Pemanfaatan Media Film dalam Pembelajaran Menulis Karangan Narasi Penelitian yang Relevan

39

F. Kerangka Pikir

Gambar 1. Bagan Kerangka Pikir Keterampilan menulis karangan narasi siswa di Sekolah Dasar Negeri Pencar 2, Sleman masih rendah. Hal tersebut disebabkan karena siswa mengalami kesukaran dalam mengemukakan ide ke dalam karangan narasi. Selain itu, di dalam proses pembelajaran menulis karangan narasi, guru kurang memaksimalkan penggunaan media yang menarik dan bervariasi. Tidak adanya media yang menarik membuat siswa merasa bosan ketika mendapatkan pembelajaran menulis karangan narasi. Salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan keterampilan menulis karangan narasi siswa yang masih rendah adalah menggunakan media yang menarik dan bervariasi untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis karangan narasi. Penggunaan media pembelajaran yang menarik dan bervariasi akan meningkatkan minat dan motivasi siswa untuk aktif dan semangat dalam proses pembelajaran menulis karangan narasi. Media film dipilih karena di dalam film terdapat gambar serta suara yang membuat siswa lebih memahami isi cerita yang disampaikan. Keterampilan Menulis Karangan Narasi Siswa Rendah Proses Pembelajaran Media Film Minat dan Motivasi Siswa Keterampilan Menulis Karangan Narasi Siswa Meningkat 40 Unsur-unsur cerita dalam film seperti tokoh, latar, dan waktu dapat dikembangkan menjadi karangan narasi. Media film ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi siswa.

G. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka pikir di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah penggunaan media film dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi siswa kelas III Sekolah Dasar Negeri Pencar 2, Sleman. 41

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas PTK. Suharsimi Arikunto,dkk. 1996: 3 mengemukakan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa. Sedangkan, Kunandar 2012: 45 mendefinisikan penelitian tindakan kelas adalah suatu penelitian tindakan action research yang dilakukan oleh guru yang sekaligus sebagai peneliti di kelasnya atau bersama-sama dengan orang lain kolaborasi dengan jalan merancang, melaksanakan dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipasif yang bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu proses pembelajaran melalui suatu tindakan treatment tertentu dalam suatu siklus. Berdasarkan jenis-jenis penelitian tindakan kelas, di dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian tindakan kolaborasi. Kasihani Kasbolah 1999: 123 mengemukakan penelitian tindakan kolaborasi adalah bentuk penelitian yang melibatkan beberapa pihak yaitu peneliti dan guru kelas untuk bekerja sama menjadi suatu tim peneliti mulai dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan sampai dengan refleksi. Peneliti dan guru kelas secara 42 bersama-sama melakukan penelitian dengan tujuan untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi siswa dengan media film.

B. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas III SD N Pencar 2, Sleman yang berjumlah 34 siswa terdiri dari 19 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan. Kelas ini dipilih karena keterampilan menulis karangan narasi siswa di kelas III masih rendah. 2. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah keterampilan menulis karangan narasi pada siswa kelas III SD N Pencar 2, Sleman dengan menggunakan media film.

C. Setting Penelitian

Setting yang digunakan dalam penelitian ini adalah ruang kelas III SD N Pencar 2. Sekolah Dasar ini terletak di Pencar, Sindumartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Sekolah Dasar tersebut dipilih sebagai tempat penelitian karena berdasarkan hasil prasurvei melalui observasi dan tes menulis karangan narasi yang dilakukan oleh peneliti pada siswa kelas III, ditemukan adanya permasalahan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia yaitu rendahnya keterampilan menulis karangan narasi siswa. Pada kondisi awal, nilai rata-rata menulis karangan narasi siswa kelas III yang berjumlah 34 siswa adalah 55,44.