b. Proses ekstraksi dari kunyit
Nilai rendemen tertinggi dari hasil proses ekstraksi kunyit dalam VCO terdapat pada perbandingan 1:5 dengan nilai rataan sebesar 73.39 ± 3.254 .
Pada perbandingan 1:3 dan 1:4 nilai rataan rendemen yang diperoleh dari perbandingan yang lain lebih rendah, yaitu sebesar 48.76 ± 6.083 dan 45.11
± 4.363 Lampiran 8. Pada grafik dapat dilihat hubungan antara perbandingan jumlah bahan dan
VCO konsentrasi serta lamanya proses perendaman waktu ekstraksi terhadap kadar kurkuminoid yang dihasilkan. Kadar kurkuminoid yang ditampilkan
merupakan kadar kurkuminoid total pada bahan, yang dikonversikan dari perbandingan dengan kadar kurkuminoid per gram bahan uji. Pada perbandingan
1:3 kadar kurkuminoid dari hasil ektraksi kunyit paling tinggi pada waktu ekstraksi hari ketiga. Pada perbandingan 1:4 kadar kurkuminoid dari hasil ektraksi
kunyit paling tinggi pada waktu ekstraksi hari keempat, sedangkan pada perbandingan 1:5 kadar kurkuminoid yang paling tinggi terdapat pada waktu
ekstraksi hari kelima Lampiran 8. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada masing-masing perlakuan perendaman, semakin tinggi konsentrasi maka
waktu ekstraksi yang dibutuhkan untuk mencapai kadar pigmen maksimum semakin singkat.
5 10
15 20
25 30
35 40
1 2
3 4
5 6
7
Lama ekstraksi hari K
a da
r k u
rk um
in m
g g
s a
m pe
l
Kunyit 1 : 3 Kunyit 1 : 4
Kunyit 1 : 5
Gambar 19. Perubahan kadar kurkuminoid total pada VCO dengan ekstrak kunyit
Berdasarkan besarnya kadar kurkuminoid yang terekstrak, maka teknik perendaman yang paling maksimal adalah perlakuan dengan perbandingan 1:5
dengan lama waktu ekstraksi selama 5 hari. Hubungan antara konsentrasi dengan waktu ekstraksi menunjukan pengaruh yang berbeda nyata pada kadar
kurkuminoid produk yang dihasilkan dengan selang kepercayaan 95 α= 0.05.
5.6 5.8
6 6.2
6.4 6.6
6.8
1 2
3 4
5 6
7
Lama ekstraksi hari N
ila i p
H
Kunyit 1 : 3 Kunyit 1 : 4
Kunyit 1 : 5
Gambar 20. Perubahan pH selama proses ekstraksi kunyit Perubahan derajat keasaman secara garis besar menyebabkan penurunan pH
dari pH VCO murni 6.70. Hasil pengukuran menunjukan semakin tinggi nilai pH, maka kadar kurkuminoid akan semakin tinggi. Sama seperti proses ekstraksi pada
temulawak, sifat kurkuminoid yang memiliki sifat asam menyebabkan pH yang semakin turun bila kadar kurkuminoid dalam VCO meningkat.
Pengamatan warna meliputi tingkat kecerahan L, tingkat kehijauan -a, dan tingkat kekuningan +b. Seperti yang dilakukan pada pengujian hasil proses
ekstraksi pada temulawak pengamatan juga dilakukan pada warna hijau karena kurkuminoid akan berwarna kuning dengan bayangan hijau jelas pada pH rendah.
Pada gambar 21 dapat dilihat perubahan tingkat kecerahan L selama proses ekstraksi pada kunyit. Perubahan kadar kurkuminoid dan pH pada bahan uji
berbanding lurus dengan perubahan intensitas warna. Tingkat kecerahan bahan uji
menurun seiring bertambahnya kadar kurkuminoid pada bahan uji, karena dengan bertambahnya kadar kurkuminoid menyebabkan warna pada sampel menjadi lebih
pekat sehingga kecerahan menjadi berkurang.
65 66
67 68
69 70
71 72
73 74
75
1 2
3 4
5 6
7
Lama ekstraksi hari T
in g
ka t ke
ce ra
h a
n
Kunyit 1 : 3 Kunyit 1 : 4
Kunyit 1 : 5
Gambar 21. Perubahan tingkat kecerahan selama proses ekstraksi kunyit
Perubahan yang terjadi pada tingkat kehijauan sama seperti perubahan tingkat kecerahan selama proses ekstraksi temulawak. Tingkat kehijauan semakin
tinggi dengan meningkatnya kadar kurkuminoid pada bahan uji. Hal tersebut dikarenakan kurkuminoid akan berwarna kuning dengan bayangan hijau jelas
pada pH rendah, sehingga semakin tinggi kadar kurkuminoid atau semakin rendah pH produk maka bayangan hijau yang terbentuk juga akan semakin jelas.
2 4
6 8
10 12
14
1 2
3 4
5 6
7
Lama ekstraksi hari T
in g
kat ke h
ij a
u a
n
Kunyit 1 : 3 Kunyit 1 : 4
Kunyit 1 : 5
Gambar 22. Perubahan tingkat kehijauan selama proses ekstraksi kunyit
Intensitas warna lain yang ikut diukur adalah tingkat kekuningan. Kuning merupakan unsur warna terpenting yang merupakan warna penciri dari
kurkuminoid. Hasil pengukuran menunjukan kenaikan tingkat kekuningan seiring dengan kenaikan kadar kurkuminoid dan penurunan nilai pH pada bahan uji.
Berdasarkan nilai hue yang dimiliki oleh produk, VCO dengan ekstrak kunyit memiliki unsur warna kuning kehijauan. Unsur warna yang dimiliki kunyit dan
temulawak sangat berbeda, karena kandungan kurkuminoid pada kedua bahan memang berbeda.
42 44
46 48
50 52
54 56
1 2
3 4
5 6
7
Lama ekstraksi hari Ti
n gk
a t k
e k
uni ng
a n
Kunyit 1 : 3 Kunyit 1 : 4
Kunyit 1 : 5
Gambar 23. Perubahan tingkat kekuningan selama proses ekstraksi kunyit c.
Proses ekstraksi dari daun suji
Pada hasil proses ekstraksi daun suji dalam VCO menunjukan nilai rendemen tertinggi terdapat pada perbandingan 1:5 dengan nilai rataan sebesar
76.59 ± 3.662 . Nilai rata-rata rendemen yang diperoleh dari perbandingan lainnya jauh lebih kecil yaitu sebesar 48.77 ± 2.279 pada perbandingan 1:3 dan
46.91 ± 2.514 pada perbandingan 1:4 Lampiran 12. Sama seperti proses ekstraksi pada temulawak dan kunyit, semakin rendah perbandingan antara
banyaknya bahan yang direndam dengan jumlah volume VCO sebagai media pelarut pada masing-masing perlakuan perendaman menghasilkan rendemen
yang semakin rendah. Pada gambar 23 dapat dilihat hubungan antara perbandingan jumlah bahan
yang terendam dalam VCO konsentrasi dan lamanya proses perendaman waktu
ekstraksi terhadap kadar klorofil yang terekstrak. Kadar klorofil yang ditampilkan pada grafik merupakan kadar total klorofil yang terkandung pada
bahan. Pada perbandingan 1:3 kadar klorofil dari hasil ektraksi daun suji paling tinggi pada waktu ekstraksi hari pertama. Pada perbandingan 1:4 dan 1:5kadar
klorofil dari hasil ektraksi daun suji paling tinggi pada waktu ekstraksi hari keempat. Hasil pengukuran tersebut menunjukan bahwa pada masing-masing
perlakuan perendaman, semakin tinggi konsentrasi yang digunakan, maka waktu ekstraksi yang dibutuhkan untuk mengekstrak kadar pigmen maksimum semakin
singkat. Berdasarkan besarnya kadar klorofil yang diperoleh dari rendemen masing-
masing perlakuan, maka teknik perendaman yang efektif adalah perlakuan perendaman dengan perbandingan 1:4 dengan lama waktu ekstraksi 4 hari.
Hubungan antara konsentrasi dengan waktu ekstraksi menunjukan pengaruh yang berbeda nyata terhadap kadar klorofil yang dihasilkan tiap produk dengan selang
kepercayaan 95 α= 0.05.
5 10
15 20
25 30
1 2
3 4
5 6
7
Lama ekstraksi hari K
a d
a r k
lor of
il m
g m
l
Daun suji 1: 3 Daun suji 1 : 4
Daun suji 1 : 5
Gambar 24. Perubahan kadar klorofil selama proses ekstraksi daun suji
Secara garis besar adanya penambahan klorofil dari daun suji menyebabkan penurunan pH produk yang dihasilkan dibandingkan dengan pH VCO itu sendiri
Lampiran 14. Semakin tinggi kadar klorofil, hasil pengukuran pH menunjukan
nilai yang semakin rendah. Dapat disimpulkan bahwa klorofil bersifat asam, sehingga menyebabkan pH produk semakin rendah bila kadar klorofil meningkat.
5.5 5.55
5.6 5.65
5.7 5.75
5.8 5.85
5.9
1 2
3 4
5 6
7
Lama ekstraksi hari N
ila i p
H
Daun suji 1 : 3 Daun suji 1 : 4
Daun suji 1 : 5
Gambar 25. Perubahan pH selama proses ekstraksi daun suji dalam VCO
Pengamatan warna meliputi tingkat kecerahan L, tingkat kemerahan +a, dan tingkat kebiruan -b. Klorofil dan beberapa turunannya menyerap secara kuat
daerah merah dan biru dari spektrum cahaya visibel, sehingga menghasilkan warna hijau Gross, 1991. Data yang diperoleh menunjukan perubahan kadar
klorofil pada sampel berbanding lurus dengan perubahan intensitas warna Lampiran 15.
Tingkat kecerahan produk menurun seiring tingginya kadar klorofil pada bahan uji. Dengan tingginya kadar klorofil menyebabkan warna produk menjadi
lebih pekat. Hal ini jelas menunjukan hubungan antara intensitas warna dengan kadar kurkuminoid pada bahan uji.
26.5 27
27.5 28
28.5 29
29.5 30
30.5
1 2
3 4
5 6
7
Lama ekstraksi hari T
in g
kat k
ece rah
an
Daun suji 1 : 3 Daun suji 1 : 4
Daun suji 1 : 5
Gambar 26. Perubahan tingkat kecerahan selama proses ekstraksi daun suji Perubahan intensitas warna kemerahan +a hasil poses ekstraksi daun suji
menunjukan hasil yang sebaliknya dari tingkat kecerahan. Semakin tinggi kadar klorofil, intensitas warna merah juga semakin meningkat.
0.5 1
1.5 2
2.5 3
3.5 4
4.5
1 2
3 4
5 6
7
Lama ekstraksi hari T
in g
ka t ke
m e
ra h
a n
Daun suji 1 : 3 Daun suji 1 : 4
Daun suji 1 : 5
Gambar 27. Perubahan tingkat kemerahan selama proses ekstraksi daun suji
Perubahan tingkat kebiruan selama proses ekstraksi daun suji dalam VCO sama dengan perubahan intensitas warna kemerahan. Tingkat kebiruan semakin
meningkat dengan semakin tingginya kadar klorofil.
Gambar 28. Perubahan tingkat kebiruan selama proses ekstraksi daun suji
Naiknya intensitas warna merah dan biru seiring dengan penambahan kadar klorofil pada produk. Perpaduan antara warna merah dan biru yang terkandung
dalam sampel membentuk warna hijau yang merupakan warna penciri pada klorofil, sehingga dengan meningkatnya intensitas warna merah dan biru, maka
warna hijau yang terbentuk pun akan semakin meningkat. Warna hijau yang terbentuk itulah yang mengindikasikan kadar klorofil pada produk. Pada tingkat
kadar klorofil tertinggi, intensitas warna merah dan biru pada produk juga paling tinggi. Hal ini menunjukan adanya hubungan antara kadar klorofil yang terekstrak
dengan perubahan intensitas zat warna pada produk yang dihasilkan.
d. Proses ekstraksi dari daun kunyit