47
6. Apa faktor penghambat terselenggaranya pendidikan di Desa Sikayu Kecamatan Buayan?
7. Apa program pendidikan nonformal di Desa Sikayu Kecamatan Buayan Kabupaten Kebumen?
8. Apa program pendidikan nonformal di Desa Sikayu Kecamatan Buayan Kabupaten Kebumen?
9. Apa program untuk menunjang pendidikan masyarakat petani di Desa Sikayu Kecamatan Buayan Kabupaten Kebumen?
48
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Setelah melakukan
re-observasi dilokasi
penelitian dan
mempertimbangkannya sesuai dengan ketepatan metode dengan judul penelitian dan kemampuan yang dimiliki oleh peneliti maka dalam penelitian
tugas akhir skripsi ini peneliti memilih pendekatan penelitian kualitatif. Metode kualitatif disebut juga metode penelitian naturalistik karena
penelitian dilakukan pada kondisi alami natural setting, disebut juga dengan metode etnografi karena sering digunakan dalam penelitian antropologi
budaya. Sugiyono 2007:14 menjelaskan bahwa metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek
yang alamiah. Pada hakikatnya penelitian kualitatif bekerja dalam setting yang natural alami, penelitian yang berupaya untuk memahami, memberi tafsiran
pada fenomena yang dilihat dari arti yang diberikan orang-orang kepadanya. Penelitian kualitatif melibatkan penggunaan peneliti dalam pengumpulan
berbagai bahan empiris studi kasus, pengalaman pribadi, introspeksi, riwayat hidup, wawancara, pengamatan, tekas sejarah, interaksi, dan visual yang
menggambarkan momen rutin dan problematis serta maknanya dalam kehidupan individual dan kolektif Salim, 2001: 5-6.
Dengan tujuan mendengarkan aspirasi masyarakat petani dalam mengungkapkan pendidikan yang diinginkannya maka peneliti menambahkan
studi kasus sebagai alternatif pilihan yang lebih spesifik. Penelitian studi kasus adalah suatu penelitian kualitatif yang berusaha menemukan makna,
49
menyelidiki proses, dan memperoleh pengertian dan pemahaman yang mendalam dari individu, kelompok, atau situasi. Menurut Smith, sebagaimana
yang dikutip oleh Lodico, Spaulding, dan Voegtle 2006 dalam Emir 2012:20, studi kasus dapat menjadi berbeda dari benuk-bentuk penelitian
kualitatif lain oleh fakta bahwa studi ini berfokus pada satu unit tunggal atau suatu sistem terbatas .
Karakteristik pada penelitian kualitatif: 1. Sumber data adalah situasi yang wajar atau natural setting.
2. Peneliti sebagai instrumen penelitian. Peneliti adalah key instrument, atau alat penelitian.
3. Sangat deskriptif. 4. Mementingkan proses maupun produk, jadi kualitatif juga memperhatikan
bagaimana perkembangan terjadinya sesuatu. 5. Mencari makna di belakang kelakuan atau perbuatan sehingga dapat
memahami masalah atau situasi. 6. Mengutamakan data langsung atau first hand.
7. Triangulasi data. Informasi dari satu pihak harus dicek kebenarannya dengan cara memperoleh data itu dari sumber lain. Missal dari pihak
kedua, ketiga, keempat, dan seterusnya, dengan metode yang sama maupun berbeda.
8. Menonjolkan rincian kontekstual.
50
9. Subjek yang diteliti dipandang berkedudukan sama dengan peneliti shingga tidak sebagai objek ataupun yang lebih rendah kedudukannya,
tetapi sebagai manusia yang sejajar. 10. Mengutamakan perspektif emic, mementingkan pandangan responden,
yaitu bagaimana ia memandang dan menafsirkan sesuatu dari segi pendiriannya.
11. Verifikasi, antara lain melalui kasus yang bertentangan atau kasus yang negative.
12. Contoh yang purposive. 13. Menggunakan
audit trail mengikuti jejek atau melacak untuk
mengetahui apakah laporan penelitian sesuai dengan data yang dikumpulkan.
14. Partisipasi tanpa mengganggu. Kehadiran peneliti jangan sampai merusak situasi yang natural atau biasanya.
15. Desain penelitian tampil dalam proses penelitian. Karakteristik penelitian kualitatif menurut Bogdan dan Biklen dalam
Emzir terdapat lima ciri iutama penelitian kualitatif, yaitu: 1. Naturalistik. Penelitian kualitatif memliki latar aktual sebagai sumber
langsung data dan peneliti merupakan instrument kunci. Kata naturalistic berasal dari pendekatan ekologis dalam biologi.
2. Data deskriptif. Penelitian kualitatif adalah berupa deskriptif. Data yang dikumpulkan lebih mengambil bentuk kata-kata atau gambar daripada
angka-agka. Hasil penelitian tertulis berisi kutipan-kutipan dari data untuk
51
mengilustrasikan dan menyediakan bukti presentasi. Data tersebut mencakup transit wawancara, catatan lapangan, fotografi, videotape,
dokumen pribadi, memo, dan rekaman-rekaman resmi lainnya. 3. Berurusan dengan proses. Peneliti kualitatif lebih berkonsentrasi pada
proses daripada dengan hasil atau produk. 4. Induktif. Peneliti kualitatif cenderung menganalisis data mereka secara
induktif. Mereka tidak melakukan pencarian diluar data atau bukti untuk menolak atau menerima hipotesis yang mereka ajukan sebelum
pelaksanaan penelitian. Teori yang dikembangkan dengan cara ini muncul dari bawah ke atas bukan dari atas ke bawah, dari item berbeda-beda dari
bukti-bukti yang terkumpul saling berhubungan. Teori tersebut didasarkan pada data. Sebagai seorang peneliti kulitatif yang merencanakan dan
mengembangkan beberapa jenis teori tentang apa yang telah Anda teliti, arah yang akan Anda tuju akan datang setelah Anda mengumpulkan data,
setelah anda menghabiskan waktu dengan subjek Anda. 5. Makna. Makna adalah kepedulian yang esensial pada pendekatan
kualitatif. Peneliti yang menggunakan pendekatan ini tertarik pada bagaimana orang membuat pengertian tentang kehidupan mereka.Dengan
kata lain, penelitian kualitatif peduli dengan apa yang disebut perspektif partisipan.
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah sasaran penelitian yang akan dituju untuk diteliti oleh peneliti. Dalam menentukan subjek penelitian, peneliti
52
mempertimbangkan peran masing-masing untuk dijadikan subjek penelitian. Pada penelitian ini peneliti menggunakan teknik sampling purposive.Sampling
purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu Sugiyono, 2010: 124. Subjek pada penelitian kualitatif adalah informan,
informan merupakan orang dalam pada latar penelitian yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi setting penelitian.
Subjek dalam penelitian ini yang berperan sebagai informan adalah warga masyarakat Desa Sikayu, Kecamatan Buayan yang bekerja dan
berprofesi sebagai petani, dan dengan beberapa ketentuan yang telah ditetapkan terpilihlah Kepala Desa, 2 orang pengurus PKK dan PAUD, 1
tokoh pemuda, dan 3 orang warga dengan berbeda latarbelakang pendidikan. Trianggulasi dan pelengkapan data lainnya dilakukan kepada Kepala UPTD
Dikpora Kecamatan Buayan dan Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dinas Dikpora Kabupaten Kebumen.
C. Setting Penelitian
Penelitian dengan judul Kebijaka Pendidikan untuk Memberdayakan Masyarakat Petani dilaksanakan di Desa Sikayu, Kecamatan Buayan,
Kabupaten Kebumen. Alasan utama diselenggarakan didesa tersebut adalah karena penelitian dengan setting daerah pertanian belum banyak dilakukan.
Pemerintah telah menyelenggarakan berbagai macam upaya untuk mencerdaskan masyarakat diseluruh Indonesia tanpa terkecuali, penerapan
program pendidikan secara merata pada daerah perkotaan hingga pedesaan, dan wilayah pertanian hingga pesisir pantai. Berbagai macam inovasi