Makna pembelajaran dalam konteks standar proses pendidikan menurut Sanjaya 2008:105-108 ditunjukkan oleh beberapa ciri, yaitu: pertama, belajar
adalah proses berpikir. Belajar berpikir menekankan kepada proses mencari dan menemukan pengetahuan melalui interaksi secara individu dengan lingkungan.
Kedua, pembelajaran berpikir adalah pemanfaatan dan penggunaan otak secara maksimal. Ketiga, belajar adalah proses yang terus-menerus yang tidak pernah
berhenti dan tidak terbatas pada dinding kelas. Pengertian belajar menurut Hilgard dalam Sanjaya, 2008:110 adalah
proses perubahan melalui kegiatan atau prosedur latihan di dalam laboratorium maupun dalam lingkungan alamiah. Belajar bukanlah sekedar mengumpulkan
pengetahuan. Belajar adalah proses mental yang terjadi pada diri seseorang, sehingga menyebabkan munculnya perubahan tingkah laku.
Dari beberapa pengertian belajar menurut para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah upaya seseorang dalam mengubah perilaku
melalui proses berpikir dalam lingkungannya. Proses berpikir tersebut dilakukan setelah mengalami pengalaman-pengalaman dalam lingkungannya. Dengan
adanya proses belajar maka seseorang akan memperoleh hasil belajar.
2.1.2 Pengertian hasil belajar
Hasil belajar menurut Anni 2007:4 adalah perubahan perilaku yang dialami pembelajar setelah mengalami proses belajar. Perolehan aspek perubahan
tersebut tergantung pada aspek yang dipelajari oleh pembelajar. Apabila pembelajar mempelajari tentang konsep maka perubahan perilaku yang diperoleh
adalah penguasaan konsep. Hasil belajar ini sangat dibutuhkan sebagai petunjuk untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan siswa dalam kegiatan belajar yang
sudah dilaksanakan. Hasil belajar diketahui melalui evaluasi untuk mengukur dan menilai apakah siswa sudah menguasai ilmu yang dipelajari sesuai tujuan yang
telah ditetapkan. Sudjana 2004:2 hasil belajar adalah perubahan tingkah laku yang
diinginkan pada diri siswa yang diperlihatkan setelah mereka mengalami pengalaman belajar proses belajar mengajar. Menurut Reigeluth dalam Uno,
2008:137 hasil belajar adalah semua efek yang dapat dijadikan sebagai indikator tentang nilai dari penggunaan suatu metode di bawah kondisi yang berbeda. Efek
ini bisa efek yang sengaja dirancang juga bisa berupa efek nyata hasil penggunaan metode pengajaran tertentu. Menurut Reigeluth hasil pengajaran dapat
diklasifikasikan menjadi tiga aspek, yaitu: keefektifan pengajaran, efisiensi pengajaran, dan daya tarik pengajaran. Sedangkan Uno 2008:196 menyimpulkan
bahwa hasil belajar merupakan pengalaman belajar yang diperoleh siswa dalam bentuk kemampuan tertentu.
Dari berbagai pengertian hasil belajar tersebut, dapat disimpulkan pengertian hasil belajar adalah perubahan perilaku berupa kemampuan tertentu
yang diperoleh pembelajar setelah mengalami proses belajar. Perubahan perilaku yang dimaksud adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah
satu aspek potensi kemanusiaan saja. Bloom dalam Anni, 2007 secara garis besar mengklasifikasikan hasil
belajar menjadi tiga ranah. Ketiga ranah tersebut menjadi obyek penilaian hasil
belajar, yaitu: Ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik. Ranah kognitif meliputi: pengetahuan knowledge, pemahaman comprehension,
penerapan application, analisis analysis, sintesis synthesis, dan penilaian evaluation. Ranah afektif meliputi: penerimaan receiving, penanggapan
responding, penilaian valuing, pengorganisasian organization, dan pembentukan pola hidup organization by a value complex. Sedangkan ranah
psikomotorik meliputi: persepsi perception, kesiapan set, gerakan terbimbing guided responses, gerakan terbiasa mechanism, gerakan kompleks complex
overt responses, penyesuaian adaption, dan kreativitas originality. Penilaian hasil belajar merupakan kegiatan yang bertujuan untuk
mengetahui sejauh mana proses belajar dan pembelajaran telah berjalan secara efektif. Umumnya dilakukan setelah kegiatan pembelajaran dilaksanakan.
2.2 Kajian tentang Motivasi Belajar