Spesialisasi Auditor di Bidang Industri Klien
1. Analisis Pengaruh Independensi, Mekanisme Corporate Governance,
dan Kualitas Audit Terhadap Integritas Laporan Keuangan oleh Susiana dan Herawaty 2007
Penelitian ini mengambil laporan keuangan perusahaan publk yang terdaftar di BEI selama periode 1 Januari 2000 sampai dengan 31
Desember 2003. Susiana dan Herawaty mengungkapkan data penelitian tidak terdistribusi dengan normal sehingga hasil penelitian dari tahun ke
tahun dapat beragam. Penelitian tahun 2000, 2001, dan 2002 menunjukkan bahwa independensi yang diukur dengan fee audit tidak
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap integritas laporan keuangan. Sedangan penelitian untuk tahun 2003 menunjukkan adanya pengaruh
independensi yang diukur dengan fee audit yang signifikan terhadap integritas laporan keuangan. Untuk hipotesis kedua, penelitian tahun
2000 dan 2001 menunjukkan mekanisme corporate governance yang diukur dengan keberadaan komite audit dalam perusahaan, keberadaan
komisaris independen, persentase saham yang dimiliki oleh institusi, serta persentase yang dimiliki oleh manajemen memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap laporan keuangan, sedangkan untuk penelitian tahun 2002 dan 2003 menunjukkan mekanisme corporate governance tidak
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap integritas laporan keuangan. Penelitian yang dilakukan oleh Susiana dan Herawaty juga menunjukkan
tidak adanya pengaruh yang signifikan dari kualitas audit yang diukur dengan ukuran KAP terhadap integritas laporan keuangan.
Persamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh Susiana dan Herawaty 2007 terletak pada variabel independen dan dependen. Akan
tetapi, variabel independen yang digunakan adalah kepemilikan manajemen dan kepemilikan institusional. Perbedaan penelitian ini
dengan penelitian Susiana dan Herawaty adalah penggunaan variabel spesialisasi auditor di bidang industri klien. Selain itu, penelitian ini
menggunakan perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI untuk periode 2008-2013 sedangkan penelitian Susiana dan Herawaty
menggunakan perusahaan yang terdaftar di BEI yang tergolong kategori tidak teregulasi. Selain itu, terdapat pula perbedaan lain yaitu pengukuran
integritas laporan keuangan sebagai variabel dependen. 2.
Pengaruh Mekanisme Corporate Governance dan Kualitas Kantor Akuntan Publik Terhadap
Integritas Laporan Keuangan oleh Jama’an 2008
Penelitian Jama’an memperoleh hasil yang menunjukkan proporsi kepemilikan saham institusional berpengaruh positif terhadap integritas
laporan keuangan dengan nilai signifikan 0,053 yang berarti bahwa pengaruh proporsi kepemilikan saham institusional terhadap integritas
laporan keuangan pada level moderat yaitu 10. Penelitian Jama’an juga membuktikan proporsi komisaris independen dan keberadaan dan
jumlah komite audit berpengaruh positif terhadap integritas laporan keuangan dengan nilai signifikan masing-masing 0,026 dan 0,002.
Kualitas KAP yang diukur dengan spesialisasi industri auditor
berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan dengan hasil positif signifikan 0,028. Ukuran perusahaan yang dimasukkan sebagai variabel
kontrol juga menunjukkan pengaruh signifikan dan variabel tersebut juga berinteraksi secara positif signifikan dengan integritas laporan keuangan
dengan nilai signifikan 0,000. Akan tetapi, penelitian ini tidak membuktikan adanya pengaruh audit brand name dan jumlah partner
dan izin akuntan terhadap integritas laporan keuangan. Persamaan penelitian ini dengan penelitian Jama’an adalah
penggunaan kepemilikan institusional dan spesialisasi indutri auditor sebagai variabel independen dan integritas laporan keuangan sebagai
variabel dependen. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Jama’an terletak pada objek penelitian di mana penelitian Jama’an menggunakan
perusahaan yang terdaftar di BEI untuk tahun 2003-2006 sedangkan penelitian ini menggunakan perusahaan pertambangan yang terdaftar di
BEI untuk tahun 2008-2013. Selain itu, perbedaan juga terletak pada penggunaan ukuran KAP sebagai ukuran kualitas audit lainnya,
penggunaan ukuran perusahaan dan leverage sebagai variabel kontrol lainnya, dan pengukuran integritas laporan keuangan.
3. Pengaruh Independensi, CorporateGovernance, dan Kualitas Audit
Terhadap Integritas Laporan Keuangan oleh Pancawati Hardinigsih 2010
Mekanisme corporate governance yang diproksi dengan kepemilikan manajemen memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
integritas laporan keuangan dengan nilai signifikan sebesar 0,006 dan arah koefisien negatif. Hasil ini berarti semakin tinggi kepemilikan
sahamoleh manajemen, maka laporan keuangan akan disajikan dengan integritas yang rendah. Hal ini dapat dijelaskan dengan tiga asumsi sifat
manusia menurut teori agensi Eisenhardt dalam Pancawati Hardiningsih, 2010:70 yaitu 1 Manusia umumnya mementingkan diri sendiri self
interest 2 Manusia memiliki daya pikir terbatas mengenai persepsi
masa yang akan datang bounded rationality, dan 3 Manusia selalu menghindari risiko risk adverse. Manajer memiliki pengetahuan
mengenai kondisi dan prospek masa depan perusahaan dibandingkan pemegang saham eksternal sehingga manajer berkewajiban untuk
mengungkapkan informasi akuntansi seperti laporan keuangan yang menggambarkan kondisi perusahaan.
Nilai signifikansi kepemilikan institusional sebesar 0,689 menunjukkan bahwa kepemilikan institusional tidak berpengaruh
terhadap integritas laporan keuangan. Keberadaan kepemilikan institusional sebenarnya merupakan grup perusahaan sehingga tidak ada
peran aktif pemegang saham institusional dalam menentukan kebijakan manajemen termasuk kebijakan penyajian laporan keuangan yang
berintegritas. Hasil pengujian kualitas audit yang diukur dengan spesialisasi
industri menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,348 yang berarti bahwa spesialisasi industriauditor tidak berpengaruh terhadap integritas laporan