2.4.5 Return on Asset ROA
Dapat dipahami secara konsep bahwa dana dari pihak ketiga dihimpun, kemudian disalurkan oleh bank kepada masyarakat dalam bentuk aktiva produktif
berupa kredit. Kredit merupakan sumber pendapatan dan keuntungan bank yang terbesar. Dana yang tertanam dalam bentuk kredit yang diberikan merupakan bagian
yang terbesar dari aset operasional. Kredit inilah yang dimaksudkan dengan total aset yang digunakan untuk menghitung ROA sebuah bank. Oleh sebab itu, setiap perubahan
yang terjadi pada jumlah dana pihak ketiga serta jumlah kredit yang disalurkan akan berdampak pada perubahan besar kecilnya persentase ROA suatu bank.
Kemudian ROA dipilih sebagai indikator pengukur kinerja keuangan perbankan, karena ROA digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan di dalam menghasilkan
keuntungan dengan memanfaatkan aset yang dimilikinya. Dengan semakin tingginya ROA, maka hal tersebut menunjukkan bahwa bank telah menyalurkan kredit guna
mendapatkan keuntungan. Dendawijaya 2005 mengemukakan bahwa “ROA bertujuan untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam mendayagunakan aset untuk memperoleh laba dan mengukur hasil total untuk seluruh kreditor dari pemegang saham selaku penyedia
sumber dana”. Dengan kata lain, rasio ini menunjukkan tingkat pengembalian laba bersih terhadap penggunaan keseluruhan jumlah aset serta dinyatakan dalam bentuk
persentase.
Universitas Sumatera Utara
Return on Asset ROA dapat diukur dengan perbandingan antara laba sebelum pajak terhadap total aset. Menurut Surat Edaran Bank Indonesia No.623DPNP
tanggal 31 Mei 2004, ROA dirumuskan sebagai berikut:
Laba sebelum pajak adalah laba bersih dari kegiatan operasional bank sebelum pajak. Total aset yang dimilki oleh bank yang bersangkutan. Semakin besar ROA
menunjukkan kinerja keuangan yang semakin baik, karena tingkat return semakin besar. Bank Indonesia selaku pembina dan pengawas perbankan lebih mengutamakan
nilai profitabilitas suatu bank yang diukur dengan aset yang perolehan dananya sebagian besar berasal dari simpanan masyarakat Siamat, 2005. Menurut ketentuan
Bank Indonesia ROA dikatakan cukup baik apabila rasio ROA berkisar antara 0,5 sampai dengan 1,25.
2.5 Penelitian Terdahulu