Analisis Hierarki Analisis Pembobotan Kriteria Menggunakan

alternatif terhadap solusi ideal positif. Hasil urutan supplier dengan metode TOPSIS dapat dilihat pada Tabel 6.2. Tabel 6.2. Hasil Urutan Supplier dengan Metode TOPSIS Urutan Alternatif 1 Hudsyn Rubber 2 Guangken Rubber 3 Inter Rubber 4 PTPN III 5 PT. Jayatex Perkasa Sumber: Pengolahan Data Dari hasil pengolahan TOPSIS yang dilakukan, diketahui bahwa supplier S1 yaitu Hudsyn Rubber menempati peringkat pertama dengan nilai preferensi terbesar yaitu 0,8758. Supplier yang menempati urutan terakhir adalah supplier S4 PT. Jayatex Perkasa dengan nilai preferensi terkecil yaitu 0,1469. Urutan supplier prioritas dilakukan sesuai dengan peringkat setiap preferensinya. Pengurutan alternatif dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui supplier yang paling unggul berdasarkan kriteria yang ditentukan. Hal ini mengindikasi bahwa supplier yang paling unggul adalah rekanan terbaik dibandingkan dengan supplier lainnya sedangkan untuk urutan supplier terbawah mengindikasi bahwa supplier ini dapat dievaluasi ulang kinerjanya dan dipertimbangkan kembali oleh perusahaan untuk menyuplai bahan baku.

6.4. Analisis Penentuan Alokasi

Order dengan Menggunakan Multi Objective Linear Programming MOLP Model MOLP digunakan dalam penelitian ini karena dalam proses pemilihan pemasok melibatkan banyak tujuan. Model MOLP yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada penelitian Ting dan Cho 2008 serta penelitian Ceby dan Bayraktar 2003. Namun terdapat perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian acuan, terutama pada bagian fungsi tujuannya. Keenam fungsi tujuan pada penelitian ini didasarkan pada enam kriteria pemilihan pemasok yang ada pada struktur AHP, yaitu pengalaman bermitra, kemampuan teknis, kualitas, pengiriman, biaya dan garansi dan klaim. Penyelesaian MOLP ini menggunakan penyelesaian program linear untuk single objective dengan aturan minimax dibantu dengan software LINGO 14.0. Hasil dari penyelesaian MOLP ini adalah diketahui jumlah kuantitas pemesanan bahan baku yang akan dipesan ke supplier dengan variabel X1 merupakan jumlah kuantitas pemesanan bahan baku untuk supplier 1, X2 untuk supplier 2, X3 untuk supplier X3, X4 untuk supplier 4 dan X5 untuk supplier 5. Berikut ini adalah keputusan memilih supplier dan alokasi order bahan baku. Tabel 6.3. Rekapitulasi Hasil x j dan y j Bahan Baku Supplier j Keputusan pemasok yang dipilih y j Jumlah bahan baku yang di pesan x j ton Lateks S1 1 150 S2 1 224,92 S3 1 200 S4 S5 1 139,07 Sumber: Pengolahan Data Dari Tabel 6.3. diatas dapat dilihat bahwa supplier 4 S4 tidak dipilih karena alokasi order bahan baku yang akan dipesan adalah 0. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan metode TOPSIS juga menunjukkan bahwa supplier 4 memiliki urutan paling bawah.