Teknik Kontrol Terhadap Extraneous Variable Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

semakin baik dan mempunyai nilai yang tinggi untuk tes hasil belajar Bahasa Indonesia. Begitu juga sebaliknya, semakin rendah nilai rapor Bahasa Indonesia semester ganjil yang diperoleh siswa, menunjukkan kinerja siswa yang semakin buruk dan mempunyai nilai yang rendah untuk tes hasil belajar Bahasa Indonesia.

D. Teknik Kontrol Terhadap Extraneous Variable

Extraneous variable adalah segala hal yang dapat berpengaruh terhadap variabel tergantung dan tidak dapat dikontrol keberadaannya Hadi, dkk, 2010. Extraneous variable adalah faktor-faktor yang bukan merupakan fokus dari eksperimen tetapi dapat mempengaruhi eksperimen Myers Hansen, 2006. Extraneous variable sangat berkaitan dengan validitas internal dalam penelitian eksperimen. Teknik kontrol yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik konstansi. Teknik konstansi karakterisitik subjek dilakukan dengan melihat hasil rapor Bahasa Indonesia semester ganjil pada siswa kelas VIII SMP W. R. Supratman 2 Medan. Hal ini dilakukan sebagai dasar untuk pemilihan subjek pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen serta untuk memastikan kedua kelompok tersebut memiliki kondisi nilai rapor Bahasa Indonesia semester ganjil yang seimbang. Selain itu, teknik konstansi juga dilakukan pada kondisi pelaksanaan penelitian. Konstansi kondisi dilakukan dengan menciptakan kondisi yang sama antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Pelaksanaan penelitian ini Universitas Sumatera Utara akan dilakukan pada pagi hari karena pada pagi hari para subjek penelitian belum melakukan aktivitas kognitif dan fisik yang berat. Tata cahaya di kedua kelompok juga diatur dan masing-masing kelompok menggunakan air conditioner AC pada saat pelaksanaan penelitian.

E. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan unit atau individu dalam ruang lingkup yang ingin diteliti Sugiarto, dkk, 2003. Populasi merupakan keseluruhan individu atau objek yang akan memiliki beberapa karakteristik yang sama. Untuk penelitian eksperimen dibutuhkan keadaaan populasi yang relatif homogen. Homogenitas populasi dapat memberi kemudahan dalam pemilihan dan pengambilan sampel serta perlakuan yang akan diberikan Latipun, 2004. Populasi yang peneliti gunakan mempunyai karakteristik sebagai berikut: a. Siswa-siswi sekolah menengah pertama SMP kelas VIII di sekolah menengah pertama SMP W. R. Supratman 2 Medan, Sumatera Utara. b. Setiap kelas VIII sekolah menengah pertama SMP W. R. Supratman 2 Medan terdiri dari siswa-siswi yang berasal dari etnis yang berbeda-beda dengan tingkat nilai rapor Bahasa Indonesia semester ganjil yang bervariasi. c. Siswa diajar oleh guru bahasa Indonesia yang sama. Universitas Sumatera Utara

2. Teknik Pengambilan Sampel

Sampel adalah sebagian anggota dari populasi yang dipilih dengan menggunakan prosedur tertentu sehingga diharapkan dapat mewakili populasinya Sugiarto dkk, 2003. Sampel diambil dengan teknik non-random sampling. Non- random adalah teknik pengambilan sampel tidak dengan random, biasanya dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu Latipun, 2004. Sampel diambil dengan cara mendiskusikan kepada guru mengenai 2 kelompok yang dibutuhkan di dalam penelitian, kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, yang mempunyai karakteristik yang sudah ditentukan oleh peneliti. Azwar 2005 menyatakan tidak ada angka yang dikatakan dengan pasti berapa banyak jumlah sampel penelitian yang ideal. Secara tradisional, statistika menganggap jumlah sampel lebih dari 60 orang sudah cukup banyak. Kerlinger Lee 2000 menyatakan semakin besar jumlah sampel, analisa statistik yang dihasilkan lebih akurat dibandingkan jumlah sampel yang kecil. Pada penelitian ini, peneliti akan mencari sampel ke sekolah yang mempunyai siswa-siswi yang berasal dari budaya yang berbeda, seperti: Batak, melayu, Tionghoa, dan sebagainya sesuai dengan ketentuan metode kooperatif model teams game tournament TGT.

F. Rancangan Penelitian

Dokumen yang terkait

Peningkatan hasil belajar kimia siswa dengan mengoptimalkan gaya belajar melalui model pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) penelitian tindakan kelas di MAN 11 Jakarta

0 27 232

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams-Games Tournament) terhadap pemahaman konsep matematika siswa

1 8 185

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games-Tournament (TGT) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa

2 8 199

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs Islamiyah Ciputat

1 40 0

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Tgt ( Teams Games Tournament ) Terhadap Hasil Belajar Biologi Pada Konsep Sistem Gerak Pada Manusia

0 6 145

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe teams-games-tournament (tgt) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa (kuasi eksperimen pada Kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri Jonggol)

0 5 199

Pengaruh Metode Pembelajaran Kooperatif Model Teams Game Tournament (TGT) Terhadap Hasil Belajar Bahasa Indonesia

0 12 79

2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar - Pengaruh Metode Pembelajaran Kooperatif Model Teams Game Tournament (TGT) Terhadap Hasil Belajar Bahasa Indonesia

0 0 19

A. Latar Belakang Masalah - Pengaruh Metode Pembelajaran Kooperatif Model Teams Game Tournament (TGT) Terhadap Hasil Belajar Bahasa Indonesia

0 0 10

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL TEAMS GAME TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA

0 1 16