Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Integritas Laporan
probabilitas signifikansi sebesar 0,000 juga menunjukkan angka yang lebih kecil dari tingkat signifikansi yang telah ditentukan, yaitu 0,05
0,000 ≤ 0,05. Koefisien determinasi R
2
yang menunjukkan nilai sebesar 0,455 berarti bahwa 45,5 variasi Integritas Laporan Keuangan
ILK dapat dijelaskan oleh variasi Kepemilikan Institusional INST, Kepemilikan Manajerial MNJMN, Ukuran Perusahaan UKRPR,
Leverage LVRG, dan Spesialisasi Auditor di Bidang Industri Klien
SPCLIND, sedangkan sisanya sebesar 54,5 100 - 45,5 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model ini.
Hasil penelitian ini mendukung teori yang dikemukakan oleh Jensen dan Meckling 1976 yang menyatakan bahwa Kepemilikan
Institusional dan Kepemilikan Manajerial merupakan dua mekanisme utama yang membantu mengatasi masalah keagenan. Investor
institusional dapat berperan dalam fungsi pengawasan sedangkan adanya Kepemilikan Manajerial dapat menyelaraskan kepentingan
pemegang saham dan kepentingan manajemen sehingga perilaku oportunistik manajemen yang bertindak dengan mengutamakan
kepentingan sendiri termasuk dalam penyajian laporan keuangan dapat dibatasi.
Seiring bertambahnya Ukuran Perusahaan, sorotan baik oleh pasar maupun publik akan semakin bertambah. Hal ini mendorong
manajemen untuk menyajikan laporan keuangan dengan integritas
yang tinggi. Begitu pula dengan penggunaan utang yang tinggi akan mendorong manajemen untuk mengungkapkan laporan keuangan
secara lebih luas guna menghilangkan keraguan kreditur akan kemampuan perusahaan dalam memenuhi hak-hak mereka.
Penggunaan jasa auditor spesialis industri tertentu juga dapat meningkatkan Integritas Laporan Keuangan. Pengalaman dan
kompetensi yang dimiliki auditor spesialis akan memudahkan mereka dalam menemukan salah saji di laporan keuangan. Dengan demikian,
laporan keuangan yang diaudit auditor spesialis berintegritas tinggi.