2. Teknik Pengambilan Sampel
Sampel adalah sebagian anggota dari populasi yang dipilih dengan menggunakan prosedur tertentu sehingga diharapkan dapat mewakili populasinya
Sugiarto dkk, 2003. Sampel diambil dengan teknik non-random sampling. Non- random adalah teknik pengambilan sampel tidak dengan random, biasanya
dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu Latipun, 2004. Sampel diambil dengan cara mendiskusikan kepada guru mengenai 2 kelompok yang dibutuhkan
di dalam penelitian, kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, yang mempunyai karakteristik yang sudah ditentukan oleh peneliti.
Azwar 2005 menyatakan tidak ada angka yang dikatakan dengan pasti berapa banyak jumlah sampel penelitian yang ideal. Secara tradisional, statistika
menganggap jumlah sampel lebih dari 60 orang sudah cukup banyak. Kerlinger Lee 2000 menyatakan semakin besar jumlah sampel, analisa statistik yang
dihasilkan lebih akurat dibandingkan jumlah sampel yang kecil. Pada penelitian ini, peneliti akan mencari sampel ke sekolah yang mempunyai siswa-siswi yang
berasal dari budaya yang berbeda, seperti: Batak, melayu, Tionghoa, dan sebagainya sesuai dengan ketentuan metode kooperatif model teams game
tournament TGT.
F. Rancangan Penelitian
Rancangan ini menggunakan metode penelitian quasi-eksperimen dengan rancangan post-test only non-equivalent group dengan menggunakan dua
kelompok, yaitu: kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Non-equivalent
Universitas Sumatera Utara
group adalah rancangan eksperimen dengan dua kelompok, yaitu: kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, yang masing-masing karakteristik subjek pada
masing-masing kelompok berbeda. Adapun skema rancangan penelitian ini adalah sebagai berikut:
Gambar 2. Skema Rancangan Penelitian
Keterangan : N
= Teknik pengambilan sampel non-random sampling KE
= Kelompok eksperimen KK
= Kelompok kontrol X
= Perlakuan pembelajaran dengan metode kooperatif model TGT O
= Pengukuran menggunakan tes hasil belajar Bahasa Indonesia
G. Instrumen dan Alat Ukur Penelitian
1. Instrumen Penelitian
Peneliti membuat beberapa instrumen yang diperlukan di dalam penelitian ini untuk menunjang kelancaran penelitian dan memenuhi kelengkapan
pembelajaran kooperatif model teams game tournament TGT. Beberapa instrumen yang diperlukan adalah :
a. Lembar kerja siswa LKS yang berisi 20 soal Bahasa Indonesia dengan bentuk pilihan ganda dengan materi menulis puisi beserta jawaban LKS untuk
bahan diskusi kelompok eksperimen tahap kelompok belajar. Soal-soal pada N
KE X
O N
KK -
O
Universitas Sumatera Utara
LKS diambil dari buku Seribu Pena Bahasa Indonesia Untuk SMPMTS Kelas VIII dengan penerbit Erlangga dan buku Kisi-Kisi 1001 Bahasa Indonesia
SMP dengan Penerbit Planet Ilmu. b. Kartu soal turnamen, kartu jawaban turnamen, lembar skor turnamen, skor
turnamen, dan lembar rangkuman tim untuk siswa kelompok eksperimen tahap turnamen dan tahap penghargaan kelompok. Soal-soal pada turnamen
diambil dari buku Seribu Pena Bahasa Indonesia Untuk SMPMTS Kelas VIII dengan penerbit Erlangga Saefudin dkk, 2008 dan buku Kisi-Kisi 1001
Bahasa Indonesia SMP dengan Penerbit Planet Ilmu Priyantoro, 2012. Kemudian, peneliti juga menggunakan buku mata pelajaran Bahasa
Indonesia yang dipakai siswa-siswi kelas VIII-B dan VIII-D SMP W. R. Supratman 2 Medan dengan penerbit PT. Intan Pariwaca sebagai buku pegangan
guru dalam membawakan materi pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen tahap presentasi guru.
2. Alat Ukur Penelitian
Alat ukur yang digunakan adalah tes hasil belajar Bahasa Indonesia yang berisi 10 soal Bahasa Indonesia dengan bentuk pilihan ganda dengan materi
menulis puisi yang merupakan hasil akhir dari uji coba yang sudah dilakukan sebelumnya kepada siswa-siswi sekolah menengah pertama SMP di kota Medan
yang mempunyai karakteristik yang sama dengan subjek penelitian. Tes Bahasa Indonesia dengan bentuk pilihan ganda meminta siswa untuk memilih salah satu
jawaban dari banyaknya jawaban yang sudah disediakan. Alasan peneliti memilih
Universitas Sumatera Utara
bentuk pilihan ganda karena pada umumnya jauh lebih menarik bagi responden dibandingkan dengan bentuk lainnya. Selain itu, pilihan ganda juga mudah dalam
memberikan jawaban dan memerlukan waktu yang lebih singkat dalam menjawabnya Hadi, 2000.
Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah seperangkat soal pilihan ganda dengan empat alternatif jawaban. Peneliti akan merancang soal
sesuai dengan tujuan instruksional dalam mata pelajaran bahasa Indonesia pada materi menulis puisi. Tujuan instruksional berupa uraian isi tes dan tingkat
kompetensi yang dibuat dalam bentuk blue print. Blue print akan menjadi pegangan peneliti dalam merancang aitem. Adapun kompetensi dasar pada materi
menulis puisi, sebagai berikut: 1. Menulis puisi bebas dengan menggunakan pilihan kata yang sesuai.
2. Menulis puisi bebas dengan memperhatikan unsur persajakan. Adapun penguraian komponen isi materi menulis puisi yang akan
dilaksanakan dengan pembelajaran kooperatif dapat dilihat di tabel 1. Tes hasil belajar Bahasa Indonesia diujicobakan pada tanggal 18 Mei 2013 di SMP W. R.
Supratman 2 Medan kepada 44 siswa kelas VIII-A dan kelas VIII-C SMP. Selanjutnya, uji coba dilakukan juga pada tanggal 20 Mei 2012 di SMP
Muhammadiyah 4 Medan kepada 72 siswa kelas VIII-A dan kelas VIII-B. Uji coba dilakukan dengan memberikan tes hasil belajar Bahasa Indonesia yang berisi
36 soal dengan bentuk pilihan ganda dengan 4 alternatif jawaban dimana 1 jawaban adalah benar dan 3 jawaban lainnya adalah salah.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1. Blue Print Penyusunan Tes Hasil Belajar Bahasa Indonesia
Materi Menulis Puisi Untuk Kelas VIII sebelum uji coba
Setelah, analisis uji coba selesai, dihasilkan 9 aitem yang memiliki validitas di atas 0.30. Tetapi, tidak semua aitem mewakili sub-bab yang menjadi
kompetensi dasar pada materi menulis puisi. Oleh karena itu, peneliti mengambil langkah dengan menggunakan aitem yang mempunyai koefisien korelasi dengan
batas 0.25. Sehingga, jumlah aitem yang dapat mewakili setiap sub-bab dan dengan batasan koefisien korelasi 0.25 adalah 3 aitem, ditambah dengan 7 aitem
yang berasal dari 9 aitem yang memiliki validitas di atas 0.30. Blue print tes hasil belajar Bahasa Indonesia setelah uji coba dapat dilihat
di bawah ini:
Kompetensi Dasar
Sub-Bab Jumlah
Aitem No. Aitem
Aitem 100
Menulis puisi bebas dengan
menggunakan pilihan kata
yang sesuai
Tema 9
7, 8, 21, 26, 28, 29, 31, 33, 36
35 Citraan
7 9, 10, 27, 30, 32,
34, 35 27
Suasana 2
17, 22 7
Unsur-unsur puisi
4 3, 16, 20, 23
15 Pilihan kata
4 5, 6, 24, 25
15
TOTAL
26 26
100
Menulis puisi bebas dengan
memperhatikan unsur
persajakan
Persajakanrima 10
1, 2, 4, 8, 11, 12, 13, 14, 15 19
100
TOTAL
10 10
100
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2. Blue Print Penyusunan Tes Hasil Belajar Bahasa Indonesia
Materi Menulis Puisi Untuk Kelas VIII setelah uji coba
H. Prosedur Pelaksanaan Penelitian