Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen. Adapun variabel-variabel
independen dalam penelitian ini adalah:
3.4.2.1 Dana Pihak Ketiga X
1
Dana Pihak Ketiga DPK adalah sumber dana yang dihimpun bank dari masyarakat dalam bentuk simpanan giro, tabungan, dan deposito. Pertumbuhan setiap
bank sangat dipengaruhi oleh perkembangan kemampuan menghimpun dana masyarakat. Kegiatan bank setelah menghimpun dana dari masyarakat luas adalah
menyalurkan kembali dana tersebut kepada masyarakat yang membutuhkannya. DPK terdiri dari jumlah simpanan giro, tabungan, dan deposito dalam satuan Miliar Rupiah.
3.4.2.2 Capital Adequacy Ratio X
2
Dendawijaya 2005: 121 menyatakan bahwa “Capital Adequacy Ratio merupakan rasio yang memperlihatkan seberapa jauh seluruh aktiva bank yang
mengandung risiko kredit penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain untuk dibiayai dari dana modal bank sendiri, disamping memperoleh dana-dana dari sumber-
sumber di luar, seperti dana masyarakat, pinjaman utang dan lain-lain”. Dengan demekian Capital Adequacy Ratio CAR merupakan rasio permodalan yang
menunjukkan kemampuan bank dalam menyediakan dana untuk keperluan pengembangan usaha dan menampung risiko kerugian dana yang diakibatkan oleh
kegiatan operasi bank.Rasio ini dihitung dengan membandingkan antara modal bank dengan Aktiva Tertimbang Menurut Risiko ATMR.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 623DPNP tanggal 31 Mei 2004, CAR dirumuskan sebagai berikut:
3.4.2.3 Non Performing Loan X
3
Non Performing Loan NPL merupakan rasio yang dipergunakan untuk mengukur kemampuan dalam meng-cover risiko kegagalan pengembalian kredit oleh
debitur Darmawan, 2004. NPL merupakan persentase jumlah kredit yang bermasalah kriteria kurang lancar, diragukan dan macet terhadap total kredit yang disalurkan
bank Siamat, 2005: 358. Menurut Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 623DPNP tanggal 31 Mei
2004, NPL dirumuskan sebagai berikut:
3.4.2.4 Loan to Deposit Ratio X
4
Menurut Kasmir 2008, “Loan to Deposit Ratio LDR merupakan rasio untuk mengukur komposisi jumlah kredit yang diberikan dibandingkan dengan jumlah dana
masyarakat dan modal sendiri yang digunakan”. Dengan demikian LDR menggambarkan kemampuan bank membayar kembali penarikan yang dilakukan
nasabah deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 623DPNP tanggal 31 Mei 2004,LDR dirumuskan sebagai berikut:
3.4.2.5 Return on AssetX