31
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Subjek dan Setting Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMK N 2 Blora yang berjumlah 2 kelas dan jumlah keseluruhan adalah 71 siswa. Untuk setting
penelitian ini penulis mengambil lokasi SMK N 2 Blora Jalan Rajawali No. 11 Blora. Penulis mengambil setting lokasi tersebut dengan pertimbangan alumni
sekolah tersebut sehingga memudahkan peneliti untuk melakukan penelitian.
3.2 Faktor yang Diteliti
1. Faktor Siswa
Kegiatan belajar terhadap metode pembelajaran Ceramah plus Demonstrasi end Drilling CpDnD berbantu media visual Rapid Typing peneliti ingin
mengetahui seberapa besar persentase peningkatan keterampilan mengetik 10 jari buta berirama dengan menerapkan media dan metode yang digunakan oleh
peneliti. 2.
Faktor Keterampilan Peneliti mengharapkan media dan metode pembelajaran tersebut dapat
meningkatkan keterampilan mengetik 10 jari buta berirama pada pelajaran mengetik.
3.3 Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, dokumentasi, dan tes.
3.3.1 Metode Observasi
Observasi atau yang disebut dengan pengamatan meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap suatu obyek dengan menggunakan seluruh alat indra
Suharsimi,2009b:199. Metode observasi ini digunakan untuk mengetahui keterampilan siswa dalam proses pembelajaran menggunakan Metode Ceramah
plus Demostrasi end Drilling CpDnD berbantu media visual “Rapid Typing”
dari awal hingga akhir pembelajaran.
3.3.2 Metode Dokumentasi
Dengan dokumentasi peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah,dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian
dan sebagainya Suharsimi:2006:158. Dokumentasi ini digunakan untuk mendapatkan data nama siswa yang akan menjadi populasi dalam penelitian ini,
data nilai mata pelajaran mengetik dan data yang terkait untuk mengajar mengetik Silabus, RPP, dan lain-lain.
3.3.3 Metode Tes
Tes digunakan untuk mengukur hasil keterampilan mengetik 10 jari buta berirama siswa baik dalam pembelajaran sebelum metode pembelajaran Ceramah
plus Demonstrasi end Drilling CpDnD berbantu media visual “Rapid Typing”
maupun pembelajaran setelah menggunakan metode pembelajaran Ceramah plus Demonstrasi end Drilling CpDnD
berbantu media visual “Rapid Typing”. Tes dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh hasil belajar. Langkah-langkah
penyusunan tes adalah menentukan kecepatan mengetik metode 10 jari,
menentukan jumlah soal atau kalimat yang akan diketik, menentukan alokasi waktu untuk mengerjakan soal dan menguji coba instrumen.
3.4 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengambil data pada saat penelitian. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini yaitu
instrumen tes dan instrumen non tes.
3.4.1 Instrumen Tes
Tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah
ditentukan Suharsimi, 2009a:53. Instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini berupa pemberian soal wacana yang diketik kembali oleh siswa. Instrumen tes
ini digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa.
3.4.2 Instrumen Non Tes
Menurut Sudaryono, dkk 2013:82 instrumen non tes adalah instrumen selain tes prestasi belajar. Alat penilaian yang digunakan pada penelitian ini
adalah lembar pengamatanobservasi. Instrumen non tes pada penelitian ini digunakan untuk mengukur tingkat keterampilan mengetik siswa secara
keseluruhan dari awal hingga akhir proses pembelajaran.
3.5 Prosedur Penelitian
3.5.1 Prosedur Penelitian Siklus I
1 Tahap Perencanaan
Pada tahap ini yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut : a.
Melakukan observasi awal untuk mengetahui keterampilan siswa dalam mengetik 10 jari , mengidentifikasi masalah serta merumuskan maslah.
b. Menentukaan tindakan pemecahan masalah yaitu dengan menerapkan Metode
Ceramah plus Demostrasi end Drilling CpDnD berbantu media visual “Rapid Typing”
c. Menyiapkan sumber belajar yang berupa mesin ketik dan media “Rapid
Typing” d.
Membuat skenario pembelajaran dengan menyusun RPP yang didalamnya menggunakan Metode Ceramah plus Demostrasi end Drilling CpDnD
berbantu media visual “Rapid Typing”
e. Memotivasi siswa untuk mengikuti pembelajaran mengetik dengan metode
dan media baru f.
Menjelaskan materi apa saja yang berkaitan dengan proses pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah dengan baik dan benar
g. Memberikan contoh mendemonstrasikan cara mengetik yang baik dan benar
sesuai sistem 10 jari buta berirama h.
Memberikan soal latihan atau naskah dengan naskah mengetik secara berulang-ulang dengan kecepatan 100 epm
i. Membuat dan mengisi lembar observasi mengenai keterampilan siswa dan
penilaian keterampilan psikomotorik siswa dalam pembelajaran mengetik
menggunakan Metode Ceramah plus Demostrasi end Drilling CpDnD berbantu media
visual “Rapid Typing” j.
Membuat naskah soal evaluasi tahap selanjutnya dengan berulang
2 Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan ini dilaksanakan skenario pembelajaran yang telah direncanakan bersama guru mata pelajaran yang bersangkutan. Skenario atau
rancangan tindakan yang akan diakukan hendaknya serinci mungkin secara tertulis. Pelaksanaan tindakan secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Guru melakukan apersepsi, motivasi untuk mengarahkan siswa dalam
penerapan metode baru dan media baru b.
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai c.
Guru menjelaskan secara singkat tentang konsep dasar pembelajaran mengetik sistem 10 jari buta berirama dengan menggunakan Metode Ceramah plus
Demostrasi end Drilling CpDnD berbantu media visual “Rapid Typing”
d. Siswa melakukan pembelajaran mengetik 10 jari dengan menggunakan media
Metode Ceramah plus Demostrasi end Drilling CpDnD berbantu media visual
“Rapid Typing” dengan mengetik naskah dasar yang telah dibuat e.
Guru mengadakan post test untuk kecepatan mengtik 100 epm f.
Guru bersama peneliti berkeliling sambil menilai psikomotorik siswa saat mengetik dengan mengisi lembar observasi
g. Guru mendiskusikan kembali tenatng penerapan menggunakan Metode
Ceramah plus Demostrasi end Drilling CpDnD berbantu media visual “Rapid Typing” bersama siswa, bila perlu perbaikan tahap selanjutnya.
3 Pengamatan
Pada tahap ini peneliti mengamati keterampilan siswa dalam mendengarkan dan memberikan umpan balik terhadap respon yang diberikan oleh
guru serta menilai tes kecepatan mengetik dengan menggunakan Metode Ceramah plus Demostrasi end Drilling CpDnD berbantu media
visual “Rapid Typing”.
4 Refleksi
Refleksi merupakan analisis hasil pengamatan dan tes. Refleksi pada siklus I dilaksanakan setelah tahap pengamatan selesai. Selanjutnya, hasil refleksi
ini digunakan untuk mengetahui berhasil tidaknya yang dilakukan dan untuk menarik kesimpulan selanjutnya digunakan sebagai dasar untuk memperbaiki
perencanaan ulang siklus II.
3.5.2 Prosedur Penelitian Siklus II
Pelaksanaan siklus II sama seperti siklus I. Hasil yang diperoleh pada siklus I digunakan sebagai refleksi unuk menindaklanjuti pelaksanaan penelitian
pada siklus II dengan upaya untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan dan kelemahan
– kelemahan yang terjadi pada siklus I. Proses penelitian tindakan kelas dalam siklus II melalui tahapan sebagai berikut :
1. Revisi Perencanaan
Adapun rencana yang akan dilakukan pada siklus II adalah membuat perencanaan yang dikembangkan dari hasil siklus I dengan memperbaiki
kekurangan-kekurangan pada siklus I.
2. Tindakan
Tindakan yang akan dilakukan pada sikus II adalah memberikan tambahan materi dengan asosiasi berurutan untuk meningkatkan kecepatan dari siklus I.
Setelah proses pembelajaran mengetik menggunakan Metode Ceramah plus Demostrasi end Drilling CpDnD berbantu media visual
“Rapid Typing” selesai diterapkan maka siswa akan diberikan kecepatan mengetik 120 epm.
3. Pengamatan atau observasi
Observasi dilakukan sendiri pada saat melakukan pembelajaran dengan menggunakan Metode Ceramah plus Demostrasi end Drilling CpDnD berbantu
media visual “Rapid Typing” kemajuan dan kelemahan pada sikus I muncul pada
siklus II menjadi pusat sasaran dalam observasi.
4. Refleksi
Pada akhir siklus II ini dievaluasi mengenai tindakan – tindakan yang
sudah dilakukan yaitu merefleksi hasil evaluasi hasil belajar mengetik siswa pada siklus II untuk mengetahui perkembangan yang telah dicapai selama proses
pembelajaran berlangsung.
3.5.3 Prosedur Penelitian Siklus III
Pada siklus III ini bentuk tindakannya sama pada siklus sebelumnya hanya memberikan tambahan penguatan dan penguasaan mengetik dengan sistem 10
jari. Sebagai evaluasi tahap akhir ini siswa diberikan kecepatan mengetik 150 epm. Apabila pada akhir siklus III belum berhasil meningkatnya keterampilan
mengetik dasar siswa, maka dilaksanakan siklus selanjutnya namun apabila pada
akhir siklus III telah berhasil meningkatkan keterampilan mengetik dasar maka penelitian dihentikan disiklus III.
3.6 Pedoman Penilaian Hasil Belajar Mengetik
Penentuan nilai hasil belajar berupa kecepatan mengetik dalam penelitian ini berdasarkan jumlah kesalahan dalam pengetikan yaitu :
Tabel 3.1 Kriteria Penilaian Kecepatan Pengetikan Jumlah Kecepatan Entakan Per
menit epm Kategori
150 Sangat Baik
100 – 150
Baik 85
– 100 Cuku Baik
85 Kurang baik
Sumber Data primer diolah :2013
Tabel 3.2 Kriteria Penilaian Kesalahan Pengetikan Jumlah Kesalahan
Nilai
100 1-5
99 6-10
98 11-15
97 16-20
96 21-25
95 Dst,,
Setiap rentang 5 kesalahan mengurangi nilai 1
Sumber Data primer : 2013
Sumber Data primer : 2013
Perhitungan Kecepatan Mengetik
Hasil kecepatan Mengetik = Jumlah entakan – Kesalahan
Lama waktu mengetik
Tabel 3.3 Kriteria Nilai dan Predikat Mata Pelajaran Mengetik Nilai
Predikat
75-100 Kompeten
0-74 Belum Kompeten
Sumber Data Primer diolah : 2013 Setelah diketahui nilai masing-masing siswa maka dihitung nilai rata-rata
dari semua siswa. Kemudian nilai dari masing-masing siswa dihitung ketuntasan klasikal siswa kelas X AP dengan menggunakan rumus yang diadopsi dari rumus
deskriptif persentase yaitu:
Keterangan: KK : Ketuntasan Klasikal
ST : Siswa yang Tuntas nilai ≥ 75
JS : Jumlah Siswa
Hasil dari perhitungan tingkat ketuntasan klasikal menggunakan rumus diatas, kemudian dikonversikan kedalam bentuk tabel tingkat ketuntasan klasikal
untuk mengetahui indikator keberhasilannya. Tabel dan kriteria ketuntasan klasikal adalah sebagai berikut:
Tabel 3.4 Kriteria Tingkat Ketuntasan Klasikal No.
Rentang Skor Kriteria
1 85-100
Sangat Tinggi 2
69-84 Tinggi
3 53-68
Cukup 4
37-52 Rendah
5 20-36
Sangat Rendah
3.7 Teknik Analisis Perangkat Tes