pasti dari beban kerja dengan hanya mengubah tinggi bangku step test dan intensitas langkah. Metode ini juga lebih mudah, karena selalu tersedia dimana
saja dan kapan saja, terutama di lapang, sehingga ketidak stabilan denyut jantung seseorang dapat dengan mudah di analisa. Beberapa faktor individual seperti
jenis kelamin, umur, berat dan tinggi badan harus diperhatikan sebagai faktor penting untuk menentukan karakteristik individu yang diukur.
2.9.4 Antropometri
Istilah Antropometri berasal dari “antro” yang berarti manusia dan “metri” yang berarti ukuran. Secara definitif antropometri dapat dinyatakan sebagai studi
yang berkaitan dengan pengukuran dimensi tubuh manusia .
Antropometri merupakan istilah yang digunakan dalam pengukuran sifat fisik tubuh manusia yang mengenai panjang, tebal, berat, atau volume maupun faktor lain yang
berkaitan dengan rancangan suatu alat. Pengukuran antropometri dibedakan menjadi 2 tipe yaitu struktural atau statik dan tipe dinamik. Tipe statik menghasilkan data dimensi
tubuh dalam keadaan diam, seperti tinggi badan atau tinggi bahu. Sedangkan pada tipe dinamik, pengukuran lebih memperhatikan kemampuan gerak manusia dalam melakukan
aktivitas Sanders dan McCormick 1987.
Data antropometri digunakan untuk mengetahui dimensi fisik ruang kerja, alat- alat, furnitur, dan pakaian agar terjadi kesesuaian antara manusia dan alat, untuk
memastikan terhindarinya ketidak cocokan antara dimensi alat dengan dimensi pengguna.
Perbedaan ukuran tubuh pada masing-masing populasi tidak mengikuti perbandingan yang baku, karena adanya perbedaan spesifik untuk tiap anggota
tubuh. Data mengenai ukuran antropometri tergantung pada rata-rata populasi yang diukur karena rata-rata ukuran tubuh manusia. Di Benua Eropa misalnya
akan mempunyai perbedaan dengan ukuran rata-rata orang di Benua Asia. Demikian juga perbedaan jenis kelamin akan berpengaruh terhadap ukuran tubuh.
Ukuran-ukuran tubuh sangat diperlukan dalam suatu ruang kerja yang baik sehingga dapat menurunkan beban kerja
Secara umum data antropometri yang diterapkan untuk hal-hal yang khusus, cukup diambil dari persentil ke-5, ke-50, ke-95 atau antara persentil ke-5 sampai persentil
ke-95. Persentil ke-100 hanya diterapkan pada rancangan yang digunakan oleh semua orang contoh perlengkapan di rumah-rumah sakit. Untuk alat yang dapat diatur sesuai
dengan subjeknya, misalnya posisi tempat duduk, posisi pegangan kendali, desain sebaiknya dirancang agar dapat memenuhi selang persentil ke-5 sampai ke-95.
Distribusi normal ditandai dengan adanya nilai mean rata-rata dan standar deviasi Gambar 10.
Sumber : Nurmianto 2004
Gambar 10 Distribusi normal dan perhitungan persentil
Persentil adalah suatu nilai yang menyatakan bahwa persentase tertentu dari sekelompok orang yang dimensinya sama dengan atau lebih dari nilai tersebut. Misalnya :
95 populasi adalah sama dengan atau lebih rendah dari 95 percentil; 5 dari populasi berada sama dengan atau lebih rendah dari 5 percentil. Besarnya nilai percentil dapat
ditentukan dari tabel probabilitas distribusi normal Nurmianto 2008.
2.9.5 Analisis Gerak Motion Analysis
Analisis gerak motion analysis adalah analisa yang dilakukan terhadap
beberapa gerakan bagian badan pekerja dalam menyelesaikan pekerjaannya, sehingga gerakan yang kurang efektif dapat dikurangi atau bahkan dapat
dihilangkan sehingga diperoleh penghematan dalam waktu kerja Sutalaksana dkk 2004. Analisis gerak merupakan analisis dari gerakan pekerja dalam
melaksanakan pekerjaannya. Sedangkan menurut Wignjosoebroto 2008, Analisis gerakan adalah suatu analisis tentang gerakan-gerakan yang dilakukan
pekerja untuk menyelesaikan pekerjaan. Ilmu ini pertama kali dikembangkan oleh Frank dan Lilian Gilberth pada tahun 1885 Barnes 1980.
Tujuan dari analisis gerak adalah untuk menghilangkan atau mengurangi gerakan yang kurang efektif untuk mendapatkan gerakan yang cepat dan efektif
Niebel 1988. Dengan studi ini ingin diperoleh gerakan-gerakan standar untuk penyelesain suatu pekerjaan, yaitu rangkaian gerakan yang efektif dan efisien.