Keterampilan Membaca Bahasa Arab

bunyi tersebut. Inti dari kemahiran membaca terletak pada aspek yang kedua. Ini tidak berarti bahwa kemahiran dalam aspek pertama tidak penting, sebab kemahiran dalam aspek yang pertama mendasari kemahiran yang kedua. Membaca dalam pengertian kedua adalah sebuah kerja intelektual. Seorang pembaca menggunakan fikiran dan pengalaman-pengalaman terdahulunya untuk memahami dan menemukan inti pesan yang disampaikan oleh penulis, bukan saja dengan memecahkan simbol-simbol bahasa yang terdapat pada baris-baris tulisan tapi juga mencari apa yang ada di balik simbol-simbol itu. Membaca, dengan demikian, bukanlah kemahiran yang bersifat mekanis dan sederhana tapi kemahiran yang rumit dan kompleks karena mencakup proses pemikiran, perenungan, penilaian, analisis, pemecahan masalah dan pengambilan kesimpulan Effendy 2012:166. Membaca dalam hati bertujuan untuk memperoleh pengertian, baik pokok-pokok maupun rincian-rinciannya Effendy 2012:169. Beberapa jenis membaca dalam Effendy, antara lain adalah sebagai berikut: 1. Membaca Keras Al-Qira’ah Al-Jahriyah Dalam kegiatan membaca keras ini, yang terutama ditekankan adalah kemampuan membaca dengan:  Menjaga ketepatan bunyi bahasa Arab, baik dari segi makhraj maupun sifat-sifat bunyi yang lain.  Irama yang tepat dan ekspresi yang menggambarkan perasaan penulis.  Lancar, tidak tersendat-sendat dan terulang-ulang.  Memperhatikan tanda baca atau tanda grafis pungtuasi. 2. Membaca Dalam Hati Al-Qira’ah Ash-Shamitah Istilah membaca diam atau membaca pemahaman menurut Effendy disebut membaca dalam hati. Membaca dalam hati bertujuan untuk memperoleh pokok-pokok maupun rincian-rinciannya. Oleh karena itu, ia merupakan sarana bagi jenis membaca yang lain, yakni membaca analisis, membaca cepat, membaca rekreatif dan sebagainya. Dalam kegiatan membaca dalam hati, perlu diciptakan suasana kelas yang tertib sehingga memungkinkan siswa berkonsentrasi kepada bacaannya. Secara fisik membaca dalam hati itu harus menghindari:  Vokalisasi, baik hanya menggerakkan bibir sekalipun.  Pengulangan membaca, yaitu mengulangi gerak mata kepada kalimat sebelumnya yang sudah dibaca.  Menggunakan telunjukpenunjuk atau gerakan kepala Effendy 2012:169-170. Prinsip dari model keterampilan membaca adalah: 1. Reading for pleasure, maksudnya adalah membaca untuk memperoleh kesenangan. 2. Reading for iformation, yaitu membaca untuk mamperoleh informasi. Dari kedua hal di atas membaca dapat dirumuskan menjadi memahami isi dari apa yang tertulis, dan mengeja atau melafalkan apa yang tertulis. Tujuan umum dari keterampilan membaca, yaitu: a. Mengenali naskah tulisan suatu bahasa. b. Memakai dan menggunakan kosakata asing. c. Memahami informasi yang dinyatakan secara eksplisit dan implisit. d. Memahami makna konseptual. e. Memahami nilai komunikatif dari suatu kalimat. f. Memahami hubungan dalam kalimat, antar kalimat, antar paragraf. g. Menginterpretasi bacaan. h. Mengidentifikasi informasi penting dalam wacana. i. Membedakan antara gagasan utama dan gagasan penunjang. j. Menentukan hal-hal penting untuk dijadikan rangkuman. k. Skimming. l. Scanning untuk menempatkan informasi yag dibutuhkan Iskandarwassid Sunendar 2008: 289.

2.2.2 Pengertian dan Macam-macam Media Pembelajaran

Kata media berasal dari kata latin “medius” yang artinya “tengah”. Secara umum, media adalah semua bentuk perantara untuk menyebar, membawa atau menyampaikan suatu pesan message dan gagasan kepada penerima. Menurut Achsin 1968:9 dalam Arsyad, media pengajaran secara luas dapat diartikan sebagai berikut: Setiap orang, bahan, alat atau kejadian yang memantapkan kondisi memungkinkan siswa memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap Arsyad 2004:74. Romiszowski dalam Harjanto merumuskan media pengajaran ... as the carriers of message, from some transmitting source wich may be a human being or an intimate object, to the receiver of the message wich is our case is the learner ... sebagai pembawa pesan, dari beberapa sumber pengirim yang mungkin dari manusia atau benda intim, ke penerima pesan yang dalam kasus kami adalah pelajar Harjanto 2006:247. Mudijono, dkk. 1980:2-3 dalam Arsyad menambahkan bahwa media pengajaran dapat membangkitkan motivasi belajar serta memberikan stimulus bagi kemauan belajar Arsyad 2004:76. Amir Akhsin 1986:36-37 membuat suatu klasifikasi dari media pengajaran sesuai dengan frekuensi penggunaan dan kemudahan pengadaannya di antaranya sebagai berikut: a. Bahasa medium of instruction b. Berbagai jenis papan: 1. Papan tulis 2. Papan tempelpengumuman 3. Papan plannel 4. Papan kantong c. Gambar-gambar