91
cacat dan gangguan jiwa. Penyandang sakit jiwa di Desa Sikayu menurut data periode tahun 2012 terdapat 3 orang, jumlah ini sudah
menurun pada tahun 2010 yang sempat mencapai jumlah 5 orang. Terdapat ABK penyandang tuna wicara, sebagai layaknya anak negeri
mereka belum mendapatkan pendidikan yang layak karena
keterbatasan sarana, adapun sarana tersebut hanya terdapat dikota dan untuk mencapai kota harus menempuh jarak yang jauh dan biaya yang
besar jadi orangtua lebih memilih tidak menyekolahkan anaknya. d. Sarana Ibadah
Masyarakat Desa Sikayu merupakan daerah yang multikultural, salah satunya dari segi agama. Dalam kegiatan beragama ada tiga
agama yang di anut oleh masyarakat Desa Sikayu yaitu agama Islam yang dianut sebagian masyarakat, dan ada agama Katolik dan Hindu
yang dianut sebagian kecil masyarakat. Perbedaan latar belakang agama yang menyebabkan dibangunnya berbagai rumah ibadah. Ada 5
masjid, 15 langgar mushola, 1 gereja dan 1 kelenteng untuk memenuhi sarana ibadah masyarakat desa. Banyaknya pemeluk agama
Islam mendorong dibangunnya sebuah Taman Pendidikan Al-Qur an TPA bagi masyarakat muslim untuk mendalami agama dari usia dini.
B. Hasil Penelitian 1. Implementasi Pendidikan Nonformal di Desa Sikayu
a. Pendidikan Formal dan Nonformal bagi Masyarakat Desa Sikayu
92
Pendidikan menurut UU Sisdiknas No 20 Tahun 2003 adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Pendidikan tidak hanya terjadi ketika seseorang duduk dibangku sekolah dan mendengarkan penjelasan materi dari guru
namun pendidikan dapat terjadi dimana saja, keluarga, masyarakat, sekolah, dan lain-lain. Dari proses pendidikan tersebut seorang
manusia menjadi tumbuh dan berkembang, pengalaman yang diperoleh dari hasil interaksi dengan orang lain secara langsung maupun tidak
langsung akan memberikan pendidikan, dengan demikian pendidikan diartikan berbea-beda oleh banyak orang. Dalam sub-bab pembahasan
ini akan dipaparkan pemahaman masyarakat Desa Sikayu mengenai sekolah dan pendidikan. Melalui wawancara yang dilakukan oleh
peneliti, akan disajikan beberapa pengertian pendidikan menurut pengetahuan masyarakat dengan pandangan mereka sendiri.
Sekretaris PKK, RD mengungkapkan bahwa pendidikan itu suatu pelajaran yang harus orangtua berikan kepada anak didik
khususnya untuk melatih kemandirian. Menurut RD yang juga pendidik PAUD pada usia emas golden ages merukapan masa yang
93
sangat tepat untuk mengoptimalkan sensor motorik halus maupun motorik kasar.
Pendidikan adalah suatu ajaran, pembelajaran yang harus diberikan kepada anak didik kita khususnya untuk melatih
kemandirian, kedewasaan dan mengoptimalka usia emas balita. Sebagai pendidik PAUD saya sangat menyarankan pendidikan
sejak dini karena pada usia 0-6 tahun adalah masa yang tepat untuk mengoptimalkan dan mengembangkan motorik kasar dan
motorik halus .RD, 22042014
Pemuda adalah sebagai tumpuan masyarakat yang diharapkan mampu melakukan perubahan khususnya pada bidang pendidikan,
dengan demikian peran serta pemuda sangat diperlukan. RJ selaku perwakilan tokoh pemuda mengartikkan pendidikan sebagai bentuk
pemberian dasar-dasar ilmu yang dipelajari secara agama maupun formal yang bertujuan untuk membekali manusia dengan perubhan
yang lebih baik. Pendidikan itu adalah pemberian dasar-dasar ilmu, ilmu secara
agama maupun pendidikan formal, pengetahuan umum yang bertujuan membekali diri menuju perubahan yang lebih baik
dari berbagai
prinsip. Misalnya
pendidikan agama,
keterampilan, kesenian, pendidikan formal, dll . RJ, 22042014
SK sebagai orangtua yang memiliki kesadaran pendidikan lebih tinggi mengartikan pendidikan sebagai proses pembelajaran yang
diselenggarakan oleh dengan guru sebagai pendamping siswa. SK juga menambahkan jika pendidikan yang diperoleh dari sekolah akan sangat
berguna saat memasuki dunia kerja dan menjalani kehidupan dimasyarakat.
94
Pendidikan niku nggih belajar sing diwenei warah karo guru. Sekolah mboten sekolah niku sami mawon nek ten desa,
bedane sing sekolah mung bakalan luwih bejo ulih gawean lan masa depan sing apik apa maning pas merantau ilmune bakalan
kanggo, wong desa sing ora sekolah ya kur kaya kae lah rekasa maninga gawean ning desa langka . SK, 22042014
Pendidikan adalah belajar, tetapi dengan didampingi guru atau orang yang lebih pandai. Kalau menurut saya sekolah atau
tidak itu sama saja jika hanya berdiam didesa, berbeda lagi jika sudah merantau ilmunya akan lebih terpakai dan mendapatkan
masa depan yang lebih terjamin, karena didesa lapangan kerjanya sedikit SK, 22042014
Pendapat tersebut juga didukung oleh SD, beliau menyatakan pendidikan sebagai batu loncatan untuk mendapatkan pekerjaan yang
lebih layak daripada anak yang tidak sekolah. Sekolah niku penting masalahe nek ten riki lare mboten ngerti
tulisan nopo mboten disekolahaken nggih kajeng niku lah, kan bodo lah termasuke kerja nggih ngasal. Lare sakniki kan langka
ingkang sami tani, siki pada sekolah nggo golet kepinteran sangu kerja. Sekolah garep kaya ngapa a nek pinter ora tani ya
ora bisa mangan. Kuwi aku wong gemiyen, nek siki sekolah dingo golet kepinteran . SD, 22042014
Sekolah itu penting karena jika didesa sini tidak mengerti baca-tulis hanya menjadi orang yang bodoh. Orang bodoh
biasanya akan mendapat pekerjaan asal-asalan. Anak jaman sekarang sudah jarang yang bertani, sekarang banyak yang
sekolah untuk mencari ilmu agar bisa menjadi bekal mencari kerja. Itu dulu, kalau sekarang sekolah untuk mencari ilmu
SD, 22042014
Lain pula pendapat MR yang menyatakan tidak mengetahui arti pendidikan, baginya hal yang paling penting dari pendidikan dan
sekolah adalah membayar iuran yag telah ditetapkan oleh pihak sekolah. MR hanya memenuhi apa yang menjadi kuwajibannya.
Sekolah nggih sekolah kula namung manut mawon, nek enten tarikan nggih kula manut membayar MR, 22042014
95
Sekolah itu ya sekolah saya hanya menurut saja, kalau ada iuran ya saya juga menurut untuk membayar MR, 22042014
Dalam kesempatan wawancara, SL selaku Kepala Dinas UPTD Dikpora Kecamatan menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar
yang dilakukan manusia untuk merubah perilaku dari perilaku yang kurang baik menjadi baik, berikut kutipan wawancara:
Intinya pendidikan itu adalah usaha sadar untuk merubah perilaku manusia menjadi yang lebih baik. SL, 24092014
Dalam kesempatan yang sama dalam wawancara yang telah dilakukan, SR selaku Kepala Bidang Pendidikan Menengah di Dinas
Dikpora Kabupeten Kebumen juga turut menyampaikan pendapatnya terhadap arti pendidikan, beliau berpendapat bahwa pendidikan adalah
pemberian fasilitas yang seluas-luasnya kepada warga negara untuk mengembangkan diri sesuai potensinya kearah yang lebih baik,
mengembangkan diri dari tidak tahu menjadi tahu, membentuk peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa pada Tuhan
YME, berakhlak mulia perkebribadian cerdas terampil inovativ kreatif demokratis dan bertanggungjawab. Berikut kutipan pendapat SR:
Pemerintah memberikan fasilitas seluas-luasnya bagi warga negara dalam batas anak usia sekolah dari berbagai fasilitas ada
lembaga-lembaga pendidikan membentuk peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa pada Tuhan
YME, berakhlak mulia perkebribadian cerdas terampil inovativ kreatif demokratis dan bertanggungjawab. SR, 29092014
Berdasarkan paparan pendapat yang telah disampaikan oleh masyarakat dan pihak pemerintahan dapat disimpulkan bahwa
pemahaman terhadap pengertian pendidikan masih beragam. Terdapat