c. Uji Signifikansi Regresi Linier Berganda dengan Uji F
Uji signifikansi dapat dilakukan dengan membandingkan nilai F
hitung
dengan nilai F
tabel
atau dapat pula dilakukan dengan membandingkan nilai probabilitas signifikansi dengan nilai pada
tingkat signifikansi yang telah ditentukan, yaitu sebesar 0,05. Tabel 20 menunjukkan nilai F
hitung
sebesar 8,009 jika dibandingkan dengan nilai F
tabel
untuk n sebanyak 54 pada tingkat signifikansi 0,05 sebesar 2,40, maka nilai F
hitung
lebih besar dari nilai F
tabel
8,009 2,40. Nilai probabilitas signifikansi sebesar 0,000 menunjukkan nilai yang lebih kecil dari nilai signifikansi yang
telah ditentukan yaitu 0,05 0,000 ≤ 0,05.
Berdasarkan hasil uji hipotesis tersebut, maka dapat disimpulkan
bahwa variabel
Kepemilikan Institusional,
kepemilikan manajemen, Ukuran Perusahaan, Leverage, dan Spesialisasi Auditor di Bidang Industri Klien secara bersamaan
berpengaruh signifikan terhadap Integritas Laporan Keuangan. Dengan demikian, hipotesis keenam yang menyatakan bahwa
variabel Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Manajerial, Ukuran Perusahaan, Leverage, dan Spesialisasi Auditor di Bidang
Industri Klien secara bersamaan berpengaruh signifikan terhadap Integritas Laporan Keuangan perusahaan pertambangan yang
terdaftar di BEI periode 2008-2013 diterima.
D. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Integritas Laporan
Keuangan Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI Periode 2008-2013
Kepemilikan Institusional berpengaruh signifikan terhadap Integritas Laporan Keuangan perusahaan pertambangan yang terdaftar
di BEI periode 2008-2013. Hal ini dibuktikan dengan nilai t
hitung
sebesar 4,489 yang lebih besar dari nilai t
tabel
pada tingkat signifikansi 0,05, yaitu 2,005 4,489 2,005. Selain itu, nilai probabilitas
signifikansi sebesar 0,000 juga menunjukkan angka yang lebih kecil dari nilai signifikansi yang telah ditentukan, yaitu
0,05 0,000 ≤ 0,05. Hasil penelitian tersebut selaras dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Jama’an 2008 yang menemukan bahwa Kepemilikan Institusional berpengaruh positif terhadap Integritas Laporan
Keuangan. Hasil penelitian yang sama juga diperoleh N. P. Yani Wulandari dan I Ketut Budiartha 2014 yang menyatakan bahwa
Kepemilikan Institusional berpengaruh positif terhadap Integritas Laporan Keuangan. Keberadaan investor institusional seperti bank,
perusahaan asuransi maupun institusi lainnya dapat membatasi perilaku manajer yang bersifat oportunistik yang mengutamakan
kepentingan sendiri dalam pengambilan keputusan melalui fungsi pengawasan yang efektif. Selain itu, investor institusional merupakan
investor yang berpengalaman sophisticated sehingga relatif tidak
mudah diperdaya dengan tindakan manipulasi yang dilakukan manajer yang dapat menurunkan Integritas Laporan Keuangan.
2. Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Integritas Laporan
Keuangan Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI Periode 2008-2013
Hasil uji hipotesis kedua menunjukkan bahwa Kepemilikan Manajerial tidak berpengaruh signifikan terhadap Integritas Laporan
Keuangan. Hal ini dibuktikan dengan nilai t
hitung
sebesar -1,606 yang lebih besar dari nilai t
tabel
pada tingkat signifikasi 0,05, yaitu 2,005 - 1,586 -2,005. Selain itu, nilai probabilitas signifikasi sebesar 0,119
menunjukkan angka yang lebih besar dari nilai signifikansi yang telah ditentukan yaitu 0,05 0,119 0,05.
Hasil penelitian tersebut selaras dengan hasil penelitian N. P. Yani Wulandari dan I Ketut Budiartha 2014 yang menyatakan
bahwa Kepemilikan Manajerial tidak berpengaruh signifikan terhadap Integritas Laporan Keuangan. Hal yang sama juga dikemukakan di
penelitian Daniel Salfauz T. P. 2012 yang juga menyatakan bahwa Kepemilikan Manajerial tidak berpengaruh signifikan terhadap
Integritas Laporan Keuangan. Akan tetapi, hasil penelitian ini tidak sesuai dengan hipotesis,
seperti yang dikemukakan Christiawan dan Tarigan 2007: 2-3 yang menyatakan bahwa manajer yang berperan ganda sebagai pengelola
sekaligus pemilik akan mendorong manajer untuk menyelaraskan