16
kehidupan  keluarga,  hubungan  dengan  tetangga,  lingkungan pekerjaan dan permainan, pasar, perpustakaan, dan media masa.
3 Pendidikan  nonformal  ialah  setiap  kegiatan  terorganisasi  dan sistematis,  di  luar  sistem  persekolahan  yang  mapan,  dilakukan
secara  mandiri  atau  merupakan  bagian  penting  dari  kegiatan  yang lebih  luas,  yang  sengaja  dilakukan  untuk  melayani  peserta  didik
tertentu di dalam mencapai tujuan belajarnya. Berdasarkan ketiga pengertian tersebut jelas bahwa pendidikan
nonformal tidak identik dengan pendidikan formal maupun pendidikan informal.Pendidikan  nonformal  memiliki  tujuan  dan  kegiatan  yang
teroranisasi,  diselenggarakan  di  lingkungan  masyarakat  dan  lembaga- lembaga, untuk melayani kebutuhan belajar khusus pada peserta didik.
Sedangkan  pendidikan  informal  tidak  diarahkan  untuk  melayani kebutuhan belajar yang diorganisasikan. Kegiatan pendidikan ini lebih
umum,  berjalan  dengan  sendirinya,  berlangsung  terutama  dalam lingkungn  keluarga,  serta  melalui  media  masa,  tempat bermain,  dan
sebagainya.
3. Pendidikan Nonformal
a. Komponen, Proses dan Tujuan Pendidikan Nonformal Sebagaimana halnya pendidikan formal, pendidikan nonformal
pun  mempunyai  komponen,  proses,  dan  tujuan.  Perbedaan komponennya, terutama pada program pendidikan yang terkait dengan
dunia  kerja,  dunia  usaha,  dan  program  yang  diintegrasikan  kedalam
17
gerakan  pembangunan  masyarakat,  ialah  adanya  dua  komponen tambahan yaitu masukan lain other input dan pengaruh outcome atau
impact. Masukan  lingkungan environmental  input terdiri  atas  unsur-
unsur  lingkungan  yang  menunjag  atau  mendorong  berjalannya program  pendidikan  nonformal.  Unsur  ini  meliputi  lingkungan
keluarga, lingkungan sosial seperti teman bergaul atau teman bekerja, kelompok  sosial,  komunitas,  dan  sebagainya,  serta  lingkungan  alam
yang mencakup sumber daya hayati, non hayati dan buatan. Masukan  sarana instrumental  input meliputi  keseluruhan
sumber  dan  fasilitas  yang  memungkinkan  bagi  seseorang  atau sekelompok  dapat  melakukan  kgiatan  pembelajaran.  Masukan  ini
termasuk  kurikulum,  pendidik,  tenaga  kependidikan  lainnya, perpustakaan, fasilitas, alat, biaya, pengelolaan program.
Masukan  mentah raw  input yaitu  peserta  didik  dengan berbagai  ciri  yang  dimilikinya,  yaitu  karakteristik  internal  dan
eksternal.  Karakteristik  internal  meliputi  atribut  fisik,  psikis,  dan fungsional.  Karakteristik  eksternal  berkaitan  dengan  lingkungan
kehidupan peserta didik seperti keadaan keluarga dalam segi ekonomi, pendidikan, status sosial, teman sepermainan, biaya dan sarana belajar,
sera cara dan kabiasaan belajar yang terjadi dalam masyarakat. Proses  ini  terdiri  atas  kegiatan  pembelajaran,  bimbingan
penyuluhan  dan  atau  pelatihan,  serta  evaluasi  kegiatan  pembelajaran
18
lebih  mengutamakan  peranan  pendidik  untuk  membantu  peserta  didik agar  sktif  melakukan  kegiatan,  dan  bukan  menekankan  peranan  guru
untuk  mengajar.  Proses  pembelajaran  menggunakan  pendekatan bervariasi,  diantaranya  adalah  pendekatan  kontinumdari  pedagogi  ke
andragogi,  atau  sebaliknya.  Cross  menjelaskan  dalam  Sudjana  2004: 36 bahwa  pedagogi adalah seni mengajar anak-anak pedagogy is the
science  and  art  of  teaching children, sedangkan  andragogi  adalah ilmu  dan  seni  membantu  orang  dewasa  melakukan  kegiatan  belajar
andragogy  is  the  science  and  art  of  helping  adults  learn . Penggunaan  pendekatan  kontinum  ini  mengandung  makna  bahwa:  a
proses pendidikan nonformal tidak mempertentangkan peagogi dengan anrdagogi,  b  pedagogi  dapat  diterapkan  pada  permulaan  proses
pembelajaran  yang  kemudian  dilanjutkan  dengan  penerapan  prinsip- prinsip  andragogi,  dan  c  andragogi  dapat  digunakan  dalam
pembelajaran kepada anak-anak. Knowles  menjelaskan  dalan  Sudjana  2004:  36  bahwa
pendekatan  kontinum  ini  didasarkan  pada  asumsi  dirinya  yang meliputi:
1 Semakin  dewasa  peserta  didik,  konsep  dirinya  semakin  berubah dari  sikap  keretgantungan  terhadap  pendidik  menuju  sikap
mengarahkan diri dan saling belajar di antara mereka. 2 Semakin  dewasa  peserta  didik  makin  bertambah  pula  pegalaman
belajar  mereka  yang  dapat  dijadikan  sumber  belajar,  sedangkan
19
orientasi belajar berubah dari penguasaan materi kearah pemecahan masalah.
3 Semakin  dewasa  peserta didik,  kesiapan  belajarnya  semakin dirasakan  untuk  menguasai  tugas-tugas  yang  berkaitan  dengan
peranan mereka dalam kehidupan. 4 Semakin  dewasa  peserta  didik,  perspektif  waktu  semakin
berorientasi  pada  penggunaan  hasil  belajar  yang  dapat  segera dimanfaatkan dalam kehidupan.
5 Semakin  dewasa  peserta  didik,  makin  diperlukan  keterlibatan mereka  dalam  perencanaanm  diagnosis  kebutuhan,  penentuan
tujuan belajar, dan evaluasi proses dan hasil belajar. Untuk  menunjang  keberhasilan  belajar  maka  dilakukan
bimbingan  terhadap  peserta  didik.  Bimbingan  ini  meliputi  bimbingan belajar,  bimbingan  pekerjaan,  bimbingan  karir,  bimbingan  kehidupan
keluarga,  bimbingan  bermasyarakat,  kesehatan  mental,  dll.  Proses pembelajaran  dalam  pendidikan  formal  terus  berkemban  sehingga
memungkinkan  pula  terjadinya  perpaduan  pendekatan  pedagogi  dan andragogi.  Keluaran output merupakan  tujuan  utama  pendidikan
nonformal.  Keluaran  mencakup  kuantitas  lulusan  disertai  kualitas perubahan  perilaku  yang  didapat  melalui  kegiatan  pembelajaran.
Perubahan  perilaku  mencakup  kognitif,  afektif,  dan  psikomotor  yang sesuai  dengan  kebutuhan  belajar  yang  mereka  perlukan.  Kingsley
dalam Sudjana 2004: 37 mengungkapkan bahwa perubahan perilaku
20
ini mencakup pengetahuan knowledge, sikap attitude, keterampilan skills, dan aspirasi aspiration.
Dalam  pendidikan  nonformal,  perubahan  ranah  psikomotor atau  keterampilan  lebih  diutamakan  di  samping  perubahan  ranah
kognitif  dan  afektif.  Pengaruh out  come merupakan  tujuan  akhir kegiatan  pendidikan  nonformal.  Pengaruh  ini  meliputi:  a  perubahan
kesejahteraan hidup lulusan yang ditandai dengan perolehan pekerjaan atau  berwirausaha,  peningkatan  pendapatan,  kesehatan,  pendidikan,
dan  penampilan  diri,  b  membelajarkan  orang  lain  terhadap  hasil belajar yang telah dimiliki dan dirasakan manfaatnya oleh lulusan, dan
c  peningkatan  partisipasinya  dalam  kegiatan  sosial  dan  atau pembangunan  masyarakat,  dalam  wujud  partisipasi  buah  pikiran,
tenaga,  harta  benda,  dan  dana.  Secara  sinfkat  subsistem  pendidikan nonformal  memiliki komponen,  proses  dan  tujuan  pendidikan  yang
saling  berhubungan  secara  fungsional,  meliputi  komponen,  proses, serta tujuan.
b. Keunggulan Pendidikan Nonformal 1 Biaya  lebih  murah  apabila  dibandingkan  dengan  biaya  yang