Analisis Gerak Motion Analysis dan Dimensi Tajak

Hasil menunjukkan subjek P1-P3 mempergunakan jenis tajak yang sama yaitu tajak bedandan , sedangkan subjek P4 menggunakan tajak surung. Perbedaan mendasar dari kedua jenis tajak ini adalah pada bentuk mata tajak. Tajak surung memiliki mata yang lurus, sedangkan tajak bedandan memiliki mata yang sedikit bengkok. Dengan intensitas ayunan yang sama, mata datar akan menyebabkan luasan tebas yang lebih besar dari pada mata yang bengkok. Namun jika dilihat pada lamanya waktu penyelesaian per ulangan, subjek P4 yang menggunakan tajak surung memiliki waktu penyelesaian lebih lama dibandingkan dengan subjek P1 dan P2, meskipun lebih cepat daripada subjek P3. Sehingga disimpulkan, dengan ukuran dimensi yang relatif sama namun jenis mata tajak yang berbeda tidak mempengaruhi terhadap beban kerja.

4.3 Analisis Antropometri

4.3.1 Analisis Antropometri Petani Pengguna Tajak

Dalam melakukan pekerjaan menajak tentunya petani melakukan gerakan- gerakan, namun dari gerakan-gerakan tersebut manusia sebenarnya memiliki selang alami gerakan tubuh. Menurut Openshaw 2006, tubuh manusia memiliki suatu selang alami gerakan SAG. Gerakan dalam SAG yang baik memperbaiki sirkulasi darah dan fleksibilitas sehingga dapat mencapai gerakan yang lebih nyaman dan produktivitas yang lebih tinggi. Meskipun syarat untuk mencapai gerakan tersebut pengguna sebaiknya mencoba untuk menghindari gerakan berulang dan ekstrim dalam SAG nya selama periode waktu yang lama. Analisis gerakan pada aktivitas menajak dapat dipelajari pada Gambar 28, yang diperoleh dari pengolahan data video yang diambil dari lapangan dengan menggunakan software Studio Plus. Dari video yang diambil, tiap detik video mempunyai 30 frame gambar, lalu dari banyaknya frame gambar yang didapat dicari gambar-gambar yang menunjukkan satu siklus gerakan menajak dari seorang petani dan gerakan menajak masih dalam Zona 0 dan 1 SAG. Dari Gambar 28, dengan menggunakan software Autocad 2008 dapat diperoleh sudut-sudut yang diinginkan seperti yang terlihat pada gambar 28. 1 2 Gambar 28 Petani dalam melakukan gerakan menajak Dari Gambar 28, gambar urutan 1 adalah gerakan tinggi angkat tajak, gambar urutan kedua adalah gambar pada saat sedang berlangsung pemukulan tajak ke tanah, gambar urutan ketiga adalah gerakan saat tajak masuk penuh ke dalam tanah, diasumsikan kedalaman tajak setinggi lutut dikurangi dengan 10 cm, gambar urutan keempat adalah gerakan menarik hasil menajak, gambar urutan kelima adalah gerakan membuangmelempar hasil menajak. Dari gambar juga terlihat bahwa semua gerakan menajak menunjukkan terjadinya gerakan membungkuk dengan menggunakan tulang belakang dan gerakan punggung masih dalam cakupan SAG Zona 0 dan 1. Begitu juga untuk pergelangan tangan, masih berada pada SAG Zona 0 dan 1. Dari semua gerakan tersebut terdapat beberapa parameter antropometri yang terkait dengan desain tangkai tajak yaitu sebagai berikut : Tabel 14 Parameter antropometri yang terkait dengan gerakan menajak Keterangan Persentil ke-5 Persentil ke-50 Persentil ke-95 Parameter tinggi siku kaki cm 43.86 50.26 56.65 Parameter tinggi pinggul cm 84.29 95.61 106.93 Parameter tinggi bahu cm 119.32 132.72 146.13 Parameter tinggi badan cm 146.14 160.37 174.61 Parameter panjang lengan cm 49.98 53.77 59.45 Parameter panjang lengan atas cm 21.31 24.68 28.05 3 4 5 Parameter panjang telapak tangan cm 9.07 10.36 11.65 Parameter diameter genggaman tangan cm 3.77 4.75 5.37

4.3.2 Analisis Panjang Tangkai Tajak

Analisis panjang tangkai tajak penting dilakukan untuk mendapatkan panjang tangkai yang sesuai dengan antropometri tubuh petani serta sehingga aman dan nyaman ketika digunakan. Petani pengguna tajak umumnya hanya membeli mata tajak saja. Sedangkan panjang tangkai, panjang gagang serta diameter gagang diukur kemudian dengan memperhatikan ‘kenyamanan’ yang setiap individu berbeda-beda. Panjang tangkai tajak yang diinginkan petani adalah yang yang tidak terlalu pendek sehingga menyebabkan badan terlalu membungkuk ketika menggunakan, dan tidak terlalu panjang. Jika memperhatikan slow motion dari gerakan menajak maka dapat terlihat pada Gambar 21 awalan serta akhiran dari gerakan menajak. Dari gambar ini dapat kita lihat bahwa ukuran panjang tajak yang sesuai dengan antropometri penggunanya akan terasa nyaman dan aman, dalam gambar ini dimanifestasikan dengan posisi tajak yang tidak telalu dekat dengan posisi tubuh namun tetap nyaman ketika diayun, serta tulang belakang tidak terlalu membungkuk zona SAG yang aman. Karena gerakan menajak ini cukup berbahaya, cepat dan terjadi berulang-ulang, maka hulu gagang harus nyaman dan aman ketika digenggam serta membantu mendukung dihasilkannya tenaga yang besar. Sehingga parameter diameter genggaman tangan juga berperan untuk menetukan hulu gagang yang sesuai. Sehingga berdasarkan hasil analisa ini, parameter yang sangat berperan di dalam menentukan kesesuaian antara antropometri dan dimensi tajak adalah tinggi bahu, panjang lengan, tinggi pinggang, dan diameter genggaman tangan. Untuk menentukan panjang tangkai tajak yang ideal bagi subjek pengguna, dimulai dengan pengamatan terhadap Gambar 28 tepatnya pada urutan gerakan ke-3 terlihat bahwa mata berada pada posisi tepat menebas gulma masuk penuh ke dalam air maka dari posisi tersebut dapat dianalisis bahwa panjang tangkai tajak dapat ditentukan. Untuk lebih jelas, dapat dilihat pada Gambar 29.