52
mempertimbangkan peran masing-masing untuk dijadikan subjek penelitian. Pada penelitian ini peneliti menggunakan teknik sampling purposive.Sampling
purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu Sugiyono, 2010: 124. Subjek pada penelitian kualitatif adalah informan,
informan merupakan orang dalam pada latar penelitian yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi setting penelitian.
Subjek dalam penelitian ini yang berperan sebagai informan adalah warga masyarakat Desa Sikayu, Kecamatan Buayan yang bekerja dan
berprofesi sebagai petani, dan dengan beberapa ketentuan yang telah ditetapkan terpilihlah Kepala Desa, 2 orang pengurus PKK dan PAUD, 1
tokoh pemuda, dan 3 orang warga dengan berbeda latarbelakang pendidikan. Trianggulasi dan pelengkapan data lainnya dilakukan kepada Kepala UPTD
Dikpora Kecamatan Buayan dan Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dinas Dikpora Kabupaten Kebumen.
C. Setting Penelitian
Penelitian dengan judul Kebijaka Pendidikan untuk Memberdayakan Masyarakat Petani dilaksanakan di Desa Sikayu, Kecamatan Buayan,
Kabupaten Kebumen. Alasan utama diselenggarakan didesa tersebut adalah karena penelitian dengan setting daerah pertanian belum banyak dilakukan.
Pemerintah telah menyelenggarakan berbagai macam upaya untuk mencerdaskan masyarakat diseluruh Indonesia tanpa terkecuali, penerapan
program pendidikan secara merata pada daerah perkotaan hingga pedesaan, dan wilayah pertanian hingga pesisir pantai. Berbagai macam inovasi
53
pendidikan telah dilakukan oleh pemerintah untuk menarik minat masyarakt untuk terus sekolah, program pendidikan seperti halnya wajib belajar sembilan
tahun diharapkan mampu menciptakan kesadaran pendidikan walaupun dengan cara sedikit paksaan. Namun diketahui bahwa partisipasi masyarakat
petani dalam pendidikan masih dalam prosentase yang tergolong rendah. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat mengetahui model pendidikan
yang diharapkan oleh masyarakat petani yang sesuai dengan karakteristik masyarakat pertanian.
D. Teknik Pengumpulan Data
Instrumen penelitian yang digunakan pada penelitian ini dapat disebut sebagai human instrument, karena dari data yang dikumpulkan menggunakan
instrument utama yaitu peneliti itu sendiri. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini meliputi tiga macam, yaitu observasi,
wawancara dan dokumentasi. a. Observasi partisipan, adalah observasi yang dilakukan oleh peneliti yang
berperan sebagai anggota yang berperan serta dalam kehidupan masyaraat topik penelitian. Peneliti tinggal dan ikut terlibat dalam semua aktifitas
dan pasaan mereka. Peneliti akan memainkan dua peran, pertama peneliti akan berperan sebagai anggota peserta dalam kehidupan masyarakat, dan
kedua sebagai peneliti yang mengumpulkan data tentang perilaku masarakat dan perilaku individunya. Dalam setiap situasi ada banyak
sekali data yang dapat diamati, namun peneliti sendirilah yang dapat menentukan data mana yang penting dan yang kurang penting. Peneliti
54
menggunakan berbagai macam alat bantu guna memperlancar dalam kegiatan observasi, seperti halnya alat tulis, kamera, dan peralatan lainnya
guna menunjang
kelancaran dalam
mencari data.
Pada pengamatanobservasi ini peneliti mengamati kegiatan masyarakat Desa
Sikayu yang berkaitan dengan pendidikan pada setiap waktu yang dianggap penting dan menyangkut dengan data.
b. Wawancara terbuka, yaitu wawancara yang dilakukan peneliti dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang tidak dibatasi jawabannya.
Peneliti terlebih dahulu membuat pedoman wawancara guna memberikan arahan dan gambaran agar wawancara berjalan sesua dengan yang
diharapkan. Walaupun sudah dibuat pedoman wawancara namun kegiatan wawancara dapat berbeda dalam pelaksanaannya, sesuai dengan situasi
yang ada sehingga tidak tampak kaku. Wawancara dalam penelitian ini dilakukan pada Lurah desa, penggiat PKK, perwakilan pemuda, warga
yang memiliki kesadaran pendidikan dan warga yang kesadaran pendidikannya kurang.
c. Dokumen lokasi, yang dapat berupa laporan tahunan, memo, dan catatan- catatan lainnya. Dokumen ini berguna untuk menambah validitas dari data
yang telah diperoleh melalui observasi dan wawancara.
E. Instrumen Pengumpulan Data
Dalam penelitian kualitatif peneliti itu sendirilah yang menjadi instrument utama yang terjun ke lapangan serta berusaha sendiri
mengumpulkan informasi melalui pengamatan dan wawancara. Wawancara
55
yang dilakukan sering bersifat terbuka dan tidak berstruktur. Peneliti tidak menggunakan tes terstandar atau instrument lain yang telah teruji validitasnya.
Peneliti mengamati apa adanya dalam kenyataan. Peneliti mengajukan pertanyaan dalam wawancara menurut perkembangan wawancara secara wajar
berdasarkan ucapan dan buah pikiran dan buah pikiran yang orang yang di wawancarai.
Dalam penelitian ini yang berdasarkan teknik pengumpulan data, instrument yang digunakan diantaranya adalah pedoman wawancara dan
recorder. 1. Pedoman wawancara yaitu pedoman pertanyaan yang digunakan peneliti
untuk mempermudah dan memperlancar dalam melakukan wawancara agar tidak menyimpang dari rumusan masalah.
2. Recorder adalah alat perekam suara yang digunakan ketika peneliti melakukan wawancara. Alat rekam ini digunakan untuk meminimalisir
kehilangan data, dan menghindari kekeliruan catatan sehingga data yang diperoleh akurat.
3. Kamera yang digunakan untuk mengambil gambar warga sebagai bukti sudah dilakukannya wawancara, dan juga untuk mengabadikan kegiatan
lainnya.
F. Teknik Analisis Data
Data kualitatif adalah semua bahan, keterangan, dan fakta-fakta yang tidak dapat diukur dan dihitung secara matematis karena berwujud keterangan
verbal kalimat dan kata. Data kualitatif lebih bersifat proses, berarti bahwa