Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran Jenis-Jenis Media Pembelajaran

32 e. Perbendaharaan bahasanya yang benar. f. Merupakan kesatuan atau sequencenya yang teratur. g. Mendorong aktivitas. h. Memenuhi dan memuaskan dari segi tehnis.

3. Kelebihan Film

Arif Sadiman 1986: 70-71 mengemukakan kelebihan-kelebihan film sebagai suatu media sebagai berikut. a. Film merupakan suatu denominator belajar yang umum. b. Film sangat bagus untuk menerangkan suatu proses. c. Film dapat menyajikan kembali kejadian-kejadian sejarah yang lampau. d. Film dapat membawa dunia luar masuk ke dalam kelas. e. Film dapat menyajikan teori maupun praktik. f. Film dapat menggunakan warna, animasi, dan sebaginya untuk menampilkan butir-butir tertentu. g. Film memikat perhatian siswa. h. Film lebih realistis dan dapat diulang-ulang sesuai kebutuhan. i. Film dapat mengatasi keterbatasan daya indera. j. Film dapat merangsang atau memotivasi kegiatan siswa. Oemar Hamalik 1986: 103 mengemukakan kelebihan menggunakan media film dalam pendidikan sebagai berikut. a. Film adalah media yang baik guna melengkapi pengalaman-pengalaman dasar bagi kelas untuk membaca, diskusi, konstruksi dan kegiatan belajar lainnya. Film dapat membuat siswa mengidentifikasikan dirinya ke dalam karakter film tersebut. 33 b. Film memberikan penyajian yang dapat dirasakan oleh semua anak-anak dalam tingkatan yang berbeda. c. Film dapat menarik perhatian anak. d. Film dapat mengatasi pembatasan dalam jarak dan waktu. e. Film mempertunjukkan suatu subjek dengan perbuatan. Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa media film mempunyai banyak kelebihan yaitu : a film dapat menarik perhatian siswa, b film dapat menggambarkan suatu proses, c film dapat mengatasi keterbatasan dalam jarak dan waktu, dan d film lebih realistis dan dapat diulang-ulang sesuai dengan kebutuhan.

F. Karakteristik Anak Sekolah Dasar

Jean Piaget Elida Prayitno,1992: 66 mengemukakan bahwa tahap-tahap perkembangan anak terdiri dari empat tahap, yaitu: 1 tahap sensori motorik, 2 tahap pra operasional, 3 tahap operasional konkret, dan 4 tahap operasional formal. 1 Tahap sensori motorik usia 0-2 tahun, pada tahap ini anak belum mempunyai konsepsi tentang objek yang tetap. Anak hanya dapat mengetahui hal-hal yang ditangkap dengan inderanya. 2 Tahap pra operasional usia 2-6 tahun, pada tahap ini anak mulai tumbuh perkembangan kognitifnya, tetapi masih terbatas pada hal-hal yang dijumpai di lingkungan sekitar saja.