaan ekonomi orangtua tergolong mampu menyekolahkan anak dan anak juga mempunyai kemauan sekolah tetapi justru orangtua yang tidak memiliki motivasi untuk meyekolahkan anak. Begitu pula sebaliknya, jika orangtua masih ingin membiayai anak untuk sekolah tetapi anak sudah tidak memiliki motivasi untuk sekolah. MR : Sekola itu tidak ada enaknya, pelajarannya susah dan biayanya juga banyak. Kalau dibantu membiayai oleh pemerintah mungkin banyak yang melanjutkan, tetapi anak-anak sinibelum tentu berminat kalau disuruh sekolah. Kalau saya pribadi mendukung anak sekolah tetapi yang didukung tidak mau sekolah. SD : Saya tidak memaksa karena anak saya sudah tidak mau sekolah ya sudah saya biarkan karena itu adalah keputusannya. Tetapi saya berpesan agar besok tidak meyesal, tetapi pada akhirnya anak saya ada yang menyesal tidak sekolah. TP : Mereka orangtua masih berpikiran acuhterserah anak mau sekolah atau tidak, karena kabnayakan dari mereka masih mengandalkan warisan tanah untuk menunjang hidup anak kedepannya. 214 SR : Kemudahan untuk mengakses pendidikan rasanya bukan hal yang sulit, pendidikan dimana-mana sudah ada baik itu SMAMSKMA sederajat sudah tersedia. Sekarang persoalannya adalah bagaimana caranya untuk menggugah kesadaran masyarakat agar putra-putrinya bisa melanjutkan sekolah ke SMASMKMA sederajat. Program yang baik menurut pemerintah belum tentu disambut baik oleh masyarakat. Seperti sekolah pertanian yang menurut pemerintah sesuai bagi mayarakat, tetapi masyarakat tidak tertarik dan lebih memilih sekolah otomotif atau bekerja. Kesimpulan: Faktor penghambat pendidikan meliputi faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi memberatkan orangtua, anak ingin menghasilkan uang, anak lebih memilih untuk bekerja, anak kurang termotivasi untuk sekolah, dan pengaruh lingkungan. Faktor eksternal meliputi kendala ekonomi, kesadaran pendidikan masyarakat yang masih rendah, letak sekolah yang jauh dan tidak ada variasi jurusan, orangtua kurang perhatian terhhadap pendidikan anak, dan orangtua tidak memberikan motivasi kepada anak untuk sekolah. Faktor penghambat dari pemerintah adalah aspirasi masyarakat terhadap pendidikan masih rendah, perubahan aspirasi pendidkan karena trend pendidikan, masyarakat belum sepenuhnya percaya terhadap pendidikan dan pemerintah, masyarakat masih memiliki sifat pesimis, dan masyarakat belum tertarik dengan program pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah.

8. Arti kebijakan pendidikan SL

: Kebijakan adalah pengambilan solusi, regulasi terhadap masalah yang ada. Sedangkan kebijakan pendidikan adalah pengambilan solusi atau jalan keluar terhadap aturan-aturan pendidikan maupun permasalahan- permasalahan pendidikan yang ada demi tercapainya suatu tujuan pendidikan. SR : Kebijakan dari pemerintah sebenarnya sudah sangat baik karena pemerintah sadar bahwa untuk membenahi kehidupan bangsa yang carut- marut ini hanya melalui pendidikan, oleh sebab itu berbagai jalan termasuk sampai kurikulum dirubah itukan karena dievaluasi output pembelajarannya yang kemarin kan kurang bisa mewadahi dengan kondisi yang demikian. Harapannya pendidikan itu dinilanya dari 3 ranah afektif, psikomotorik, dan kognitif jadi satu kesatuan, harapannya kan anak tidak hanya pintar tapi juga berakhlak mulia dan terampil. Sebenarnya tujuannya sangat tepat dan bagus dari pemerintah. Kesimpulan: Kebijakan pendidikan adalah pengambilan keputusan dalam bidang pendidikan untuk menyelesaikan permasalahan dibidang pendidikan.

9. Partisipasi masyarakat dalam pembuatan kebijakan sekolah