Gambar 28. Perubahan tingkat kebiruan selama proses ekstraksi daun suji
Naiknya intensitas warna merah dan biru seiring dengan penambahan kadar klorofil pada produk. Perpaduan antara warna merah dan biru yang terkandung
dalam sampel membentuk warna hijau yang merupakan warna penciri pada klorofil, sehingga dengan meningkatnya intensitas warna merah dan biru, maka
warna hijau yang terbentuk pun akan semakin meningkat. Warna hijau yang terbentuk itulah yang mengindikasikan kadar klorofil pada produk. Pada tingkat
kadar klorofil tertinggi, intensitas warna merah dan biru pada produk juga paling tinggi. Hal ini menunjukan adanya hubungan antara kadar klorofil yang terekstrak
dengan perubahan intensitas zat warna pada produk yang dihasilkan.
d. Proses ekstraksi dari daun kunyit
Pada hasil proses ekstraksi daun kunyit dalam VCO menunjukan nilai rendemen tertinggi terdapat pada perbandingan 1:20 dengan nilai rata-rata
sebesar 74.72 ± 2.791 . Nilai rata-rata rendemen yang diperoleh dari perbandingan lainnya lebih kecil yaitu sebesar 73.39 ± 6.860 pada
perbandingan 1:10 dan 46.27 ± 5.121 pada perbandingan 1:15 Lampiran 16.
Perubahan kadar pigmen yang terjadi selama proses ekstraksi dari daun kunyit klorofil menunjukan bahwa kadar zat pigmen yang dihasilkan juga
dipengaruhi oleh besarnya konsentrasi bahan yang direndam dalam VCO dan lamanya waktu ekstraksi. Pada gambar 29 dapat dilihat hubungan antara
perbandingan jumlah bahan dan VCO konsentrasi serta lamanya proses
perendaman waktu ekstraksi. Kadar klorofil yang diukur merupakan kadar klorofil total yang terkandung dalam bahan, yang merupakan konversi dari kadar
klorofil per gram bahan uji. Pada pengukuran kadar klorofil dengan perlakuan perendaman yang berbeda
diperoleh informasi bahwa pada perbandingan 1 : 10 kadar klorofil tertinggi dihasilkan setelah perendaman 4 hari, sedangkan pada perbandingan 1:15 dan
1:20 kadar klorofil tertinggi pada waktu ekstraksi hari ketiga. Namun besarnya kadar klorofil yang terekstrak dari daun kunyit dengan perbandingan 1:10 lebih
tinggi dibandingkan daun kunyit dengan perbandingan 1:15 dan 1:20 Lampiran 16.
2 4
6 8
10 12
14 16
18 20
1 2
3 4
5 6
7
Lama ekstraksi hari K
a da
r k lor
of il
m g
m l
Daun kunyit 1 : 10 Daun kunyit 1 : 15
Daun kunyit 1 : 20
Gambar 29. Perubahan kadar klorofil selama proses ekstraksi daun kunyit
Pada proses ekstraksi daun kunyit besarnya perbandingan tidak sama dengan proses ekstraksi dari bahan lainnya, yaitu 1:10, 1:15, dan 1:20. Hal ini disebabkan
oleh besarnya densitas kamba daun kunyit bubuk kering, sehingga bila diterapkan perbandingan yang sama seperti yang lain, maka seluruh bahan tidak dapat
terendam. Walaupun kadar klorofil pada perbandingan 1:10 setelah perendaman hari keempat lebih tinggi dari hari ketiga, tetapi tidak terlalu jauh, sehingga dapat
dikatakan bahwa hasil proses esktraksi dari masing-masing perlakuan perendaman menunjukan bahwa perbedaan konsentrasi yang digunakan dengan waktu
ekstraksi 3 hari dapat menghasilkan kadar pigmen maksimum. Oleh karena itu
teknik perendaman yang paling efektif adalah perbandingan 1 : 10 dengan lama waktu ekstraksi 3 atau 4 hari. Berdasarkan uji sidik ragam, masing-masing
perbandingan dengan lama perendaman tertentu memberikan pengaruh berbeda nyata pada tiap kadar klorofil yang dihasilkan dengan selang kepercayaan 95
α= 0.05. Adanya penambahan klorofil dari daun kunyit juga memberikan pengaruh
yang sama terhadap pH produk seperti kadar zat pigmen lainnya. Dengan penambahan klorofil pada VCO menyebabkan penurunan pH dari VCO itu sendiri
sebelum diberi penambahan apapun yaitu 6.70. pH produk yang dihasilkan dari proses ekstraksi berkisar antara 5.69 – 6.17 Lampiran 18. Hal ini menunjukan
bahwa komponen klorofil dari daun kunyit bersifat asam, sehingga dapat menyebabkan penurunan pH pada produk pengayaan VCO dengan klorofil.
Gambar 30. Perubahan pH selama proses ekstraksi daun kunyit
Perubahan pH produk yang dihasilkan tidak sebanding dengan perubahan kadar klorofil pada produk hasil ekstraksi daun kunyit. Semakin tinggi kadar
klorofil, maka pH akan semakin rendah. Pengamatan warna meliputi tingkat kecerahan L, tingkat kehijauan -a,
dan tingkat kekuningan +b. Intensitas warna yang diamati pada kandungan klorofil hasil ekstraksi dari daun kunyit tidak sama dengan hasil ekstraksi dari
daun suji. Unsur warna yang terdapat pada daun kunyit bukan merah dan biru
melainkan hijau dan kuning. Hal inilah yang menyebabkan penampakan warna hasil ekstraksi daun kunyit berbeda dengan daun suji. Berdasarkan nilai hue yang
dimiliki sampel menunjukan VCO dengan ekstrak daun kunyit memiliki warna hijau kekuningan yang berbeda sekali dengan warna ekstrak daun suji, yaitu hijau
kebiruan. Perubahan tingkat kecerahan seiring dengan perubahan tingkat kadar klorofil
pada sampel. Semakin tinggi kadar klorofil maka semakin rendah tingkat kecerahan. Hal ini disebabkan semakin tingginya klorofil yang terkandung dalam
produk, maka warna yang dihasilkan akan semakin pekat gelap.
43 44
45 46
47 48
49 50
51 52
1 2
3 4
5 6
7
Lam a ekstraksi hari T
in g
k a
t kec erah
an
Daun kunyit 1 : 10 Daun kunyit 1 : 15
Daun kunyit 1 : 20
Gambar 31. Perubahan tingkat kecerahan selama proses ekstraksi daun kunyit
Perubahan tingkat kecerahan pada produk juga berkaitan dengan intensitas warna kuning yang terkandung pada bahan uji. Semakin tinggi tingkat kekuningan
pada produk, maka tingkat kecerahan produk juga akan semakin meningkat. Umumnya produk dengan kandungan klorofil tertinggi memiliki tingkat
kekuningan yang rendah, sehingga hal ini juga yang menyebabkan tingkat kecerahan yang rendah pada produk yang dihasilkan dengan kadar klorofil yang
tinggi. Hasil pengukuran intensitas warna kehijauan pada sampel menunjukan
adanya hubungan dengan kadar klorofil yang terkandung produk. Semakin tinggi intensitas warna hijau pada produk mengindikasikan semakin tinggi pula kadar
klorofil yang terkandung pada produk yang dihasilkan, karena warna hijau merupakan warna penciri yang dimiliki oleh klorofil.
2 4
6 8
10 12
14 16
1 2
3 4
5 6
7
Tingkat kehijauan Lam
a e kst
rak si
h ar
i
Daun kunyit 1 : 10 Daun kunyit 1 : 15
Daun kunyit 1 : 20
Gambar 32. Perubahan tingkat kehijauan selama proses ekstraksi daun kunyit
Perubahan tingkat kekuningan +b selama proses ekstraksi daun kunyit menunjukan perubahan yang berlawanan dengan perubahan intensitas warna hijau
pada produk. Produk pengayaan VCO dengan klorofil dengan tingkat warna hijau tertinggi, memiliki tingkatan warna kuning terendah selama proses ekstraksi daun
kunyit Lampiran 19.
5 10
15 20
25 30
35 40
45
1 2
3 4
5 6
7
Lama ekstraksi hari Ting
k a
t k e
k uni
nga n
Daun kunyit 1 : 10 Daun kunyit 1 : 15
Daun kunyit 1 : 20
Gambar 33. Perubahan tingkat kekuningan selama proses ekstraksi daun kunyit
Perubahan tingkat kecerahan pada produk yang dihasilkan berkaitan dengan intensitas warna kuning yang terkandung pada produk. Semakin tinggi tingkat
kekuningan pada produk maka tingkat kecerahan produk akan semakin meningkat. Umumnya semakin tinggi kandungan klorofil pada produk, maka
tingkat kekuningan produk yang dihasilkan juga semakin tinggi.
e. Proses ekstraksi dari angkak