Gambar 4.5 frekuensi responden terhadap bukti langsung Sumber: data primer yang diolah, 2011
Gambar 4.5 menunjukkan respon pasien terhadap dimensi bukti langsung yaitu skor terendah sebanyak 1,04 atau 4 orang menyatakan tidak puas, dan
skor tertinggi sebanyak 39,84 atau 153 orang menyatakan puas. Rata-rata skor yang diperoleh adalah sebesar 77, yang berarti pasien RSUD Tugurejo
Semarang merasa puas atas pelayanan dimensi bukti langsung, dengan memberikan perhatian yang besar kepada dimensi bukti langsung akan
mendukung kinerja pelayananan rumah sakit. Dimensi bukti langsung yang baik mengandung arti bahwa respon pasien terhadap penampilan fisik,
peralatan dan penampilan kerja produk rumah sakit sudah baik. Kondisi ini sebaiknya selalu diperhatikan oleh pihak rumah sakit untuk meningkatkan
pelayanan kepada pasien.
4.2.2 Profitabilitas Pasien
Profitabilitas pasien digunakan untuk mengukur seberapa besar pendapatan yang berhasil diraih rumah sakit dari penawaran jasanya. Semakin
tinggi nilai profitabilitas menunjukkan profitabilitas penawaran jasa semakin baik.
0,00 10,00
20,00 30,00
40,00
Sangat Tidak Puas
Tidak Puas Cukup
Puas Puas
Sangat Puas
0,00 1,04
37,24 39,84
21,88
Bukti Langsung
Tabel 4.5 Profitabilitas Pasien RSUD Tugurejo Semarang Tahun 2009-2010 Tahun
Pendapatan Pelayanan Kesehatan
Total Pendapatan Profitabilitas
Pasien 2009
Rp. 37.529.284.879 Rp. 37.665.785.590
99,64 2010
Rp. 50.686.424.259 Rp. 50.748.633.806
99,88
Sumber: data sekunder diolah, 2011
Berdasarkan tabel 4.5 di atas terlihat pada tahun 2009 pendapatan pelayanan kesehatan sebesar Rp. 37.529.284.879 dan total pendapatan yang
diperoleh rumah sakit sebesar Rp. 37.665.785.590 maka diperoleh profitabilitas pasien sebesar 99,64 hal ini mengindikasikan bahwa hampir 100 total
pendapatan berasal dari pendapatan pelayanan kesehatan, yang berarti penawaran jasa yang dilakukan oleh RSUD Tugurejo Semarang baik. Pada tahun 2010
pendapatan pelayanan kesehatan sebesar Rp. 50.686.424.259 dan total pendapatan Rp. 50.748.633.806 maka diperoleh profitabilitas pasien sebesar 99,88, hal ini
mengindikasikan penawaran jasa yang dilakukan RSUD Tugurejo semakin baik, hal ini berarti kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan oleh RSUD Tugurejo
semakin baik.
4.2.3 Retensi Pasien
Retensi pasien menunjukkan seberapa besar rumah sakit dapat mempertahankan hubungan dengan konsumen. Semakin tinggi tingkat retensi
pasien menunjukkan bahwa semakin bagus kinerja rumah sakit dalam mempertahankan hubungan
dengan
pasien. Tabel 4.6 Tingkat retensi pasien RSUD Tugurejo Semarang tahun 2009-2010
Tahun Pasien Lama
Total Pasien Retensi Pasien
2009 70.634
100.651 70,18
2010 81.820
114.458 71,48
Sumber: Data sekunder diolah, 2011
Berdasarkan tabel 4.6 di atas terlihat bahwa retensi pasien pada RSUD Tugurejo Semarang mengalami kenaikan, pada tahun 2009 nilai retensi pasien
sebesar 70,18 dan pada tahun 2010 nilai retensi pasien naik menjadi 71,48. Nilai retensi pasien tahun 2010 yang lebih tinggi dibandingkan tahun 2009
mengindikasi bahwa rumah sakit sudah maksimal dalam mempertahankan kepercayaan pasien terhadap rumah sakit.
4.2.4 Akuisisi Pasien