keterampilan mengetik tidak mempunyai pengaruh 0 terhadap hasil belajar. Sebaliknya, bila koefisien determinasi R
2
= 1, berarti hasil belajar siswa 100 dipengaruhi oleh keterampilan mengetik. Oleh karena itu letak R
2
berada dalam interval antara 0 dan 1 0 ≤ R
2
≤ 1. Untuk mengetahui besarnya kontribusi keterampilan mengetik terhadap
hasil belajar siswa, maka perlu dicari koefisien determinasi secara keseluruhan. Perhitungan delakukan dengan menggunakan bantuan SPSS 16.0. hasil
perhitungan adjusted R
2
secara keseluruhan digunakan untuk mengukur ketepatan yang paling baik dari analisis regresi linier sederhana.
3.9 Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan digunakan untuk mengetahui kualitas dari pembelajaran yang telah dilakukan. Setiap proses belajar mengajar selalu
menghasilkan hasil belajar. Keberhasilan yang akan diukur dalam penelitian ini adalah seberapa besar peningkatan keterampilan siswa dan hasil belajar siswa
sebagai tolak ukur dari peningkatan keterampilan mengetik dan hasil belajar siswa.
Kualitas pembelajaran dan pembentukan kompetensi peserta didik dapat dilihat dari segi proses dan hasil. Dari segi proses, pembelajaran dan
pembentukan kompetensi dikatakan berhasil dan berkualitas apabila seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar 75 siswa terlibat secara
aktif, baik fisik, mental, maupun sosial dalam proses pembelajaran, disamping menunjukkan gairah belajar yang tinggi, napsu belajar yang
besar, dan tumbuhnya rasa percaya diri. Sedangkan dari segi hasil, proses pembelajaran dan pembentukan kompetensi dan perilaku yang positif pada
diri peserta didik seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar 75, Mulyasa, 2009:105.
45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Setting Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Jurusan Administrasi Perkantoran SMK Negeri 2 Blora, untuk obyek penelitian adalah siswa kelas X AP. Alasan peneliti
memilih siswa kelas X AP untuk dijadikan objek penelitian karena pada jurusan tersebut terdapat pelajaran mengetik manual yang secara khusus mempunyai
tujuan agar siswa yang nantinya mempunyai tujuan untuk membekali siswa dengan keterampilan mengetik agar siswa nantinya menjadi seorang siswa yang
mahir dan terampil mengetik 10 jari buta berirama dengan kecepatan minimal 150 epm entakan per menit.
Proses pembelajaran mengetik yang berlangsung sehari-hari di jurusan Administrasi Perkantoran dilakukan dengan cara guru hanya memberikan
ceramah dengan sekilas kemudian di lanjutkan praktik. Untuk melatih kecepatan mengetik siswa, biasanya guru memberikan naskah untuk diketik dan terkadang
guru menggunakan buku. Kegiatan mengetik tersebut dalam kesehariannya masih banyak siswa menggunakan hanya beberapa fungsi jari yang tidak sesuai dengan
fungsinya dan dari proses pembelajaran dari awal hingga sampai hasil akhir masih banyak yang memenuhi kata “terampil” namun hanya masih tergolong “bisa”.
Proses pembelajaran tersebut merupakan proses yang tidak efisien jika dibandingkan mengetik 10 jari buta berirama sesuai dengan Standart Operating
Proses yang sudah ditetapkan. Upaya untuk meningkatkan keterampilan siswa