9
BAB II KERANGKA TEORI
2.1 Kinerja Sektor Publik
2.1.1 Pengukuran Kinerja Sektor Publik
Larry D. Strout 1993 dalam Performance Measurement Guide seperti yang dikutip Maskur 2004:17 menyatakan bahwa pengukuran atau
penilaian kinerja merupakan proses mencatat dan mengukur penerapan pelaksanaan kegitan dalam arah pencapaian misi mission accomplishment
melalui hasil-hasil yang ditampilkan berupa produk, jasa ataupun suatu proses, maksudnya setiap kegiatan organisasi harus dapat diukur dan
dinyatakan keterkaitannya dalam pencapaian arah organisasi di masa yang akan datang yang dinyatakan dalam visi dan misi organisasi.
Penilaian kinerja menurut Slamet 2007:232 adalah proses evaluasi seberapa baik seorang pekerja mempekerjakan mereka ketika
dibandingkan dengan
satu set
standar dan
kriteria kemudian
mengkomunikasikannya. Definisi lain disampaikan oleh Mulyadi dan Setyawan 2001:353 bahwa penilaian kinerja adalah penentuan secara
periodik mengenai efektivitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi dan karyawannya berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang
telah ditetapkan sebelumnya. Pengukuran kinerja sektor publik menurut Mardiasmo 2002:121
adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu manajer publik menilai
pencapaian suatu strategi melalui alat ukur finansial dan non finansial. Sistem pengukuran kinerja dapat dijadikan sebagai alat pengendalian
organisasi, karena pengukuran kinerja dapat diperkuat dengan menetapkan reward dan punishment system.
Dari berbagai definisi dapat disimpulkan bahwa pengukuran kinerja adalah proses evaluasi secara periodik efektivitas berbagai aktivitas
dalam rantai nilai yang ada di perusahaan dengan cara membandingkan kenyataan yang ada dengan satu set standar dan kriteria yang telah
ditetapkan sebelumnya, kemudian mengkomunikasikannya dengan tujuan untuk membantu manajer publik menilai pencapaian finansial dan non
finansial.
2.1.2 Tujuan Pengukuran Kinerja
Tujuan utama penilaian kinerja menurut Mulyadi dan Setyawan 2000:353 adalah untuk memotivasi personel dalam mencapai sasaran
organisasi dan dalam mematuhi standar perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya agar membuahkan tindakan dan hasil yang diinginkan oleh
organisasi. Mulyadi 2001:416 berpendapat bahwa tujuan pokok penilaian
kinerja adalah untuk memotivasi karyawan dalam mencapai tujuan organisasi dan dalam mematuhi standar perilaku yang telah ditetapkan
sebelumnya agar membuahkan tindakan dan hasil yang diinginkan. Penilaian kinerja dilakukan pula untuk menekan perilaku yang tidak
semestinya disfunctional behaviour dan untuk mendorong perilaku yang
semestinya diinginkan melalui umpan balik hasil kinerja pada waktunya serta imbalan balik yang bersifat intrinsik maupun ekstrinsik.
Tujuan sistem pengukuran kinerja secara umum menurut pendapat Mardiasmo 2002:122 adalah:
a. Untuk mengkomunikasikan strategi secara lebih baik. b. Untuk mengukur finansial dan non finansial secara berimbang sehingga
dapat ditelusuri perkembangan pencapaian strategi. c. Untuk mengakomodasikan pemahaman kepentingan manajer level
menengah dan bawah serta memotivasi untuk mencapai goal congruence. d. Sebagai alat untuk mencapai kepuasaan berdasarkan pendekatan
individual dan kemampuan kolektivitas yang rasional.
2.1.3 Manfaat Pengukuran Kinerja