Importance Performance Analysis Kerangka Pemikiran Teoritis

35 Promosi . Promosi adalah kunci dalam kampanye penjualan. Blattberg dan Neslin dalam Kotler 1997 mendefinisikan bahwa promosi terdiri dari kumpulan kiat intensif yang beragam, kebanyakan berjangka pendek, dirancang untuk mendorong pembelian suatu produkjasa tertentu secara lebih cepat atau lebih besar oleh konsumen atau pedagang. Keberhasilan dari suatu promosi yang dilakukan dinilai dari pengaruhnya terhadap preferensi masyarakat terhadap produk yang ditawarkan.

2.2.8. Importance Performance Analysis

Berdasarkan Rangkuti 2003 Importance Performance Analysis digunakan untuk mengukur sejauh mana tingkat kepentingan konsumen terhadap tingkat pelaksanaan kinerja perusahaan. Data yang digunakan dalam kuesioner adalah data skala Likert yang diberi skor secara kuantitatif, digunakan untuk mengetahui tingkat kepentingan dan pelaksanaan secara nyata dari suatu produk atau jasa oleh konsumen. Skala Likert merupakan salah satu varian pendekatan semantic differential . Bentuknya lebih langsung dan responden diminta untuk memilih jawaban “sangat tidak penting 1” sampai “sangat penting 5”. Contoh : 1 = Sangat tidak penting 2 = Tidak penting 3 = Sedang 4 = Penting 5 = Sangat penting Skor penilaian pelaksanaan kinerja perusahaan dan skor penilaian kepentingan konsumen dirata-rata dan diformulasikan ke dalam diagram kartesius. 36 Masing-masing atribut diposisikan dalam sebuah diagram, dimana skor rata-rata penilaian terhadap tingkat pelaksanaan kinerja X menunjukkan posisi suatu atribut pada sumbu X. Sementara posisi atribut pada sumbu Y, ditunjukkan oleh skor rata-rata tingkat kepentingan konsumen terhadap atribut Y . Rumusnya adalah : X = n Xi ∑ Y = n Yi ∑ Dimana : X = Skor rata-rata tingkat pelaksanaan kinerja perusahaan Y = Skor rata-rata penilaian tingkat kepentingan konsumen Xi = Rata-rata skor penilaian pelaksanaan kinerja perusahaan Yi = Rata-rata skor penilaian kepentingan konsumen n = Jumlah responden Diagram kartesius Matriks Importance - Performance yang digunakan adalah suatu bangun yang dibagi menjadi empat bagian yang dibatasi oleh dua buah garis yang berpotongan tegak lurus pada titik X , Y , ditunjukkan pada Gambar 6. Rumusnya adalah sebagai berikut : X = K Xi ∑ Y = K Yi ∑ Dimana : X = Rata-rata dari rata-rata skor tingkat pelaksanaan kinerja perusahaan dari seluruh atribut yang mempengaruhi kepuasan konsumen Y = Rata-rata dari rata-rata skor tingkat kepentingan seluruh atribut 37 yang mempengaruhi kepuasan konsumen K = Banyaknya atribut yang dapat mempengaruhi kepuasan konsumen Y Importance Atributes to Improves Atributes to Performance Y Atributes to Maintain Atributes to De-emphasize X X Performance Gambar 7. Matriks Importance-Performance Sumber : Rangkuti 2003 Matriks Importance-Performance terdiri dari empat kuadran : kuadran pertama terletak di sebelah kiri atas, kuadran kedua di sebelah kanan atas, kuadran ketiga di sebelah kiri bawah dan kuadran keempat di sebelah kanan bawah. Strategi yang dapat dilakukan berkenaan dengan posisi masing-masing variabel pada keempat kuadran tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Kuadran 1 prioritas utama Ini adalah wilayah yang memuat faktor-faktor yang dianggap penting oleh pelanggan tetapi pada kenyataannya faktor-faktor ini belum sesuai seperti seperti yang ia harapkan tingkat kepuasan yang diperoleh masih sangat rendah. Variabel-variabel yang masuk dalam kuadran ini harus ditingkatkan. Caranya adalah perusahaan melakukan perbaikan secara terus menerus sehingga Performance variable yang ada dalam kuadran ini akan meningkat. 38 b. Kuadran 2 pertahankan prestasi Ini adalah wilayah yang memuat faktor-faktor yang dianggap penting oleh Pelanggan dan faktor-faktor yang dianggap oleh pelanggan sudah sesuai dengan yang dirasakannya sehingga tingkat kepuasannya relative lebih tinggi. Variabel-variabel yang termasuk dalam kuadran ini harus tetap dipertahankan karena semua variabel ini menjadikan produkjasa tersebut unggul dimata pelanggan. c. Kuadran 3 prioritas rendah Ini adalah wilayah yang memuat faktor-faktor yang dianggap kurang penting oleh pelanggan dan pada kenyataannya kinerjanya tidak terlalu istimewa. Peningkatan variabel-variabel yang termasuk dalam kuadran ini dapat dipertimbangkan kembali karena pengaruhnya terhadap manfaat yang dirasakan oleh pelanggan sangat kecil. d. Kuadran 4 berlebihan Ini adalah wilayah yang memuat faktor-faktor yang dianggap kurang penting oleh pelanggandan dirasakan terlalu berlebihan . Variabel-variabel yang termasuk dalam kuadran ini dapat dikurangi agar perusahaan dapat menghemat biaya.

2.3. Kerangka Pemikiran Penelitian

Industri penyedap masakan di Indonesia berkembang dengan cepat, ditandai dengan bermunculannya berbagai jenis penyedap masakan dengan berbagai variant, kemasan, bentuk, merek dan harga. Melihat kenyataan yang ada sekarang, dapat disimpulkan bahwa tingkat persaingan antar produsen sangat