Persamaan Regresi Koefisien Determinasi R

terhadap Integritas Laporan Keuangan. Dengan demikian, hipotesis keempat yang menyatakan Leverage berpengaruh signifikan terhadap Integritas Laporan Keuangan perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI periode 2008-2013 diterima. 5. Hasil Uji Hipotesis Kelima Hipotesis kelima dalam penelitian ini adalah Spesialisasi Auditor di Bidang Industri Klien berpengaruh terhadap Integritas Laporan Keuangan perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI periode 2008-2013. Hasil ringkasan regresi linier sederhana dengan menggunakan program SPSS Statistic 17.0 dapat dilihat dalam tabel berikut ini: Tabel 19. Ringkasan Hasil Regresi Linier Sederhana Spesialisasi Auditor di Bidang Industri Klien terhadap Integritas Laporan Keuangan Variabel R 2 Nilai t Sig Kon- stanta Koe- fisien Keterangan t hitung t tabel SPCLIND – ILK 0,321 4,953 2,005 0,000 0,520 12,932 Berpengaruh signifikan Sumber: Data Sekunder yang Diolah

a. Persamaan Regresi

Dengan melihat nilai konstanta dan nilai koefisien regresi pada tabel 19, dapat disusun persamaan sebagai berikut: ILK = 0,520 + 12,932 SPCLIND Dari persamaan tersebut, diketahui nilai konstanta sebesar 0,520 yang berarti jika variabel Spesialisasi Auditor di Bidang Industri Klien dianggap konstan, maka nilai Integritas Laporan Keuangan adalah 0,520. Nilai koefisien regresi dalam persamaan tersebut yang menunjukkan angka sebesar 12,932 menjelaskan bahwa setiap peningkatan Spesialisasi Auditor di Bidang Industri Klien SPCLIND sebesar 1 poin, maka akan meningkatkan Integritas Laporan Keuangan ILK sebesar 12,932 poin. Oleh karena koefisien regresi bernilai positif, maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh variabel Spesialisasi Auditor di Bidang Industri Klien terhadap Integritas Laporan Keuangan menunjukkan arah positif.

b. Koefisien Determinasi R

2 Tabel 19 menunjukkan bahwa nilai koefisien determinasi sebesar 0,321. Dari nilai tersebut dapat diartikan bahwa sebesar 32,1 variasi Integritas Laporan Keuangan dapat dijelaskan oleh variasi Spesialisasi Auditor di Bidang Industri Klien, sedangkan sisanya sebesar 67,9 100 - 32,1 dijelaskan oleh faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model ini. c. Uji Signifikansi Regresi Sederhana dengan Uji t Uji signifikansi dapat dilakukan dengan membandingkan nilai t hitung dengan nilai t tabel atau dapat pula dilakukan dengan membandingkan nilai probabilitas signifikansi dengan nilai pada tingkat signifikansi yang telah ditentukan, yaitu sebesar 0,05. Tabel 19 menunjukkan nilai t hitung sebesar 4,953 jika dibandingkan dengan nilai t tabel untuk n sebanyak 54 pada tingkat signifikansi 0,05 sebesar 2,005, maka nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel 4,953 2,005. Nilai probabilitas signifikansi sebesar 0,000 menunjukkan nilai yang lebih kecil dari nilai signifikansi yang telah ditentukan yaitu 0,05 0,000 ≤ 0,05. Berdasarkan hasil uji hipotesis tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa variabel Spesialisasi Auditor di Bidang Industri Klien berpengaruh signifikan terhadap Integritas Laporan Keuangan. Dengan demikian, hipotesis keempat yang menyatakan Spesialisasi Auditor di Bidang Industri Klien berpengaruh signifikan terhadap Integritas Laporan Keuangan perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI periode 2008- 2013 diterima. 6. Hasil Uji Hipotesis Keenam Hipotesis keenam dalam penelitian ini adalah Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Manajerial, Ukuran Perusahaan, Leverage dan Spesialisasi Auditor di Bidang Industri Klien secara bersamaan berpengaruh terhadap Integritas Laporan Keuangan perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI periode 2008-2013. Hasil regresi linier berganda dengan bantuan program SPSS Statistic 17.0 dapat dilihat dalam tabel berikut ini: