Loan to Deposit Ratio LDR

Dalam hal ini analisis kredit kurang teliti, baik dalam mengecek kebenaran dan keaslian dokumen maupun salah dalam menghitung rasio-rasio yang ada. 2. Dari pihak nasabah Kemacetan kredit yang disebabkan nasabah diakibatkan oleh dua hal yaitu, pertama adanya unsur kesengajaan, kedua adanya unsur tidak sengaja. Menurut Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 623DPNP tanggal 31 Mei 2004, NPL dirumuskan sebagai berikut: Kredit bermasalah adalah kredit dengan kualitas kurang lancar, diragukan, dan macet. Kredit yang diberikan adalah kredit yang diberikan bank uang sudah ditarik atau dicairkan bank. Kredit yang diberikan tidak termasuk kredit kepada bank lain. Kriteria penilaian tingkat kesehatan rasio NPL dapat dilihat pada Tabel 2.2 berikut ini: Tabel 2.2 Kriteria Penetapan Peringkat Komposit Non Performing LoanNPL Komponen Peringkat 1 2 3 4 5 Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Tidak Baik NPL NPL 2 2 NPL 5 5 NPL 8 8 NPL 12 NPL 6 Sumber: Surat Edaran Bank Indonesia No.623DPNP tanggal 31 Mei 2004

2.4.4 Loan to Deposit Ratio LDR

Fungsi utama bank adalah sebagai lembaga perantara keuangan atau financial intermediary. Fungsi intermediasi ini dapat ditunjukkan oleh Loan to Deposit Ratio Universitas Sumatera Utara LDR. Menurut Dendawijaya 2005: 116,“Loan to Deposit Ratio LDR adalah rasio antara seluruh jumlah kredit yang diberikan bank dengan dana yang diterima oleh bank”. Sedangkan menurut Kasmir 2008, “Loan to Deposit Ratio merupakan rasio untuk mengukur komposisi jumlah kredit yang diberikan dibandingkan dengan jumlah dana masyarakat dan modal sendiri yang digunakan”. Dengan demikian LDR menggambarkan kemampuan bank membayar kembali penarikan yang dilakukan nasabah deposan dengan mengandalkan kredit yagn diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Semakin tinggi rasio ini, semakin rendah kemampuan likuiditas bank. Hal ini dikarenakan penyaluran kredit merupakan salah satu tujuan dari penghimpunan dana bank, yang sekaligus memberikan kontribusi pendapatan terbesar bagi bank. Semakin banyak kredit yang disalurkan, maka semakin tidak likuid illiquid suatu bank, karena seluruh dana yang berhasil dihimpun telah disalurkan dalam bentuk kredit, sehingga tidak terdapat kelebihan dana untuk dipinjamkan lagi atau untuk diinvestasikan. Tingginya rasio LDR ini, di satu sisi menunjukkan pendapatan bank yang semakin besar, tetapi menyebabkan suatu bank menjadi tidak likuid dan memberikan konsekuensi meningkatnya risiko yang harus ditanggung oleh bank, berupa meningkatnya jumlah NPL atau Credit Risk, yang mengakibatkan bank mengalami kesulitan untuk mengembalikan dana yang telah dititipkan oleh nasabah, karena kredit yang disalurkan mengalami kegagalan atau bermasalah. Namun di sisi lain, rendahnya rasio LDR cenderung menunjukkan tingkat likuiditas semakin tinggi, tetapi menyebabkan bank memiliki banyak dana Universitas Sumatera Utara menganggur, yang apabila tidak dimanfaatkan dapat menghilangkan kesempatan bank untuk memperoleh pendapatan yang sebesar-besarnya dan menunjukkan bahwa fungsi utama bank sebagai financial intermediary tidak berjalan efisien. Menurut Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 623DPNP tanggal 31 Mei 2004,LDR dirumuskan sebagai berikut: Dari penjelasan tersebut disimpulkan bahwa rasio LDR dihitung dari pembagian kredit yang diberikan kepada pihak ketiga tidak termasuk antarbank dengan Dana Pihak Ketiga DPK yang mencakup giro, tabungan, dan deposito tidak termasuk antarbank. Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia, besarnya standar nilai Loan to Deposit Ratio LDR menurut Bank Indonesia adalah 85-100. Tujuan perhitungan LDR adalah untuk mengetahui serta menilai sampai seberapa jauh suatu bank memiliki kondisi sehat dalam menjalankan kegiatan operasinya. Dengan kata lain, LDR digunakan sebagai suatu indikator untuk mengetahui tingkat kerawanan suatu bank. Kriteria penilaian tingkat kesehatan rasio NPL dapat dilihat pada Tabel 2.3 berikut ini: Tabel 2.3 Kriteria Penetapan Peringkat Komposit Loan to Deposit Ratio LDR Komponen Peringkat 1 2 3 4 5 Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Tidak Baik LDR 50 LDR75 75 LDR85 85 LDR100 100 LDR 120 LDR120 Sumber: Surat Edaran Bank Indonesia No.623DPNP tanggal 31 Mei 2004 Universitas Sumatera Utara

2.4.5 Return on Asset ROA

Dokumen yang terkait

Pengaruh Capital Adequwacy Ratio (CAR),Retrn On Asset (ROA), Retrn On Equwacy (ROE), Loan To Deposit Ratio (LDR), Dan Price EarningRatio (PER) Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bei

1 41 115

Pengaruh Beban Operasional Pendapatan Operasional, Non Performing Loan, Capital Adequacy Ratio, Loan To Deposit Ratio, Net Interest Margin Dan Bank Size Terhadap Return On Asset Pada Bank Bumn Go Public Di Bursa Efek Indonesia

0 54 99

Analisis pengaruh dana pihak ketiga, capital adequacy ratio, dan suku bunga sertifikasi

0 3 132

Analisis Pengaruh Retum oh Assets (ROA), Loan to Deposit Ratio (LDR), dan Non Performing Loan (NPL) Terhadap Penyaluran Kredit (Studi kasus pada Sektor Perbankan yang terdaftar di BEI)

0 4 128

Pengaruh Rentabilitas Dan Likuiditas Terhadap Capital Adequacy Ratio (Car) Sektor Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012 - 2015

0 3 96

Pengaruh Return on Asset, Loan to Deposit Ratio, dan Non Performing Loan Terhadap Penyaluran Kredit

0 7 105

Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Capital Adequacy Ratio, Loan to Deposit Ratio, Non Performing Loan, Return on Assets dan Loan to Asset Ratio terhadap Jumlah Penyaluran Kredit Pada Bank Umum Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 5 139

Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Loan to Deposit Ratio, dan Return on Asset terhadap Penyaluran Kredit Bank Pembangunan Daerah di Indonesia

0 0 28

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Loan to Deposit Ratio, dan Return on Asset terhadap Penyaluran Kredit Bank Pembangunan Daerah di Indonesia

0 0 11

Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Loan to Deposit Ratio, dan Return on Asset terhadap Penyaluran Kredit Bank Pembangunan Daerah di Indonesia

0 0 11