Penelitian yang Relevan KAJIAN PUSTAKA
integritas laporan keuangan dengan nilai signifikan sebesar 0,006 dan arah koefisien negatif. Hasil ini berarti semakin tinggi kepemilikan
sahamoleh manajemen, maka laporan keuangan akan disajikan dengan integritas yang rendah. Hal ini dapat dijelaskan dengan tiga asumsi sifat
manusia menurut teori agensi Eisenhardt dalam Pancawati Hardiningsih, 2010:70 yaitu 1 Manusia umumnya mementingkan diri sendiri self
interest 2 Manusia memiliki daya pikir terbatas mengenai persepsi
masa yang akan datang bounded rationality, dan 3 Manusia selalu menghindari risiko risk adverse. Manajer memiliki pengetahuan
mengenai kondisi dan prospek masa depan perusahaan dibandingkan pemegang saham eksternal sehingga manajer berkewajiban untuk
mengungkapkan informasi akuntansi seperti laporan keuangan yang menggambarkan kondisi perusahaan.
Nilai signifikansi kepemilikan institusional sebesar 0,689 menunjukkan bahwa kepemilikan institusional tidak berpengaruh
terhadap integritas laporan keuangan. Keberadaan kepemilikan institusional sebenarnya merupakan grup perusahaan sehingga tidak ada
peran aktif pemegang saham institusional dalam menentukan kebijakan manajemen termasuk kebijakan penyajian laporan keuangan yang
berintegritas. Hasil pengujian kualitas audit yang diukur dengan spesialisasi
industri menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,348 yang berarti bahwa spesialisasi industriauditor tidak berpengaruh terhadap integritas laporan
keuangan.Teori agensi dapat diperluas guna menjelaskan audit brand name
dan spesialisasi industri sebagai suatu fungsi peningkatan kos agensi. Karakteristik industri suatu perusahaan mungkin lebih besar
dibandingkan perusahaan lain. Kombinasi faktor-faktor khusus perusahaan dan industri menghasilkan variasi permintaan terhadap
monitoring dan kualitas audit sebagai konsekuensinya Crashwell et al
dalam Pancawati Hardiningsih, 2010: 71. Persamaan penelitian ini dengan penelitian Pancawati Hardiningsih
adalah penggunaan
kepemilikan manajemen
dan kepemilikan
institusional serta kualitas audit yang diukur dengan spesialisasi industri auditor sebagai variabel independen, dan integritas laporan keuangan
sebagai variabel dependen. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Pancawati Hardiningsih terletak pada pengukuran variabel dependen dan
objek penelitian. Pancawati Hardiningsih penelitian menggunakan perusahaan yang terdaftar di BEI untuk tahun 2005-2008 sedangkan
penelitian ini menggunakan perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI untuk tahun 2008-2013.
4. Analisis Pengaruh Audit Tenure,Struktur Corporate Governance, dan
Ukuran KAP Terhadap Integritas Laporan Keuangan oleh Tia Astria 2011
Hasil pengujian untuk variabel kepemilikan institusional menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,005 dengan arah koefisien
negatif. Hal ini berarti bahwa kepemilikian institusional terbukti
berpengaruh negatif terhadap integritas laporan keuangan. Investor institusional dinilai kurang optimal dalam melakukan fungsi pengawasan
sehingga tidak mampu membatasi manajemen yang berperilaku oportunistik dengan mengutamakan kepentingannya sendiri.
Hasil pengujian kepemilikan manajemen menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,015 dengan arah koefisien negatif yang berarti
kepemilikan manajemen berpengaruh negatif terhadap integritas laporan keuangan. Peran ganda yang dimiliki manajemen yaitu sebagai pengelola
sekaligus pemilik perusahaan dapat menimbulkan keleluasaan manajer yang lebih besar untuk mengambil tindakan yang kurang menguntungkan
bagi investor eksternal. Kendali yang besar juga menyebabkan manajer yang memiliki sifat oportunistik untuk membuat keputusan yang dapat
memaksimalkan kepentingan manajer sehingga nilai perusahaan menjadi turun dan menyebabkan laporan keuangan yang disajikan perusahaan
memiliki integritas yang rendah. Hasil pengujian ukuran KAP menunjukkan nilai signifikansi
sebesar 0,000 dengan arah koefisien negatif. Hal ini berarti bahwa ukuran KAP berpengaruh negatif terhadap integritas laporan keuangan.
Pandangan perusahaan yang menganggap kepercayaan investor dan dukungan pasar modal dapat diperoleh semata-mata dengan penggunaan
jasa KAP berukuran besar khususnya KAP big four memicu manajemen untuk menyajikan laporan keuangan dengan integritas yang rendah
Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan Tia Astria adalah penggunaan struktur kepemilikan yang diukur dengan
kepemilikan manajemen dan kepemilikan institusional dan kesamaan penggunaan variabel dependen, yaitu integritas laporan keuangan.
Perbedaan penelitian ini terletak pada penggunaan sampel perusahaan di mana penelitian ini menggunakan perusahaan pertambangan yang
terdaftar di BEI pada periode 2008-2013 sedangkan penelitian Tia Astria menggunakan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode
2007-2009. Perbedaan lainnya yaitu pengukuran integritas laporan keuangan dan penggunaan spesialisasi auditor di bidang industri klien
sebagai variabel independen. 5.
Pengaruh Corporate Governance, Ukuran Perusahaan, dan Leverage
Terhadap Integritas Laporan Keuangan oleh Ida Ayu Sri Gayatri dan I. D. G. Dharma Suputra 2013
Hasil pengujian untuk kepemilikan institusional menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,465 yang berarti bahwa kepemilikan institusional
tidak berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan. Hasil pengujian untuk hipotesis ukuran perusahaan menunjukkan nilai signifikan sebesar
0,000 yang berarti keberadaan ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap integritas laporan keuangan. Perusahaan besar
mendapatkan sorotan yang lebih banyak dibanding perusahaan kecil. Hal ini mendorong manajemen untuk menyajikan laporan keuangan dengan
integritas yang
tinggi. Hasil
pengujian untuk
variabel
leverage menunjukkan hasil positif dengan nilai signifikan 0,026 yang
berarti semakin besar leverage perusahaan maka semakin tinggi integritas laporan keuangan yang dihasilkan perusahaan tersebut.
Penyajian laporan keuangan secara luas dan jujur dapat menghilangkan keraguan kreditur akan kemampuan perusahaan memenuhi hak mereka
sehingga semakin tinggi leverage perusahaan, manajemen akan menyajikan laporan keuangan dengan integritas yang tinggi.
Persamaan penelitian ini dengan penelitian Ida Ayu adalah penggunaan kepemilikan institusional, ukuran perusahaan, dan leverage
sebagai variabel independen dan integritas laporan keuangan sebagai variabel dependen. Perbedaannya terletak pada sampel perusahaan yang
digunakan di mana penelitian Ida Ayu menggunakan perusahaan publik yang terdaftar di BEI untuk tahun 2009-2012.
6. Pengaruh Mekanisme Corporate Governance, Pergantian Auditor, dan
Spesialisasi Industri Auditor Terhadap Integritas Laporan Keuangan oleh Rozania, Ratna Anggraini ZR, dan Marsellisa Nindito 2013
Penelitian Rozania, Ratna Anggareni Z. R., dan Marsellisa Nindito menunjukkan spesialisasi industri auditor memiliki nilai signifikansi
sebesar 0,000. Hal ini berarti bahwa spesialisasi industri auditor berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan. Spesialisasi industri
auditor memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai industri klien sehingga memudahkan auditor untuk menemukan adanya salah saji
dalam laporan keuangan. Dengan demikian, laporan keuangan yang diaudit memiliki integritas yang lebih tinggi.
Persamaan penelitian ini dengan penelitian Rozania adalah penggunaan spesialisasi industri auditor sebagai variabel independen, dan
integritas laporan keuangan sebagai variabel dependen. Terdapat beberapa perbedaan penelitian ini dengan penelitian Rozania Ratna
Anggareni Z. R., dan Marsellisa Nindito, antara lain penggunaan sampel penelitian di mana Rozania menggunakan perusahaan nonkeuangan yang
terdaftar tahun 2008-2011 sedangkan penelitian ini menggunakan sampel perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI periode 2008-2013.
Perbedaan lainnya terletak pada pengukuran integritas laporan keuangan.