Struktur Badan Permusyawarahan Desa

67 Gapoktan Margi Rahayu mempunyai visi dan misi sebagai berikut: Visi: Gapoktan Margi Rahayu sebagai kelembagaan ekonomi berbasis agribisnis kompetitif Misi: 1 Melakukan pembinaan Sumber daya Manusia SDM kelompok dan optimalisasi pemanfaatan SDA yang tersedia 2 Menciptakan dan mengisi peluang kerja dibidang agribisnis dengan temuan inovasi teknologi 3 Menjalin komunikasi efektif dan kemitraan 4 Menjadikan Gapokan Margi Rahayu sebagai lembaga badan usaha milik kelompok yang berorientasi pendapatan Sekretariat gapoktan Margi Rahayu berada di Dukuh Kewunen RT 0103 Desa Sikayu Kecamatan Buayan Kabupaten Kebumen. Digabungkannya kelompok tani bertujuan: 1 Memajukan bidang usaha pertanian khususnya di Indonesia dengan keyakinan kedahsyatan peran ekonomi dan psikologis dibidang pertanian. 2 Mengunggulkan kualitas sumberdaya manusia yang dikembangkan dari usaha tani yang bertaraf internasional dengan memanfaatkan sumber daya alam yang berlimpah. 68 Target kerja yang dituju oleh Gapoktan Margi Rahayu meliputi: 1 Kesesuaian produktifitas dan keseluruhan hasil kerja dengan analisa usaha sehingga pada akhir tahun 2014 telah mampu memuaskan anggota beserta mitra kerjanya. 2 Kemandirian dan keberanian anggota untuk bergerak sendiri tanpa pendampingan intensif, sehingga mulai tahun 2011 Gapoktan Margi Rahayu telah mampu untuk lebih intensif mengembangkan unit-unit baru diluar unit pusat untuk menangkap peluang pasar. 3 Mengembangkan konsep pengembangan pribadi anggota melalui pengembangan usaha pribadi dikombinasikan dengan usaha kelompok, sehingga mulai tahun 2013 seluruh anggota yang ada saat ini sudah memiliki kebun usaha sendiri secara mandiri berkesinambungan dan berkelanjutan. Tujuan penggabungan Gapoktan Margi rahayu: 1 Para petani yang bergabung dalam kelompok tani sesuai dengan lingkungannya dalam satu wilayah Desa Sikayu. 2 Meningkatkan kemampuan kelompok tani, memfasilitasi dan mengelola bantuan modal usaha untuk petani. 3 Meningkatkan kesejahteraan hidup para anggota kelompok tani. 4 Berkembangnya usaha pelaku agribisnis yang mempunyai usaha harian, mingguan, bulanan, maupun musiman. 69 Dengan diciptakannya berbagai macam program kegiatan, Gapoktan Margi Rahayu menghendaki out put pencapaian berupa: 1 Tersedianya sarana produksi waktu musim tanam 2 Meningkatkan pendapatan para anggota dengan melalui pola kerjasama dengan pihak lain 3 Menjaga stabilitas harga dengan sistem Pemberian Pinjaman Modal Kendala pengurus Gapoktan Margi rahayu dalam menjalankan tugas sebaga pengurus: 1 Kurangnya faktor Sumber Daya Manusia SDM pengurus kelompok tani 2 Kurangnya modal usaha 3 Belum tersedianya resi gudang 4 Belum tersedianya Dryer dan RMU Dalam merealisasikan program pertanian, Gapoktan Margi rahayu menerima beberapa bantuan dari pemerintah, meliputi: 1 Program Jides tahun 2011 2 Mendapatkan bantuan program PengembanganUsaha Agribisnis Pedesaan PUAP dari departemen pertanian tahun anggaran 2011 3 SL-PTT tahun 2010

3. Keadaan Penduduk Desa Sikayu

a. Demografi Penduduk 70 Pada dasarnya manusia mempunyai naluri yang kuat untuk hidup bersama dengan sesamanya, karena manusia mempunyai hasrat yang kuat untuk menjadi satu dengan sesama bermasyarakat dan juga adanya keinginan untuk menjadi satu dengan lingkungan disekelilingnya. Kebutuhan masyarakat itu sendiri menurut Selo Soemardjan Soejono Soekanto, 2012: 22 meliputi: a adanya populasi, b informasi, c energi, d materi, e sistem komunikasi, f sistem produksi, g sistem organisasi sosial, h sistem pengendalian sosial, dan i perlindungan warga masyarakat terhadap ancaman yang tertuju pada jiwa dan harta benda. Populasi penduduk Desa Sikayu Kecamatan Buayan tidak begitu padat, masih sama seperti pedesaan pada umumnya. Pada periode tahun 2008-2012 pertambahan jumlah penduduk mengalami fluktuasi, dari jumlah 5935 di tahun 2008 menjadi 5625 ditahun 2009, pada tahun berikutnya mengalami kenaikan sebanyak 303 penduduk menjadi 5925 orang, pada 3 tahun berikutnya pertumbuhan penduduk mengalami kenaikan tetapi tidak pesat seperti pada tahun sebelumnya. Menurut informasi yang didappa melalui Kantor Kaelurahan Desa Sikayu, fluktuasi tersebut terjadi karena warga yang merantau bekerja diluar daerah sering tidak kembali kekampung halaman dan lebih memilih untuk tinggal diderah perantauan. Namun ada juga beberapa masyarakat yang tetap kembali kedaerah asal untuk membantu dan atau meneruskan pekerjaan orangtua di sawah. Hal ini 71 dilakukan karena melihat orang tua yang sudah tidak mampu bekerja disawah, untuk menghindari sawah dijual maka anaklah yang meneruskan menjadi petani. Jumlah demografi penduduk Desa Sikayu Kecamatan Buayan dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 3. Demografi Penduduk Tahun Jenis Kelamin Jumlah orang L P 2008 2879 3056 5935 2009 2775 2846 5621 2010 2775 2846 5621 2011 2981 2953 5934 2012 2997 2049 5945 Sumber: SIPD Tahun 2012 Penduduk di Desa Sikayu Kecamatan Buayan dari tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan. peningkatan jumlah penduduk salah satunya disebabkan oleh urbanisasi yang dilakukan oleh penduduk usia muda. Pada tahun 2008 terdapat anak usia 0-14 tahun dengan jumlah sebanyak 2896 anak, namun pada tahun berikutnya yaitu tahun 2009 menjadi 1500 anak. Ini dapat berarti anak sebanyak 399 sudah menginjak umur 15 tahun ke atas pada tahun 2009. Tabel 4. Jumlah Penduduk Menurut Usia Tahun Usia Jumlah 14 15 64 65 2008 2894 2563 478 5935 2009 1500 3658 463 5625 2010 1365 3858 705 5928 2011 1282 3933 736 5951 2012 1167 3468 1326 5961 Sumber: SIPD Tahun 2012 72 Pada tahun-tahun berikutnya jumlah anak usia 0-14 tahun cenderung selalu berkurang. Namun sebaliknya, jumlah penduduk usia 15-64 tahun atau usia produktif terus meningkat. Pada data tahun 2012 jumlah penduduk usia 65 tahun meningkat pesat hampir dua kali lipat dari tahun sebelumnya, dari jumlah 736 menjadi 1326 atau bertambah sekitar 590 penduduk. Fenomena ini dapat terjadi karena angka kelahiran yang tinggi dan bertambahnya usia anak. b. Komposisi Penduduk Menurut Agama Masyarakat mempunyai kesamaan budaya, wilayah, identitas, kesamaan budaya, wilayah, identitas, kebiasaan, tradisi, sikap, dan perasaan persatuan yang diikat oleh kesamaan. Mayoritas agama yang dianut oleh masyarakat dapat di pengaruhi oleh latar belakang dan karakteristik masyarakat. Berikut tabel agama yang di anut oleh masyarakat Desa Sikayu. Tabel 5. Agama yang Dianut oleh Masyarakat Desa Sikayu Tahun Agama Islam Kristen Budha 2008 5819 29 88 2009 5503 30 88 2010 5884 45 88 2011 5995 45 97 2012 5990 44 97 Sumber: SIPD Tahun 2012 Berdasarkan tabel 7 sebagian besar masyarakat Desa Sikayu menganut agama Islam. Agama hindu merupakan agama terbanyak ke dua yang dianut oleh masyarakat, antara agama Islam dan Hindu di 73 desa masih memiliki ikatan yang kuat. Agama Islam yang terdapat di Desa Sikayu terbagi atas dua macam, yaitu agama Islam santri dan agama Islam abangan. Menurut Clifford Geertz 1989: 165 masyarakat Islam Jawa berasal dari tiga lingkungan yang berbeda yaitu pedesaan, pasar, dan kantor pemerintahan. Masyarakat abangan berpusat di pedesaan, mereka menekankan aspek animistik, pesta-pesta ritual yang berkaitan dengan usaha-usaha untuk menghalau berbagai makhluk halus jahat yang danggap sebagai penyebab dari ketidakaturan dan kesengsaraan dalam masyarakat. Masyarakat Santri intinya berpusat pada tempat perdagangan atau pasar, mereka menekankan aspek-aspek Islam. Masyarakat santri menekankan pada tindakan-tindakan keagamaan dan upacara-upacara yang sebagaimana digariskan dalam Islam. Masyarakat Priyayi yang intinya berpusat di kantor pemerintahan kota, mereka menekankan aspek hindu yang perwujudannya tampak dalam berbagai sistem simbol yang berkaitan dengan etiket, tari-tarian dan berbagai bentuk kesenian, bahasa dan pakaian. Abangan dan santri adalah penggolongan yang dibuat menurut tingkat ketaatan mereka menjalankan ibadah agama Islam, seangkan priyayi adalah suatu golongan sosial. Berdasarkan data oservasi yang dilakukan oleh peneliti, seorang warga di Desa Sikayu yang menganut Islam abangan contohnya pada menjelang hari raya Idul Fitri akan menyiapkan