14
Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa menulis mempunyai banyak manfaat yaitu untuk mengemukakan ide dan
memecahkan masalah.
4. Tahapan-tahapan Menulis
Haryadi dan Zamzani 1997: 78-81 mengemukakan secara padat proses penulisan terdiri atas lima tahap yaitu: a pramenulis, b menulis, c merevisi,
d mengedit, dan e mempublikasikan. a. Pramenulis
Pramenulis merupakan tahap persiapan. Pada tahap ini seorang penulis melakukan berbagai kegiatan, yaitu menemukan ide gagasan, menentukan
judul karangan, menentukan tujuan, memilih bentuk atau jenis tulisan, membuat kerangka, dan mengumpulkan bahan-bahan.
b. Menulis Tahap menulis dimulai dengan menjabarkan ide ke dalam bentuk tulisan.
Ide-ide itu dituangkan dalam bentuk kalimat dan paragraf. Selanjutnya, paragraf-paragraf itu dirangkai menjadi satu karangan yang utuh.
c. Merevisi Pada tahap merevisi dilakukan koreksi terhadap keseluruhan karangan.
Koreksi dilakukan terhadap berbagai aspek, misalnya struktur karangan dan kebahasaan. Struktur karangan meliputi penataan ide pokok dan ide
penjelas, serta sistematika dan penalarannya. Sementara itu, aspek kebahasaan meliputi pilihan kata, struktur bahasa, ejaan, dan tanda baca.
15
d. Mengedit Apabila karangan sudah dianggap sempurna, tinggal melaksanakan tahap
pengeditan. Dalam pengeditan diperlukan format baku yang akan menjadi acuan, misalnya ukuran kertas, bentuk tulisan, dan pengaturan spasi.
e. Mempublikasikan Menyampaikan karangan kepada publik dalam bentuk cetakan maupun
noncetakan. Penyampaian noncetakan dapat dilakukan dengan pementasan, perceritaan, peragaan.
Sabarti Akhadiah,dkk. 1988: 2-5 menjelaskan proses menulis terdiri atas tiga tahap, yaitu: a tahap prapenulisan, b tahap penulisan, dan c tahap revisi.
a. Tahap prapenulisan Tahap ini merupakan tahap perencanaan atau persiapan menulis dan
mencakup beberapa langkah kegiatan, yaitu menentukan topik, menentukan tujuan, menentukan bahan atau materi, dan menyusun kerangka.
b. Tahap penulisan Tahap penulisan dimulai dengan membahas setiap butir topik yang ada di
dalam kerangka yang disusun. Dalam mengembangkan gagasan menjadi suatu karangan yang utuh diperlukan kata dan istilah yang tepat sehingga
gagasan dapat dipahami pembaca. Kata-kata tersebut kemudian dirangkai menjadi kalimat-kalimat yang efektif. Selanjutnya kalimat-kalimat tersebut
harus disusun menjadi paragraf-paragraf yang memenuhi persyaratan. Selain itu pada tahap penulisan juga harus memperhatikan ejaan yang
berlaku serta tanda baca yang tepat pada tulisan.
16
c. Tahap revisi Pada tahap ini dilakukan koreksi secara menyeluruh mengenai logika,
sistematika, ejaan, tanda baca, pilihan kata, kalimat, paragraf, pengetikan catatan kaki, dan daftar pustaka.
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan tahap-tahap menulis yang dikemukakan oleh Haryadi dan Zamzani. Tahap-tahap menulis tersebut
dijelaskan secara terperinci, yaitu: a pramenulis, b menulis, c merevisi, d mengedit, dan e mempublikasikan.
5. Ciri-ciri Tulisan yang Baik
Kaswan Darmadi 1996: 24-30 mengemukakan ciri-ciri tulisan yang baik adalah: a signifikan, b jelas, c mempunyai kesatuan dan organisasi yang
baik, d ekonomis padat isi dan bukan pada kata, e mempunyai pengembangan yang memadai, f menggunakan bahasa yang dapat diterima,
dan g mempunyai kekuatan. a. Signifikan
Tulisan dikatakan signifikan apabila dapat menceritakan suatu hal yang dibutuhkan oleh pembaca sehingga pembaca dapat belajar sesuatu dari
tulisan tersebut. b. Jelas
Aspek kejelasan berkaitan dengan mudah tidaknya sebuah tulisan untuk dipahami pembaca. Semakin jelas sebuah tulisan akan semakin mudah
dipahami, sedangkan semakin tidak jelas sebuah tulisan akan semakin sulit untuk dipahami. Tulisan yang jelas ditentukan beberapa faktor, seperti