Analisa proksimat dilakukan pada bubuk kering yang dihasilkan untuk mengetahui perbedaan kadar nilai gizinya akibat proses pengeringan yang
berbeda. Selain itu dilakukan pula proses ekstraksi selama tiga hari untuk mengetahui pengaruh proses pengeringan pada kadar zat pigmen yang dihasilkan.
Berdasarkan hasil analisis proksimat dan pengukuran kadar zat pigmen, dipilih bahan dengan metode pengeringan yang paling tepat.
b. Produksi Pengayaan VCO Dengan Zat Pigmen
b.1. Teknik Ekstraksi Zat Pigmen Dengan Cara Perendaman
Proses ekstraksi berlangsung seperti peristiwa osmosis, yaitu VCO sebagai larutan hipertonik akan menerima perpindahan molekul dalam hal ini zat pigmen
dari bahan yang terendam sampai terjadi kesetimbangan. Bahan-bahan yang telah dikeringkan dan digiling kasar dimasukan ke dalam
botol yang berisi 20 ml VCO. Pada proses ekstraksi disusun seri dengan jumlah dalam VCO bervariasi. Hal ini ditujukan untuk melihat jumlah bahan yang paling
maksimal dengan mempertimbangkan jumlah rendemen ekstrak yang diperoleh sehingga dianggap rasio bahan dan pelarut yang paling efektif. Variasi
perbandingan bahan yang direndam dengan jumlah VCO yang diujikan yaitu 1:3, 1:4, dan 1:5 sebagai penentu konsentrasi zat warna.
Proses perendaman ekstraksi akan dilakukan dalam kurun waktu 1 minggu pada suhu ruang dalam keadaan kedap cahaya mengingat semua zat warna
memiliki sifat sensitivitas terhadap cahaya. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap faktorial dengan konsentrasi faktor A dan waktu perendaman
faktor B.
b.2. Proses Penyaringan
VCO yang telah mengandung zat warna hasil ekstraksi disaring berdasarkan waktu perendamannya. Proses penyaringan menggunakan kertas saring dengan
alat saring yang disambungkan dengan pompa vakum agar VCO dengan endapan atau partikel halus zat warna dapat terpisah dengan baik.
b.3. Pembotolan dan Penyimpanan
Setelah proses penyaringan, masing-masing sampel ditempatkan pada tabung vial gelap dan disimpan pada ruang yang tidak terkena cahaya dan panas.
Sebelum disimpan tiap sampel diukur kadar pigmen, pH dan intensitas warnanya. Data dari hasil pengukuran yang diperoleh, kemudian diplotkan ke dalam
kurva yang menghubungkan kadar masing-masing zat warna dengan lamanya waktu ekstraksi. Konsentrasi zat warna dan waktu ekstraksi yang maksimum
ditentukan berdasarkan kadar zat warna tertinggi yang dikandung dalam VCO. Pengaruh hubungan antara konsentrasi dengan waktu ekstraksi terhadap kadar
pigmen terekstrak dan parameter lainnya dilihat dengan pengolahan data menggunakan SPSS dengan metode ANOVA dan uji lanjut Duncan.
c. Pengukuran Komposisi Asam Lemak
Tiap sampel VCO dengan kandungan zat pigmen maksimum diukur kandungan asam lemaknya dan dibandingkan dengan komposisi asam lemak awal
sebelum diberi tambahan zat pigmen. Hal ini ditujukan untuk melihat pengaruh penambahan zat pigmen terhadap komposisi asam lemak yang terkandung.
d. Pengujian Aktivitas
Antimikroba
Selain dilakukan pengukuran terhadap kandungan asam lemaknya, tiap sampel VCO dengan kandungan zat pigmen maksimum diuji aktivitas
antimikrobanya. Bakteri uji yang digunakan yaitu B. cereus, S. aureus, E.coli, P. aeruginosa,
dan Salmonella typhimurium. Hal ini ditujukan untuk melihat pengaruh penambahan zat pigmen terhadap aktivitas antimikroba.
e. Pengukuran Kapasitas Antioksidan
Pengukuran kapasitas antioksidan juga dilakukan pada tiap sampel. Hal ini juga dilakukan untuk melihat pengaruh adanya tambahan ekstrak zat pigmen pada
kapasitas antioksidan yang dimiliki dan dibandingkan dengan VCO murni sebelum diberi tambahan zat lain.
Diris-diiris dan dikeringkan Dihaluskan
Dilakukan analisis proksimat kadar air, kadar abu, kadar protein, kadar lemak, dan kadar karbohidrat
Bubuk daun kunyit Bubuk angkak, daun suji,
direndam kunyit, temulawak
dalam 20 ml VCO direndam dalam 20 ml VCO
dengan perbandingan dengan perbandingan
1 : 10, 1 : 15, dan 1: 20 bb 1 : 3, 1 : 4, dan 1: 5 bb
Didiamkan selama 1 minggu pada inkubator bergoyang Diukur kadar zat warna dan intensitas warnanya tiap hari
Dipilih konsentrasi dan waktu ekstraksi maksimum Dilakukan analisis kapasitas antioksidan, aktivitas antimikroba dan
kandungan asam lemak serta dibandingkan dengan VCO murni sebagai kontrol Gambar 11. Diagram alir prosedur kerja penelitian pendahuluan
2. Penelitian tahap II