Validitas Data IMPLEMENTASI PENDDIKAN NONFORMAL DI DESA SIKAYU KECAMATAN BUAYAN KABUPATEN KEBUMEN.
62
Tata letak sawah terhampar menjadi satu dengan sawah warga dari beberapa desa, dengan lokasi di dataran yang lebih rendah bertepatan
dipinggir jalan utama, sawah akan menimbulkan kesan yang sangat asri ketika tanaman padi dan palawija tumbuh subur bersama. Luas
penggunaan lahan oleh masyarakat Desa Sikayu dapat dilihat pada sajian tabel berikut:
Tabel 1. Penggunaan Lahan oleh Masyarakat Desa Sikayu
Jenis Lahan Luas Ha
Hutan LindungProduksi 139.7
Hutan Rakyat 100
Sawah Irigasi 87.51
Ladang kebun 139
Pemukiman penduduk 145
Usaha Lain 8.1
Sumber: Sistem Informasi Profil Daerah SIPD 2012
Wilayah di Desa Sikayu sebagian besar lahan tanah dipergunakan untuk bertani, baik itu pertanian berupa sawah maupun ladang. Terbilang
sebanyak lebih dari 326,51 hektar tanah dimanfaatkan sebagai lahan pertanian. Letak pemukiman masyarakat Desa Sikayu terbilang cukup
unik, mereka membangun rumah dipegunungan dan dataran tinggi lainnya bertujuan agar lebih dekat dengan hutan. Letak sawah juga tidaklah begitu
jauh, namun sawah-sawah ini terletak didataran rendah. Jadi sawah terletah di dataran tanah yang lebih rendah, sedangkan hutan terletak di
dataran tinggibukit. Dalam tata letak sawahnya pun strategis, terletak di pinggir jalan
utama yang tentu saja bertujuan untuk mempermudah transportasi. Hutan
63
lindung, hutan produksi dan hutan produksi yang dimaksud merupakan lahan masyarakat yang terletak di bukit. Pada umumnya hutan tersebut
ditanami aneka pohon yang bisa diolah menjadi perabot rumah tangga, misalkan jati, mahoni, sengon, bambu, kelapa, dll. Selain pohon tersebut
warga biasanya juga menanam sayuran dan tanaman lainnya, misalkan melinjo, kapulaga, terong, cabai, tomat, sirsak, duku, ketela, dll. Lahan
sawah biasanya ditanami secara tumpang sari, seperti padi, dengan pisang, bayam, kangkung, kedelai, dll.