dalam proses pembelajaran mengetik manual khususnya sistem 10 jari buta berirama yaitu dengan adanya inovasi penggabungan metode pembelajaran yaitu
menggunakan 3 metode pembelajaran yang meliputi metode ceramah, metode demonstrasi, metode latihan drilling. Bukan hanya penggabungan metode yang
kita gunakan tapi dalam proses pembelajaran mengetik tersebut juga di dukung dengan menggunakan media
“Rapid Typing” , media tersebut sebagai sarana pendukung agar siswa merasa tidak cepat bosan.
4.1.2 Siklus Penelitian
Penelitian ini terdiri dari 3 siklus, yang setiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi
4.1.2.1 Siklus I
a. Perencanaan
Tahap perencanaan ini berupa rencana kegiatan untuk menentukan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam memecahkan masalah. Langkah ini
merupakan upaya untuk memperbaiki kelemahan dan meningkatkan keterampilan dalam kegiatan pembelajaran mengetik 10 jari buta berirama yang telah
berlangsung selama ini. Adapun kegiatan ini meliputi : 1
Melakukan koordinasi dengan guru pengampu mata pelajaran mengetik manual Jurusan Administrasi Perkantoran kelas X bahwa akan dilakukan
observasi sebagai langkah awal dalam penelitian. 2
Mengumpulkan data siswa yang mengikuti mata pelajaran mengetik dan jadwal mata pelajaran tersebut berlangsung. Selanjutnya, melakukan
penelitian awal untuk mengetahui keterampilan mengetik siswa sebelum
penerapan metode dan media baru yang telah dirancang oleh peneliti. Kegiatan selanjutnya yaitu dilakukan diskusi dengan guru pengampu mata
pelajaran mengetik mengenai penerapan media dan metode yang akan diterapkan. Untuk siklus I akan diberikan tes kecepatan mengetik dengan
kecepatan 100 epm 3
Menyediakan alatmedia dan sumber belajar, mengecek mesin ketik yang akan dipergunakan dan menyiapkan media
“Rapid Typing” 4
Membuat instrumen penelitian 5
Mendesain alat evaluasi berupa tes 6
Penetapan tindakan awal yang berupa rancangan pelaksanaan pembelajaran mengetik 10 jari buta berirama dengan kecepatan 100 epm menggunakan
metode Ceramah plus Demonstrasi end Drilling CpDnD berbantu media visual
“Rapid Typing”.
b. Pelaksanaan
Tindakan adalah pelaksanaan yang merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan. Tindakan dan pengamatan pada pembelajaran siklus I
dilaksanakan tanggal 2 April 201, kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah melaksankan skenario pembelajaran mengetik metode Ceramah plus Demonstrasi
end Drilling CpDnD berbantu media visual “Rapid Typing” yang telah
didiskusikan terlebih dahulu dengan guru pengampu, yaitu memberikan latihan Drill dengan kecepatan mengetik 100 epm.
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran mengetik manual metode Ceramah plus Demonstrasi end Drilling CpDnD berbantu media visual
“Rapid Typing” pada siklus I ini dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.1 Kegiatan Pembelajran Mengetik Siklus I No. Pertemuan
Ke- Tangal
Kelas Aktivitas pembelajaran
1. 1
2 April 2013 X AP
1. Guru
memberikan penjelasan
mengetik menggunakan metode dan
media baru dalam proses pembelajaran
2. Guru
memberikan kesempatan kepada siswa
untuk bertanya mengenai metode dan media baru
yang akan diterapkan
3. Guru menjelaskan materi
dengan metode ceramah 4.
Guru memberikan contoh mengetik yang benar dan
meminta siswa
mendemostrasikan apa yang telah dicontohkan oleh guru
5. Siswa diberikan latihan
menghafal tuts
dengan berurutan
menggunakan warna sesuai pilihan mereka
dalam skema warna media “Rapid Typing”
6. Siswa diberikan latihan
praktik secara
berulang dengan memfungsikan jari-
jari sesuai fungsiya masing- masing
7. Guru
mengajukan pertanyaan
mengenai pengalaman siswa setelah
menggunakan metode dan media baru
8. Guru dan siswa mengulang
kembali ingatan
hafalan posisi papan tuts
9. Siswa diberikan latihan drill
dengan kecepatan 100 epm secara berulang
10. Guru dan siswa melakukan
refleksi mengenai Metode Ceramah plus Demonstrasi
end Drilling
CpDnD berbantu
media visual
“Rapid Typing”
Langkah - langkah kegiatan pembelajaran mengetik 10 jari buta berirama dalam pemberian materi adalah sebagai berikut :
1. Langkah pertama adalah mempersiapkan alat dan bahan pengajaran
2. Langkah kedua adalah membiasakan diri meletakkan jari tangan sesuai
tugasnya, dimana peletakkan tangan tersebut diawali dengan posisi awal yang strategis yang disebut tuts basis yang dapat dengan mudah menjangkau semua
tombol pada papan tuts. Praktik mengetik dengan posisi awal, caranya sbagai berikut :
1 Meletakkan jari tangan kiri selain ibu jari diatas A S D F
2 Meletakkan jari tangan kanan selain ibu jari diatas ; L K J
3 Meletakkan kedua ibu jari diatas spasi Space bar
4 Pergelangan tangn lurus tidak membengkok. Sedangkan jari-jari sedikit
membengkok.
3. Langkah ketiga adalah dengan berlatih keterampilan mengetik Drilling,
dalam tahap ini siswa diharapkan semakin hafal dengan posisi tombol pada papan tuts dan jari mana yang akan dipakai untuk mengetik sebuah kata atau
kalimat. 4.
Langkah terakhir untuk menguasai pengetikan 10 jari buta berirama adalah berlatih meningkatkan kecepatan mengetik. Target yang diharapkan dapat
ditingkatkan dari kecepatan rendah kemudian semakin lama semakin cepat
dengan kesalahan pengetikan yang semakin kecil. c.
Pengamatan
Tahap pengamatan ini dilakukan untuk memantau pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan pedoman observasi yang telah disiapkan dan
dilaksanakan pada saat proses pembelajaran berlangsung.
Untuk mengetahui sejauh mana tingkat keterampilan siswa dalam pembelajaran mengetik dengan media visual Rapid Typing menggunakan metode
Ceramah plus Demonstrasi end Drilling CpDnD pada siklus I ini menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan dan diisi oleh observer. Rata-rata
keterampilan siswa dalam pembelajaran dari awal hinggan akhir diukur dengan menggunakan lembar observasi yang hasilnya sebagai berikut:
No. Indikator atau Aspek Yang Di
Nilai Skor
Total Skor
Maksimal Persentase
1. Siswa Mendengarkan Penjelasan
dari Guru 9
15 60
2. Keaktifan
Siswa dalam
memberikan Komentar tentang pembelajaran
mengetik menggunakan Metode Ceramah
plus Demostrasi end Drilling CpDnD berbantu Media Visual
9 15
60
“Rapid Typing” 3.
Antusiame siswa
menjawab pertanyaan yang diberikan guru
seputar materi yang diajarkan 8
15 53
4. Semangat
siswa dalam
pembelajaran mengetik
menggunakan Metode Ceramah plus Demostrasi end Drilling
CpDnD berbantu Media Visual “Rapid Typing”
11 15
73
5. Siswa terlibat tertib dalam proses
pembelajaran praktik mengetik menggunakan Metode Ceramah
plus Demostrasi end Drilling CpDnD berbantu Media Visual
“Rapid Typing” 9
15 60
6. Keterampilan siswa mengetik 10
jari buta berirama 9
20 45
7. Siswa terampil mengetik dengan
kecepatan dan ketepatan mengetik dasar tingkat pertama
9 15
60
8. Siswa terampil mnyelesaikan tugas
dari guru dalam waktu yang telah ditentukan
6 15
40
JUMLAH 70
125 Rata-Rata Skor
70125 x 100 = 56 Sumber Data hasil penelitian siklus I, 2013
Keterangan: Skor 1 : 1-20 dari jumlah siswa 1-14 siswa
Skor 2 : 21-40 dari jumlah siswa 15-28 siswa Skor 3 : 41-60 dari jumlah siswa 29-43 siswa
Skor 4 : 61-80 dari jumlah siswa 44-58 siswa Skor 5 : 81-100 dari jumlah siswa 59-71 siswa
Penyekoran:
Persentase skor = 70 x 100 = 56 125
Melalui lembar observasi pada tabel diatas menunjukkan tingkat keterampilan siswa sebesar 56 yang mengidentifikasikan bahwa tingkat
keterampilan siswa pada mata pelajaran mengetik dengan media visual Rapid Typing menggunakan metode Ceramah plus Demonstrasi end Drilling CpDnD
termasuk dalam kategori cukup, dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4.2 Hasil Observasi Keterampilan Siswa siklus I No.
Rentang skor Kategori
Hasil
1 85-100
Sangat Terampil = 70 x 100 = 56
125 Keterampilan
siswa masuk
dalam kategori
Cukup Terampil.
2 69-84
Terampil 3
53-68 Cukup Terampil
4 37-52
Kurang Terampil 5
20-36 Tidak Terampil
Data pada tabel diatas menunjukkan bahwa tingkat keterampilan siswa kelas X AP masih tergolong dalam kategori cukup dalam pembelajaran mengetik
dengan media visual “Rapid Typing” menggunakan metode Ceramah plus
Demonstrasi end Drilling CpDnD terbukti pada rata-rata rentang skor yang dicapai sebesar 56 atau dalam rentang skor 53-68.
Penelitian siklus I ini juga untuk mengetahui hasil belajar siswa.. Hasil belajar siswa pada siklus I dapat dilihat dari tabel dibawah ini:
Tabel 4.3 Hasil Belajar Observasi Awal dan Siklus I No.
Hasil Tes Observasi
awal Siklus I
Ketuntasan Klasikal
1 Nilai Tertinggi
82 82
= = 40 x100=56,33
71 Kategori Cukup
2 Nilai Terendah
50 56
3 Nilai rata-rata
69,93 72,65
Berdasarkan data tabel 4.3 diatas menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada pelajaran mengetik termasuk dalam kategori cukup terbukti dari ketuntasan
klasikal sebesar 56,33 dengan nilai rata-rata sebesar 72,65. Jika dilihat dari nilai rata-rata siklus I, nilai rata-rata siswa mengalami kenaikan dibandingkan
pada saat observai awal namun tetap dikatakan belum berhasil karena masih ada siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM yaitu 75, hal ini dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 4.4 Kategori Tingkat Ketuntasan Klasikal Siswa Siklus I No.
Kategori Rentang Skor
Rata-rata
1 Sangat Tinggi
85-100 = 40 x100=56,33
71 Kategori Cukup
2 Tinggi
69-84 3
Cukup 53-68
4 Rendah
37-52 5
Sangat Rendah 20-36
Berdasarkan data pada tabel 4.4 menunjukkan bahwa ketuntasan klasikal siswa kelas X AP pada siklus I tergolong dalam kategori cukup terbukti pada skor
yang dicapai sebesar 56,33 atau dalam rentang skor 53-68.
Pelaksanaan siklus I juga mengukur seberapa banyak siswa yang terampil ketika mengikuti pelajaran mengetik. Hal ini bisa diihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.5 Hasil Observasi Keterampilan Setiap Siswa Siklus I No.
Kategori Jumlah Siswa
Persentase
1 Sangat Terampil
2 Terampil
10 14,08
3 Cukup Terampil
47 66,20
4 Kurang Terampil
14 19,72
5 Tidak Terampil
Berdasarkan data tabel 4.5 dapat diketahui pelaksanaan siklus I tidak ada siswa yang keterampilannya masuk dalam kategori sangat terampil, 10 siswa
masuk dalam kategori terampil dengan persentase sebesar 14,08, 47 siswa masuk dalam kategori cukup terampil dengan persentase sebesar 66,20.
Sedangkan untuk kategori kurang terampil ada 14 siswa dengan presentase 19,72 dan kategori tidak terampil 0.
d. Refleksi